Polisi Serbia Bentrok dengan Demonstran Penentang Festival LGBTQ Eropa

Parade EuroPride akhirnya tetap digelar

Jakarta, IDN Times - Penyelenggaraan EuroPride di Belgrade, Serbia akhirnya tetap dilangsungkan pada Sabtu (17/9/2022). Sayangnya, penyelenggaraan festival LGBT+ itu diwarnai bentrokan antara pendukung sayap kanan yang menolak acara ini dengan aparat kepolisian yang berjaga. 

Pekan lalu, sejumlah pemuka agama dan kelompok sayap kanan di Serbia melangsungkan demonstrasi jelang perayaan EuroPride. Tindakan itu dilangsungkan untuk mendesak pemerintah agar tegas melarang parade EuroPride di tengah bersikukuhnya panitia penyelenggara.

1. Bentrokan terjadi setelah kelompok sayap kanan ingin membubarkan parade

Bentrokan kelompok sayap kanan dan personel kepolisian terjadi di tengah penutupan acara EuroPride di Belgrade. Insiden ini terjadi setelah dua kelompok sayap kanan berusaha mengacaukan dan membubarkan festival LGBT tersebut. 

Menurut keterangan Perdana Menteri Ana Brnabic, 13 aparat kepolisian mengalami luka ringan dalam insiden ini. Bahkan, lima mobil polisi rusak dan sebanyak 64 demonstran yang berbuat kerusuhan ditangkap. 

"Saya sangat bangga bahwa kami berhasil menanggulangi dan menghindari insiden kekerasan yang lebih serius," tutur Brnabic, dikutip dari Reuters.

Selain insiden bentrokan, insiden kecil juga terjadi ketika rombongan parade melewati Taman Tasmajdan. Ketika itu, sekelompok orang menyanyikan slogan ofensif dan mengungkapkan sejumlah kata-kata kasar kepada peserta. 

Baca Juga: Kelompok LGBT Spanyol Gelar Protes Terhadap Kekerasan LGBT

2. Rute parade EuroPride diperpendek dari rencana awal

Penyelenggaraan EuroPride awalnya telah dilarang oleh pemerintah setempat. Atas desakan dari Uni Eropa dan aktivis hak asasi manusia (HAM), pemerintah akhirnya menyetujui parade ini dengan memperpendek jalur long-march EuroPride. 

Penyelenggaraan parade awalnya direncanakan dari gedung Parlemen Serbia yang berjalan menuju ke jalanan pusat kota di Benteng Kalemegdan, yang jadi tempat penyelenggaraan konser. Namun, polisi melarang melalui jalan tersebut karena alasan keamanan dan serangan dari kelompok sayap kanan, dilaporkan N1.

Tak hanya dihadiri oleh masyarakat biasa, parade EuroPride di Beograd ini juga dihadiri oleh Duta Besar AS untuk Serbia, Christopher Hill, dan anggota khusus Parlemen Eropa untuk Serbia, Vladimir Bilcik. Selain itu, Komisaris Eropa, Helena Dalli, dan pasangan PM Ana Brnabic turut meramaikan acara ini. 

3. Serbia akan hukum pelaku kekerasan dalam parade EuroPride

Kantor Kejaksaan Belgrade pada Minggu (18/9/2022) menegaskan, pihaknya akan melakukan segala hal yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi pihak yang menginisiasi kerusuhan dalam acara EuroPride. 

"Kami akan terus bekerja untuk menentukan hukuman yang tepat kepada pelaku serangan kepada aparat polisi, beberapa jurnalis, dan beberapa partisipan dalam acara EuroPride di Belgrade," papar Kejaksaan Belgrade, dikutip RFE/RL.

Pejabat di Kantor Kejaksaan juga mengungkapkan bahwa ia akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mengidentifikasi para pelaku. Mereka juga menambahkan akan mempersekusi semua orang yang bertanggung jawab adalam aksi kekerasan dan aksi fanatik ini. 

Setelah insiden ini, Menteri Dalam Negeri Aleksandar Vulin menekankan bahwa parade memang dilarang, sehingga aparat kepolisian hanya dikerahkan untuk mengawal partisipan dengan aman ke acara konser. 

Baca Juga: Kroasia Ancam Blokir Aksesi Serbia dalam Anggota Uni Eropa

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya