Polandia Ingin Ukraina Akui Dulu Militannya Lakukan Genosida

Pembunhan massal dilakukan oleh militan nasionalis Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Polandia, Andrzej Duda, pada Senin (11/7/2022) menghadiri peringatan peristiwa pembunuhan massal Volhynia. Namun, hal yang menjadi perdebatan dalam peristiwa tersebut adalah pelaku pembunuhan yang merupakan kelompok nasionalis Ukraina. 

Meskipun demikian, Polandia diketahui sebagai salah satu negara yang mendukung penuh Ukraina untuk melawan agresi militer Rusia. Bahkan, negara Eropa Timur itu ikut menyumbang sejumlah persenjataan kepada militer Ukraina. 

1. Duda ingin Ukraina mengakui kebenaran di balik peristiwa Volhynia

Pada peringatan itu, Presiden Duda menyerukan kepada Ukraina agar mengakui kebenaran yang dilakukan militan nasionalis Ukraina. Pasalnya, pembunuhan massal Volhynia telah memperumit hubungan kedua negara selama ini. 

"Kebenaran dari pembunuhan massal di masa perang dan lainnya seperti di Galicia Timur dari 1944-1945. Kiev harus mengakui upaya ethnic cleansing kepada warga Polandia yang dilakukan militan nasionalis Ukraina," tutur Duda, dilansir Reuters

"Ini tidak berhubungan dengan keinginan untuk membalaskan dendam atau upaya pembalasan lainnya. Tidak ada bukti yang lebih baik dari waktu terbaik yang kita miliki sekarang ini. Pihak yang kita tahu adalah pembunuh juga dianggap sebagai pahlawan di Ukraina," tambah dia.

Baca Juga: Tembok Perbatasan Polandia-Belarus Sepanjang 186 Km Selesai Dibangun

2. Peristiwa Volhynia menewaskan 100 ribu warga Polandia

Peristiwa pembunuhan massal Volhynia 1943-1945 digambarkan oleh pemerintah Polandia sebagai genosida terhadap etnis Polandia. Pada peristiwa tersebut, sekitar 100 ribu warga Polandia dibunuh oleh militan nasionalis Ukraina. 

Dari 100 ribu orang Polandia yang dibunuh, termasuk di antaranya 40-60 ribu berada di Volhynia dan 20-40 ribu di Galicia Timur yang masuk teritori Ukraina. Sedangkan, 4 ribu lainnya diketahui tewas di dalam teritori Polandia, dikutip The First News

Menurut Institut Nasional Pencatatan Polandia, terdapat sekitar 10-12 ribu warga Ukraina yang tewas dibunuh akibat operasi pembalasan yang dilakukan oleh Polandia pada musim semi 1945. 

Dalam kesempatan itu, Duda juga mengatakan puncak peristiwa mengerikan ini terjadi pada Juli dan Agustus 1943. Sedangkan kasus pembunuhan tertinggi terjadi pada 11 Juli 1943, yang dikenal dengan sebutan Bloody Sunday. 

3. Zelenskyy berencana berikan status khusus bagi warga Polandia di Ukraina

Polandia Ingin Ukraina Akui Dulu Militannya Lakukan GenosidaPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengirimkan rancangan proposal untuk mengabulkan status khusus kepada warga negara Polandia di Ukraina. Hal ini sebagai bagian dari solidaritas dan dukungan yang diberikan kepada Ukraina selama peperangan. 

Sesuai dalam rancangan undang-undang itu, warga Polandia di Ukraina akan diberikan hak dan jaminan yang sama dengan warga Ukraina yang mengungsi ke Polandia. Pasalnya, Polandia sudah memberikan bantuan kepada pengungsi asal Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia. 

Presiden Zelenskyy juga memberikan gelar penghargaan kepada kepada tim penyelamat di Kota Przemyśl. Sebab, para warga dan otoritas setempat telah bersedia membantu warga Ukraina yang terus berdatangan untuk mengungsi.

Baca Juga: Putin Sahkan Dekrit Permudah Naturalisasi Warga Ukraina Menjadi Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya