Moldova Sebut Serpihan Misil Rusia Jatuh di Teritorinya

Misil Rusia kembali jatuh di Moldova

Jakarta, IDN Times - Presiden Moldova Maia Sandu, pada Minggu (15/1/2023), mengecam keras gelombang baru serangan misil Rusia ke sejumlah kota di Ukraina. Ia melaporkan bahwa serpihan misil Rusia mendarat di teritorinya untuk ketiga kalinya. 

Pada November lalu, Moldova telah mengusir seorang diplomat Rusia setelah menemukan misil Rusia melanggar wilayah udaranya. Misil Rusia yang sebenarnya menargetkan Kota Kiev itu justru mendarat di Desa Naslavcea, perbatasan Moldova-Ukraina. 

1. Tim penjinak bom sudah dikerahkan ke lokasi jatuhnya misil Rusia

Pada hari yang sama, otoritas Moldova sudah menerjunkan tim khusus penjinak bom untuk menyelidiki serpihan roket yang mendarat di teritorinya. Pemerintah juga memperpanjang zona larangan masuk di Desa Briceni, Larga. 

Menurut Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Moldova menyebut alat peledak itu punya berat mencapai 80 kilogram. Sebelum diinvestigasi, tim ahli bom sudah melakukan protokol penjinakan alat peledak. 

"Semua bukti sudah diakumulasi sebagai bagian dari investigasi langsung dan akan dikirimkan, setelah disetujui kepada persekutor khusus yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus ini," sebut Kemendagri Moldova, dikutip Associated Press.

Baca Juga: Intelijen: Rusia Akan Menginvasi Moldova pada Awal 2023

2. PM dan Presiden Moldova kecam serangan Rusia ke Ukraina

Perdana Menteri Moldova, Natalia Gavrilita, menegaskan bahwa insiden pada Sabtu (14/1/2023) itu merupakan serangan terakhir Rusia ke Ukraina. Ia juga menyebut ini sebagai tindakan yang menyalahi kedaulatan Moldova. 

"Insiden ini merupakan bentuk tindakan pelanggaran kedaulatan Republik Moldova, setelah wilayah udara kami kembali dilintasi tanpa izin resmi," papar Gavrilita, dikutip Reuters.

Presiden Maia Sandu juga ikut mengecam jatuhnya serpihan misil di Moldova. Ia menyebut ini semua akibat serangan Rusia ke Ukraina yang terus berdampak langsung kepada Moldova. 

"Serangan brutal Rusia ke Ukraina berdampak langsung kepada Moldova. Di perbatasan Moldova kembali ditemukan serpihan roket di Desa Larga. Kami mengecam keras intensifikasi serangan Rusia dan berbelasungkawa kepada orang yang kehilangan sanak saudaranya di Dnipro," tuturnya. 

3. Moldova akan selesaikan masalah Transnistria dengan damai

Wakil Perdana Menteri Moldova, Oleg Serebrian, menyampaikan bahwa pihaknya tidak menginginkan konfrontasi militer dan tekanan ekonomi terhadap Transnistria. Ia menyebut bahwa Moldova dan Transnistria ada dalam satu kapal yang sama. 

"Kami semua ada dalam kapal yang sama. Kami tidak seharusnya merusak kestabilan yang sudah terbangun," tuturnya, dilansir DW.

Pernyataan itu berkaitan erat dengan ketergantungan Moldova dari pembangkit listrik Cuciurgan di Transnistria. Jika saluran listrik dari Cuciurgan ke Moldova diputus, maka seluruh listrik di negara pecahan Uni Soviet itu akan padam. 

Meskipun demikian, Moldova telah meningkatkan anggaran belanja militer pada tahun ini dengan membeli sejumlah alutsista dan sistem pertahanan udara dari Jerman. Moldova pun menyadari kemungkinan serangan Rusia yang akan merembet ke negaranya. 

Baca Juga: Kian Terdampak, Moldova Minta Rusia Setop Serangan ke Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya