Presiden Guatemala Tolak Tudingan Korupsi dari Media NYT

Diduga mendapatkan suap dari perusahaan tambang Rusia

Guatemala City, IDN Times - Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei mendapatkan tudingan mengenai keterlibatannya dalam skandal kasus korupsi di negarnaya. Sesuai yang diterbitkan dalam media massa The New York Times, mengenai testimoni dari jaksa anti korupsi, Juan Francisco Sandoval terhadap pemimpin negara Amerika Tengah itu. 

Pada akhir Juli lalu, Jaksa Agung Guatemala, María Consuelo Porras sudah mencopot Jaksa Juan Francisco Sandoval yang selama ini bertugas sebagai ketua FECI (Fiscalía Especial contra la Impunidad). 

1. Dituding mendapatkan suap dari perusahaan Rusia

Berdasarkan laporan yang diterbitkan media massa The New York Times pada Selasa (24/8/2021) menyebutkan bahwa Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei mendapatkan uang suap dari perusahaan tambang Rusia. Hal ini sesuai dengan keterangan langsung dari mantan jaksa anti korupsi Guatemala, Juan Francisco Sandoval. 

Dilansir dari Al Dia News, artikel NYT tersebut menyebutkan pernyataan bukti, "Setelah mendapatkan uang tersebut sepenuhnya, saksi mata mendengar salah satu orang berkata jika mereka menjamin adanya keterbukaan di Portuaria."

Sesuai pernyataan tersebut, Sandoval menyebut presiden menerima karpet merah yang dipenuhi dengan uang sebagai bagian dari suap untuk memperbolehkan perusahaan Rusia mengoperasikan sebagian pelabuhan di Guatemala. 

2. Pemerintah Guatemala menyangkal tudingan yang diterbitkan dalam The New York Times

Baca Juga: Sampah di Sungai Motagua: Honduras Salahkan Guatemala

Dilansir dari DW, mendengar tudingan dalam media massa NYT, Pemerintah Guatemala menyangkal tudingan tersebut dan mengkritisi bahwa "NYT hanya mencari tingginya perhatian publik, di mana laporan yang ditebitkan sudah berubah." Menurut pemerintahan Giammattei, "Mereka sedang mencari posisi, mengejutkan media mengenai sebuah naratif mengenai seorang terduga kasus korupsi."

Menurut keterangan dari Pemerintah Guatemala dalam konferensi pers pada 13 Agustus lalu, pemilik perusahaan MayaNiquel yang berasal dari Rusia telah membuat proposal sewa di pelabuhan Santo Tomás de Castilla. Namun harga sewanya diketahui lebih murah dari harga sewa pada umumnya di utara Guatemala. 

Di sisi lain, dicopotnya Sandoval dari jabatannya menuai protes dari berbagai kalangan terhadap jaksa agung maupun presiden. Namun Sandoval sudah mengasingkan diri ke AS bersama mantan kepala Kementerian Publik Thelma Aldana lantaran hendak dipersekusi oleh pemerintah setempat. Padahal keduanya sudah menciduk lebih dari 250 menteri, pejabat, deputi dan elit pebisnis yang dituding terlibat kasus korupsi. 

3. Amerika Tengah tengah dirundung ketidakstabilan politik

Dikutip dari Al Dia News, dalam beberapa bulan ini, situasi politik di Amerika Tengah dilanda ketidakstabilan. Bahkan kondisi ini tidak hanya terjadi di Guatemala, tetapi juga terjadi di negara tetangganya, yakni Nikaragua dan El Salvador. 

Pasalnya Presiden Nikaragua Daniel Ortega tengah melangsungkan kampanye penangkapan pemimpin oposisi dan media menjelang pemilihan presiden. Bahkan tindakan ini menyebabkan setidaknya 30 oposisi politik dan aktivis beserta tujuh kandidat presiden sudah ditangkap hingga 25 Agustus. 

Sedangkan El Salvador yang dipimpin Nayib Bukele telah melegalkan bitcoin sebagai uang pembayaran sah di negaranya. Selain itu, sedang mengupayakan reformasi konstitusi untuk memperbolehkan pencalonannya kembali. Situasi kawasan itu kini dianggap mengarah pada kepemimpinan anti demokratik. 

Baca Juga: Jaksa Agung Guatemala Copot Jaksa Koruptor Sandoval

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya