Perang Memanas, Inggris Izinkan Ukraina Serang Rusia Pakai Senjatanya

Rusia sebut Inggris provokasi Ukraina 

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris, James Heappey, pada Selasa (26/4/2022) meminta Ukraina agar menggunakan persenjataan dari Barat untuk ditembakkan ke teritori Rusia. Ia juga menyebut, adalah hal yang sah apabila Ukraina menyerang Rusia. 

Beberapa hari belakangan, Rusia menuding Ukraina sudah melancarkan serangan balas dendam ke area pedesaan di Belgorod, Bryansk, dan Kursk. Bahkan, serangan disebut menargetkan permukiman warga, sehingga menyebabkan timbulnya sejumlah korban luka-luka.

1. Heappey tidak mempermasalahkan jika Ukraina gunakan senjata Inggris untuk serang Rusia

Pernyataan Heappey diungkapkan ketika Menhan itu menghadiri acara Times Radio. Kala itu, pejabat berusia 41 tahun itu menyatakan, "pertanyaannya adalah, apakah dapat diterima senjata kita digunakan untuk melawan militer Rusia oleh pasukan Ukraina?"

Kemudian, Heappey menjawab, "pertama, ini warga Ukraina yang menargetkan, bukan pihak yang membuat atau mengekspor persenjataan di awal. Kedua, ini sah untuk dapat mengejar target di dalam wilayah lawan untuk menganggu rantai suplai dan logistik mereka."

Dia juga menyampaikan, serangan ini jelas tidak melanggar dan termasuk bagian dari perang, selama tidak menargetkan warga sipil. Pasukan Rusia juga menyerang wilayah barat Ukraina untuk merusak rantai logistik dan arus suplai dari Ukraina, dilansir BBC

Ia juga menegaskan, tidak masalah apabila Ukraina hendak menggunakan persenjataan yang disumbangkan Inggris untuk melangsungkan serangan di dalam teritori Rusia, dilaporkan The Guardian

Baca Juga: Masjid Pertama Indonesia di Ibu Kota Inggris Segera Dibangun

2. Inggris akan kembali menyumbangkan persenjataan ke Ukraina

Pada Senin (25/4/2022), Sekretaris Pertahanan, Ben Wallace mengatakan bahwa Inggris akan mendonasikan persenjataan ke Ukraina. Beberapa persenjataan tersebut meliputi kendaraan Stormer yang dilengkapi dengan Starstreak antipesawat agar meningkatkan kapabilitas antiudara dalam jarak dekat. 

Menhan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, menghadiri pertemuan menteri pertahanan di Pangkalan Udara AS di Ramstein, Jerman pada Selasa. Ia menyebut dalam pertemuan itu, Jerman sudah berjanji untuk mengirimkan suplai sistem pertahanan udara ke Ukraina. 

Di sisi lain, Menhan Heappey juga mengatakan, semua yang dikatakan Moskow terkait serangannya ke Ukraina adalah atas respons agresi yang dilakukan NATO. Ia menyebut bahwa tudingan tersebut tidak masuk akal.

"NATO dan Barat akan melanjutkan kampanye untuk menghindari terlibat langsung dalam peperangan dengan Rusia agar tidak terjadi peperangan di Eropa. Namun, Ukraina adalah negara merdeka dan memiliki kedaulatan untuk menjadi apapun yang mereka inginkan untuk negaranya," ujar Heappey, dikutip Business Insider

3. Rusia tuding Inggris lakukan provokasi agar Ukraina menyerang teritorinya

Perang Memanas, Inggris Izinkan Ukraina Serang Rusia Pakai SenjatanyaKebakaran di depo BBM Belgorod, Rusia pada Jumat (1/4/2022). (twitter.com/sentdefender)

Menanggapi pernyataan dari Heappey, Kemenhan Rusia menuding Inggris sudah melakukan provokasi kepada Ukraina agar menyerang teritorinya.

"Kami menekankan bahwa provokasi langsung dari London di rezim Kiev untuk menyerang teritori Rusia merupakan upaya untuk menyadarkan mereka, bahwa akan dapat respons proporsional atas aksi ini secara langsung," kata Rusia. 

Rusia menyebut bahwa pasukan bersenjatanya sudah siap untuk melakukan serangan balasan menggunakan senjata jarak jauh dengan keakuratan tinggi untuk menyerang ibu kota Kiev, terutama tempat di mana keputusan tersebut dilangsungkan.

"Provokasi dari salah satu negara Barat, yang berlokasi di tempat keputusan utama Pemerintah Ukraina di Kiev, tidak akan menjadi masalah ketika Rusia memutuskan untuk melakukan serangan balasan," tambahnya. 

Di samping itu, Menlu Sergey Lavrov juga menuding NATO telah melangsungkan proxy war dan menyebut persenjataan Barat yang dikirimkan ke Ukraina akan menjadi target yang setimpal. 

"Barat sudah menuangkan minyak ke dalam api dengan menyediakan persenjataan kepada Ukraina dan terus memperingatkan bahwa konflik ini dapat menyulut terjadinya Perang Dunia Ketiga," tutur Lavrov.

Baca Juga: Kemenhan Rusia Duga AS Siapkan Provokasi soal Senjata Pemusnah Massal

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya