Parlemen Inggris Tuding Gereja Ortodoks Serbia Kirim Senjata ke Kosovo

Picu diskriminasi terhadap warga etnis Serbia

Jakarta, IDN Times - Seorang anggota parlemen Inggris Raya, Alicia Kearns, menuding bahwa Gereja Katolik Serbia menyelundupkan senjata ke Kosovo. Ia pun meminta kepada pasukan penjaga perdamaian NATO di Kosovo (KFOR) untuk menyelidiki dugaan ini. 

Ketegangan di Kosovo Utara mulai mereda dalam beberapa minggu terakhir setelah Serbia bersedia membebaskan tiga polisi Kosovo. Namun, masalah kembali muncul usai pemerintah Kosovo menetapkan dua organisasi etnis Serbia di negaranya sebagai kelompok teroris. 

Baca Juga: Kosovo Tetapkan 2 Organisasi Etnis Serbia sebagai Teroris

1. Senjata diselundupkan menggunakan ambulans

Kearns yang dikenal sebagai anggota parlemen konservatif menyebut dalam sidang parlemen bahwa Serbia sengaja menyelundupkan senjata ke Kosovo. Ia bahkan mengungkapkan Gereja Ortodoks Serbia mengirim dengan menggunakan mobil ambulans. 

"Pemerintah khawatir dengan kabar dari pasukan Fusilier yang baru pulang dari Kosovo, terkait adanya senjata yang diselundupkan Gereja Ortodoks Serbia dengan ambulans. Ketika pasukan KFOR sadar akan ini, maka proses izin akan menjadi lebih lama," tutur Kearns pada Rabu (5/7/2023), dikutip Serbia Monitor

"Dalam kondisi ini, terdapat izin yang tidak disadari sebuah ambulans yang tiba dari sebuah gereja dan mengirimkan senjata secara diam-diam," tambahnya. 

Sementara, maksud pernyataan Kearns tersebut mengenai Fusilier adalah pasukan Royal Fusilier Battalion yang dikirimkan ke Kosovo Utara pada 2022. 

Baca Juga: Serbia Bebaskan 3 Polisi Kosovo yang Dianggap Penyusup

2. KFOR tolak tudingan Kearns terhadap Gereja Ortodoks Serbia

Parlemen Inggris Tuding Gereja Ortodoks Serbia Kirim Senjata ke KosovoKendaraan temput KFOR di Kosovo Utara. (twitter.com/NATO_KFOR)

KFOR yang bertanggung jawab atas situasi keamanan di Kosovo mengungkapkan bahwa tidak ada bukti bahwa senjata diselundupkan dari Serbia ke Gereja Ortodoks di Kosovo. Mereka pun menolak klaim dari Kearns. 

"Tidak ada satu pun bukti terkait tudingan penyelundupan senjata api antar batas administrasi Kosovo-Serbia dan melibatkan Gereja Ortodoks dengan menggunakan mobil ambulans," terangnya, dilansir Balkan Insight

"Dugaan senjata ilegal memang sudah ada di kantor pusat KFOR. Namun, setelah dilakukan investigasi lebih lanjut untuk menemukan asal senjata tersebut. Ternyata hasilnya tidak ditemukan bukti sesuai dengan laporan tersebut," sambungnya. 

Keuskupan Ortodoks Serbia mengungkapkan bahwa tuduhan Kearns ini sangat berbahaya bagi warga Serbia di Kosovo. Mereka menyebut pernyataan itu dapat digunakan oleh media Albania untuk menyebarkan kebencian kepada etnis Serbia. 

Baca Juga: Tolak Komunitas Serbia Berdiri, PM Kosovo Enggan Republika Srpska Baru

3. Kurti diskusikan masalah keamanan dengan NATO dan KFOR

Parlemen Inggris Tuding Gereja Ortodoks Serbia Kirim Senjata ke KosovoPerdana Menteri Kosovo, Albin Kurti. (twitter.com/albinkurti)

Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti mengungkapkan pertemuan dengan perwakilan NATO dan KFOR, serta institusi keamanan di Kosovo. Ia telah membicarakan terkait peningkatan keamanan di Kosovo. 

"Setelah mengadakan pertemuan, kami akan dapat memberikan kata final. Sekarang kami tengah mengumpulkan informasi. Dalam pekan ini, semua akan terungkap dan dapat diumumkan," ungkap Kurti. 

Uni Eropa (UE) telah memberlakukan kebijakan melawan Kosovo agar bersedia menurunkan tensi di wilayah dominan etnis Serbia. UE juga meminta agar Pristina segera menangguhkan operasi kepolisian di dekat bangunan pemerintahan. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya