Presiden Serbia: Pemblokiran Jalan di Kosovo Jangan Sampai Berhenti

Mendesak pendirian Komunitas Munisipalitas Serbia

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia Aleksandar Vucic, pada Rabu (21/12/2022), menyerukan agar pemblokiran jalan oleh etnis Serbia di Kosovo tidak berhenti. Ia meminta agar barikade itu dibubarkan hanya setelah pembentukan Komunitas Munisipalitas Serbia (CSM) di Kosovo. 

Akhir pekan lalu, tensi di perbatasan kedua negara kembali memanas setelah masuknya kelompok sayap kanan Serbia ke Kosovo. Ini membuat Pasukan Penjaga Perdamaian NATO di Kosovo (KFOR) turun tangan untuk mencegah terjadinya kerusuhan di Kosovo Utara. 

1. Vucic menyerukan pembentukan CMS di Kosovo

Presiden Serbia: Pemblokiran Jalan di Kosovo Jangan Sampai BerhentiPresiden Serbia, Aleksandar Vucic. (instagram.com/avucic)

Keterangan di atas disampaikan Vucic ketika berkunjung ke Baku, Azerbaijan pada Rabu kemarin. Ia menyebut bahwa hanya pembentukan CMS yang dapat menyingkirkan barikade di perbatasan Serbia-Kosovo. 

"Pertama, pembentukan Komunitas Munisipalitas Serbia, kemudian kami akan menyingkirkan barikade tersebut," ungkap Vucic kepada jurnalis yang datang di acara tersebut. 

Dilaporkan RFE/RL, barikade dari warga Serbia itu sudah terjadi sejak 10 Desember lalu untuk mencegah keluar masuknya kendaraan dari dan menuju ke Serbia atau Kosovo. Ini dilakukan setelah mantan polisi etnis Serbia ditahan Pristina atas dugaan terlibat terorisme. 

Pendirian barikade itu sempat diwarnai kericuhan antara warga etnis Serbia dengan aparat kepolisian Kosovo. Situasi berangsur melandai dan kembali kondusif dalam beberapa hari ini, tapi pemblokiran masih tetap berlangsung. 

Baca Juga: Pasukan NATO Turun untuk Adang Demonstran Serbia di Kosovo

2. Vucic merasa permintaannya tidak akan disetujui KFOR

Ketika ditanya soal permintaan penerjunan tentara Serbia ke Kosovo kepada KFOR, Vucic menyebut bahwa ia merasa hasilnya akan negatif dan permintaan itu tidak akan disetujui oleh KFOR. 

"Saya merasa mereka akan menolaknya. Mereka punya kapabilitas untuk menjalankan tugasnya dan sikap KFOR lebih benar dibandingkan beberapa pemerintahan Barat. Mereka bertindak sesuai dengan Resolusi 1244 dengan serius dan bertanggung jawab, tidak seperti lainnya," ungkap Vucic, dilansir B92

Vucic juga mengatakan pada Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev bahwa, "ketika Anda pikir dapat menggantungkan pada hukum internasional. Ini hanyalah kesempatan kecil bagi kami dan ada hak lebih besar untuk negara lain"

"Pihak yang lebih kuat akan melakukan apapun yang mereka mau. Namun, ketika Anda sudah terpojokkan, Anda sudah tidak punya pilihan lain. Mulai sekarang, ketika kami sudah tidak punya arah ke mana untuk pergi, kami akan mempertahankan diri kami sendiri," sambungnya.

3. Serbia dan Azerbaijan tingkatkan kerja sama di berbagai bidang

Pada pertemuan antara dua pemimpin tersebut, Serbia-Azerbaijan setuju untuk meningkatkan hubungan di berbagai sektor, termasuk di bidang energi dan militer.

"Kami sudah mendiskusikan kooperasi dalam berbagai sektor. Kami sudah membangun persahabatan yang jujur dan siapapun tidak mungkin membelokkan Serbia melawan Azerbaijan atau sebaliknya," tutur Vucic, dikutip N1.

"Kami akan mendukung satu sama lain terkait integritas teritorial. Ini yang sudah disetujui saat ini dan keadaan ini akan tetap seperti ini ke depannnya," tambah dia. 

Vucic juga mengucapkan terima kaish kepada Aliyev atas bantuan dan dukungannya terkait masalah yang dihadapi Serbia belakangan ini. Ia juga menyambut baik sikap Aliyev dan mengatakan apresiasi disampaikan karena ketulisan, bukan karena bantuan gas alam.

Baca Juga: 11 Negara yang Merayakan Natal pada Januari, Ada Serbia hingga Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya