Presiden Ceko Sebut China Tidak Ingin Rusia-Ukraina Damai

China disebut tak layak jadi mediator perang Rusia-Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Ceko, Petr Pavel menuding China tidak ingin membawa perdamaian di Ukraina. Dia menyebut hal tersebut terkait dengan proposal perdamaian perang Rusia-Ukraina yang diajukan oleh Beijing. 

Sejak terpilih pada akhir Januari, Presiden Pavel menjadi pemimpin negara Eropa pertama yang menghubungi Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen. Tindakan itu membuat geram China yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya.  

Baca Juga: PM Ceko Usai Bertemu Jokowi: IKN Proyek Ambisius, Saya Tak Sabar

1. China akan dapat keuntungan dari perang Rusia-Ukraina

Pavel mengatakan bahwa China tidak dapat dipercaya menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina. Ia bahkan menyebut bahwa Beijing akan mendapatkan keuntungan dengan memperpanjang konflik tersebut. 

"Saya percaya bahwa ini sesuai dengan skenario kepentingan China yang bertujuan memperpanjang perang Rusia-Ukraina dan membuatnya menjadi status quo. Ini karena proposal yang diajukan oleh Beijing dapat mendorong Rusia memberikan sejumlah diskon," papar Pavel pada Selasa (25/4/2023), dikutip Politico

"China akan mendapatkan minyak dan gas murah, serta berbagai sumber daya alam lain dari Rusia dengan imbalan kerja sama tanpa batas dengan Kremlin. Ini juga baik bagi China bahwa dukungan Barat akan semakin melemah kepada Ukraina," tambahnya. 

Ia juga menyebut China melihat dan mempelajari perkembangan terbaru dari perang Rusia-Ukraina. Ia menambahkan, Beijing terus memperhatikan dengan dekat bagaimana reaksi Rusia dan reaksi dari Barat. 

Baca Juga: Ukraina Sebut Ada Komponen Buatan China di Senjata Rusia 

2. Pavel khawatir kuatnya pengaruh Rusia di sekitar Republik Ceko

Di saat yang sama, Presiden Ceko itu menyatakan kekhawatirannya terkait naiknya tren populisme dan pengaruh Rusia di negara tetangga Republik Ceko. Terutama kemungkinan terpilihnya pemimpim populisme di Slovakia tahun ini. 

"Situasi akan sulit untuk Slovakia, tapi juga bagi kami sebagai tetangganya dan rekanan terdekat kami. Terdapat sejumlah alasan kenapa harus takut terhadap orientasi pro-Rusia, sepeti yang terlihat pada kepemimpinan Hungaria," kata Pavel. 

Menanggapi demonstrasi anti-pemerintah di Ceko beberapa waktu lalu, ia menyebut bahwa bukan dari mereka semua pro-Rusia. Namun, mereka menyuarakan aksinya terkait kepentingan ekonomi. 

"Saya tidak akan menyamaratakan semua demonstran yang datang dalam satu wadah. Sebagian dari mereka mungkin terinspirasi dari elemen pro-Rusia. Namun, banyak dari mereka yang hanya tidak senang bagaimana pemerintah mengomunikasikan kebijakan sosial dan ekonomi," sambungnya. 

Pavel yang merupakan mantan Komite Militer NATO 2015-2018 menggunakan pengalaman dan ilmunya untuk meningkatkan efektifitas bantuan militer ke Ukraina. Ia juga mengutarakan idenya untuk meningkatkan produksi industri pertahanan bersama di Eropa.

Baca Juga: China Marah Presiden Baru Ceko Teleponan dengan Pemimpin Taiwan

3. China ingin hubungan baik dengan Uni Eropa

Presiden Ceko Sebut China Tidak Ingin Rusia-Ukraina Damaiilustrasi bendera China (pexels.com/aboodi)

Duta Besar China untuk Uni Eropa (UE), Fu Cong menyebut bahwa UE seharusnya tetap membangun hubungan baik dengan Beijing terlepas dari konflik Ukraina. Ia menambahkan bahwa UE khawatir berlebih soal isu lain di luar Ukraina. 

"Banyak orang di Eropa yang memandang hubungan China-UE lewat prisma konflik di Ukraina. Seharusnya mereka tidak memandang hubungan itu dari prisma krisis Ukraina saat ini karena China tidak terlibat dalam konflik tersebut," papar Cong, dilansir Ukrinform.

"China juga menjadi korban dalam krisis ini. Ini adalah tudingan yang tidak dibenarkan terkait keterlibatan China dalam konflik Ukraina. Tentu saja, kami tahu bagaimana kompleks dan peliknya masalah di Ukraina," tambahnya. 

Cong menyebut China akan terus melanjutkan peranan konstruktif dalam mengupayakan perdamaian, gencatan senjata, mitigasi krisis, dan pengembalian kedamaian di Ukraina.

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya