Rusia Akan Larang Ibu Pengganti bagi Warga Negara Asing

Khawatir digunakan alat perdagangan anak

Jakarta, IDN Times - Parlemen Rusia, pada Minggu (27/11/2022), mengungkap rencana larangan bagi warga negara asing menggunakan jasa surrogate mother atau ibu pengganti asal negaranya. Ini dikarenakan praktik itu menyalahi aturan agama dan dianggap bentuk jual beli anak. 

Pekan lalu, dua anak kembar yang lahir dari ibu pengganti asal Donbass sudah dievakuasi ke Rusia. Kedua anak dari orang tua asal Amerika Serikat (AS) itu dilaporkan sudah dikembalikan kepada orangtuanya, dilansir The Moscow Times.

Meski tidak lahir di negeri Paman Sam, tapi anak kembar itu tetap berhak mendapatkan kewarganegaraan AS lewat hukum yang berlaku. Klaim kewarganegaraan AS dapat dibuktikan dengan tes DNA dari salah satu orang tuanya. 

1. Praktik ibu pengganti dianggap punya kaitan erat dengan jual beli bayi

Pernyataan di atas disampaikan oleh juru bicara Parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin, dalam perayaan Hari Ibu di Rusia. Dalam kesempatan itu, ia menyebut bahwa warga negara asing dilarang menyewa ibu pengganti dari Rusia. 

"Semua yang dilakukan ini untuk melindungi anak dengan melarang warga negara asing yang berniat menggunakan jasa ibu pengganti. Kami akan memastikan keputusan ini berlaku pada awal Desember," tulisnya lewat akun Telegram-nya, dilansir dari Reuters

"Sebanyak 45 ribu bayi dilahirkan oleh ibu pengganti dan dibawa ke luar negeri dalam beberapa tahun terakhir. Penyelundupan anak merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dan melanggar hukum," tambahnya. 

Volodin menambahkan, bayi sering kali berakhir dalam situasi yang berbahaya. Tak jarang mereka jadi korban kejahatan, termasuk perdagangan organ tubuh ilegal dan diadopsi oleh pasangan sesama jenis. 

Baca Juga: Kian Terdampak, Moldova Minta Rusia Setop Serangan ke Ukraina

2. Praktik ibu pengganti tidak melanggar hukum di Rusia

Layanan ibu pengganti berbayar di Rusia diperbolehkan dan tidak melanggar hukum. Namun, praktik ini mendapat pertentangan dari para pemuka agama sebagai bentuk komersialisasi kelahiran anak. 

Dilaporkan RT, anggota parlemen terus ditekan untuk membatasi praktik ibu pengganti ini dan sebagian menyatakan keinginannya untuk melarang sepenuhnya. Sedangkan rancangan undang-undang ini sudah diumumkan sejak tahun lalu. 

Sebelumnya, Rusia juga sudah melarang adopsi anak-anak Rusia oleh warga negara AS pada 2012. Moskow beranggapan bahwa terdapat sejumlah kasus buruknya perawatan dan kematian dari anak-anak yang diadopsi. 

Tindakan itu juga sebagai bentuk pembalasan Rusia atas sanksi yang diberikan AS kepada warga negaranya. 

3. Rusia perluas larangan terhadap propaganda LGBT

Rusia Akan Larang Ibu Pengganti bagi Warga Negara Asingilustrasi bendera LGBTQ+ (pexels.com/@karolina-grabowska)

Pada Kamis (24/11/2022), Parlemen Rusia juga menyetujui undang-undang perluasan larangan propaganda LGBT di negaranya. Kali ini, demonstrasi dan membuat eskpresi berkaitan dengan gaya hidup LGBT akan dilarang di Rusia. 

Sesuai aturan baru ini, maka seluruh upaya mempromosikan LGBT lewat publik, online, film, buku, dan iklan akan mendapat sanksi berat. Namun, hukum ini masih harus disetujui oleh parlemen tingkat tinggi dan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Padahal, hukum mengenai LGBT sebelumnya masih terbatas pada larangan promosi kepada anak-anak. Dalam hukum ini, segala bentuk demonstrasi LGBT kepada anak-anak akan dilarang. 

Parlemen Rusia menambahkan bahwa ini dilakukan untuk membentengi nilai-nilai tradisional Rusia, sekaligus melawan arus liberal Barat.

Baca Juga: Utusan Rusia dan Ukraina Diam-diam Bertemu di UEA, Bahas Apa? 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya