Parlemen Eropa Kecam Maroko Terkait Krisis di Ceuta

Kecam lantaran libatkan anak-anak terlantar

Brussels, IDN Times - Parlemen Eropa mengecam tindakan Maroko terkait krisis migran di Ceuta beberapa minggu lalu. Bahkan pihak Uni Eropa menganggap Maroko dengan sengaja membiarkan nyawa anak-anak dalam bahaya hanya terkait perselisihan diplomatik dengan Spanyol. 

Diketahui saat itu, terdapat 10.000 migran asal Maroko dan beberapa negara Afrika lain yang menerobos masuk ke Ceuta. Bahkan di antara migran yang masuk ke Spanyol merupakan anak di bawah umur asal Maroko. 

1. Parlemen Eropa mendukung Spanyol atas krisis di Ceuta

Parlemen Eropa Kecam Maroko Terkait Krisis di CeutaIlustrasi bendera Uni Eropa. (twitter.com/Europarl_EN)

Pada Kamis (10/06/2021) Parlemen Eropa telah membuat resolusi dan mengecam tindakan Maroko dalam krisis diplomatik di Ceuta. Pihak parlemen meminta Rabat untuk mengikuti Konvesi PBB terkait hak anak-anak dan mengingatkan terkait perbatasan Spanyol yang tidak bisa diganggu gugat. 

Berdasarkan resolusi tersebut terdapat 397 suara setuju, 85 menolak dan 196 tidak memilih dan menunjukkan bahwa Uni Eropa mendukung Spanyol. Parlemen Eropa menegaskan jika Ceuta merupakan batas terluar dari Uni Eropa yang dilindungi dan perlindungan tersebut membentuk persatuan secara menyeluruh, dikutip dari laman El Pais.

2. Menyayangkan tindakan Maroko terkait anak-anak terlantar

Parlemen Eropa Kecam Maroko Terkait Krisis di CeutaDua imigran anak asal Maroko yang diamankan Tentara Spanyol. (twitter.com/ajplus)

Baca Juga: Maroko Akan Kembalikan Anak Terlantar yang Lari ke Ceuta

Dilansir dari La Vanguardia, pada dokumen tersebut Uni Eropa juga menolak tindakan Maroko yang menggunakan anak-anak terlantar untuk menekan Spanyol. Pihaknya juga menyayangkan tindakan Maroko yang tidak mempedulikan nyawa dan keselamatan anak-anak di bawah umur yang berada dalam bahaya hanya karena krisis diplomatik Maroko-Spanyol. 

Diketahui terdapat 1.200 anak terlantar yang mencoba masuk ke Ceuta dengan memanjat pagar atau berenang. Mendagri Spanyol memperkirakan bahwa lebih dari 10 ribu orang melintasi perbatasan secara bersama-sama. Namun sebagian besar migran sudah dikembalikan ke Maroko, dikutip dari Associated Press

3. Rencana ini diusulkan Jordi Cañas sejak akhir Mei

Resolusi ini diusulkan oleh Jordi Cañas dari Partai Ciudadanos yang diajukan pada akhir Mei lalu dan kemudian dinegosiasikan dengan Uni Eropa, hingga disetujui pada Selasa (08/06/2021). Cañas juga mengatakan apabila, "Masuknya imigran ini diperbolehkan dan dipromosikan oleh Maroko, padahal negara tersebut seharusnya tidak seharusnya memberikan ancaman kepada Uni Eropa."

Selain itu, salah satu anggota dari Partai Los Verdes, Ernest Urtasun menyebut bahwa permasalahan di masa depan terkait dengan Sahara Barat. Terutama setelah keputusan Donald Trump mengakui teritori tersebut sebagai milik Maroko sebagai barter untuk normalisasi hubungan dengan Israel. 

Sementara itu, Uni Eropa selama ini mendukung upaya negosiasi Sahara Barat antara Maroko dan Polisario sesuai dengan keputusan PBB dan hukum internasional, dikutip dari laman El Pais.

Baca Juga: Relawan Ini Dihujat Usai Beri Pelukan pada Migran di Ceuta

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya