Pelaku Penembakan di Moldova Terlibat Penculikan di Tajikistan

Pelaku merupakan warga Tajikistan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Tajikistan, pada Minggu (2/7/2023), mengungkapkan bahwa terduga pelaku penembakan di Bandara Chisinau adalah warga negaranya. Mereka pun menyebutnya sebagai buronan negara setempat karena terlibat dalam kasus penculikan di Tajikistan. 

Pekan lalu, seorang pria menembakkan senjata api ke petugas di Bandara Chisinau setelah dilarang masuk ke Moldova. Peristiwa tersebut mengakibatkan dua petugas tewas di tempat dan melukai penumpang pesawat. Insiden itu juga membuat bandara terpaksa ditutup sementara. 

1. Pelaku terlibat dalam penculikan petinggi Orienbank

Kantor Kejaksaan Tajikistan mengungkapkan, pria berusia 43 tahun itu bernama Rustam Ashurov. Ia disebut sebagai anggota organisasi kriminal yang telah menculik seorang petinggi bank di Dushanbe pada 23 Juni lalu.

"Ashurov sudah melakukan tindakan kriminal di Tajikistan dan berupaya melarikan diri ke Republik Moldova melalui Turki dengan tujuan untuk bersembunyi di negara-negara Uni Eropa (UE)," terangnya. 

Sementara, korban penculikan diketahui bernama Shuhrat Ismatulloev yang merupakan wakil kepala Orienbank. Kementerian Dalam Negeri Tajikistan akan memberikan hadiah sebesar 30 ribu dolar AS (Rp451 juta) bagi yang dapat memberikan informasi keberadaan Ismatulloev, dilansir RFE/RL.

Tidak diketahui secara pasti kapan Ashurov terbang dari Tajikistan ke Turki. Namun, ia dilaporkan sudah membuat kekacauan di Bandara Chisinau dan bahkan sempat menyandera beberapa calon penumpang pesawat. 

Baca Juga: Iran Sebut Penyerang Kuil Syiah Berasal dari Tajikistan

2. Ashurov mengalami koma di rumah sakit

Kepala Kejaksaan Moldova, Ion Musteata, mengungkapkan bahwa Ashurov mengalami luka serius dan telah dibawa ke rumah sakit. Ia disebut mengalami koma setelah aparat keamanan terpaksa menembaknya. Bahkan, politikus Moldova, Dragos Galbur menyebut pelaku telah mendapat 10 tembakan. 

Dilaporkan Reuters, ia disebut menembak dengan senjata api yang dirampas dari aparat keamanan lantaran ditolak masuk ke Moldova. Presiden Maia Sandu mengonfirmasi bahwa dua petugas yang tewas merupakan seorang aparat kepolisian dan seorang aparat keamanan bandara. 

Kepala Polisi Moldova, Viorel Cernauteanu, mengatakan bahwa aparat sempat terlibat baku tembak dengan pelaku pada sore hari. Namun, ia memastikan tidak ada bukti bahwa Ashurov punya hubungan dengan Grup Wagner asal Rusia. 

3. Moldova tidak akan ekstradisi terduga pelaku

Pelaku Penembakan di Moldova Terlibat Penculikan di Tajikistanilustrasi bendera Moldova (unsplash.com/@thecyclichedgehog)

Jaksa Agung Moldova, Ion Munteanu, tidak akan mengekstradisi Rustam Ashurov ke Tajikistan. Ia memastikan bahwa pengadilan Moldova yang akan menangani dan mengadili kasus kejahatan Ashurov. 

"Seorang warga Tajikistan yang melakukan penembakan di Bandara Chisinau tidak akan diekstradisi ke negara asalnya. Ia akan diadili di Moldova, di mana ia telah melakukan tindakan kriminal. Penembakan ini bukanlah serangan teroris, tapi ia terancam mendapat hukuman seumur hidup," ungkapnya. 

Munteanu telah membuka kasus kriminal kepada Ashurov. Ia didakwa atas kasus pembunuhan dan memperburuk keadaan. Namun, ia masih tidak didakwa atas kasus terorisme di Moldova. 

"Alasan penahanan di perbatasan adalah karena orang tersebut tidak dapat menjelaskan dengan jelas alasan kedatangannya dan tujuannya berada di Republik Moldova. Kami terus mendiskusikan ini dengan otoritas Tajikistan," ungkap Munteanu. 

Baca Juga: Tajikistan dan Uzbekistan Tolak Rakit Drone untuk Militer Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya