Tegang dengan Serbia, Kosovo Tunda Pemberlakuan Pelat Nomor

Serbia-Kosovo terus memanas

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kosovo mengumumkan penundaan pemberlakuan pelat kendaraan khusus bagi warga Serbia, Senin (1/8/2022).  Keputusan ini menyusul terus meningkatnya ketegangan dengan Serbia dan penolakan dari warga etnis Serbia beberapa minggu terakhir.

Pada bulan lalu, Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, menuding Kosovo hendak menyerang warga etnis Serbia lewat pemberlakuan aturan baru tersebut. Lantas, hal ini juga menjadi sumber ketegangan kedua negara dan bisa mengurungkan niat keduanya untuk saling berdamai. 

1. Penundaan pelat kendaraan berlaku hingga 30 hari ke depan

Penundaan implementasi aturan pelat kendaraan baru di Kosovo ini diutarakan langsung oleh Pemerintah Kosovo setelah adanya penolakan dari warga etnis Serbia. Sementara penundaan ini akan berlangsung selama 30 hari ke depan. 

"Pemerintah Kosovo sudah memberikan janji untuk menunda implementasi dari dua keputusan pada 29 Juni hingga 1 September 2022. Dari momen itu, semua barikade akan dihapuskan dan kebebasan penuh akan didirikan di semua jalan di Kosovo bagian utara," demikian pernyataan pemerintah Kosovo seperti dikutip dari RFE/RL.

Pemerintah Kosovo akan melanjutkan implementasi tersebut apabila barikade yang didirikan oleh warga etnis Serbia sudah disingkirkan dari jalanan. 

Baca Juga: Presiden Vucic Tuduh Kosovo Berniat Mengusir Warga Etnis Serbia

2. Warga etnis Serbia protes dengan memblokir jalan utama

Pasalnya, warga etnis Serbia yang marah langsung memblokir jalan di perbatasan Serbia-Kosovo pada Minggu malam. Bahkan, terdapat suara tembakan dari demonstran yang menyasar ke arah aparat keamanan Kosovo yang tengah berjaga. 

Wilayah utara Kosovo ditinggali oleh sekitar 50 ribu warga etnis Serbia yang menolak menggunakan pelat kendaraan dan identitas dari Pemerintah Kosovo. Pasalnya, mereka menolak mengakui institusi Kosovo dan bersikukuh menggunakan pelat kendaraan dari otoritas Serbia, dilansir dari BBC.

Dilaporkan N1, lebih dari 65 persen dari 1.140 responden dalam survey yang dilakukan dalam laman media sosial KoSSev menolak mengganti pelat kendaraannya. Bahkan, mereka mengaku tidak akan mengganti pelat kendaraannya saat ini dengan pelat RKS. 

Sementara, hanya sebesar 15,3 persen responden yang mengaku menyetujui untuk mengganti nomor kendaraannya. Sedangkan penduduk yang akan mendaftar akibat dipaksa dan mengikuti instruksi dari Belgrade menunjukkan angka 15 persen. 

3. Dubes AS di Pristina desak Kosovo tunda aturan pelat nomor 

Duta Besar AS di Pristina, Jeffrey Hovenier mendesak Pemerintah Kosovo agar menunda implementasi ini selama 30 hari. Pasalnya, pihak AS menduga adanya kesalahpahaman dari masyarakat terkait keputusan ini yang berujung pada penolakan. 

"Kami berharap bahwa kami akan bekerja dengan pemerintah dan kolega dari Uni Eropa untuk memastikan keputusan ini dipahami secara baik dan mengurangi tensi yang ada sekarang" tuturnya, dikutip dari RFE/RL.

Hovenier juga mengintruksikan agar pendemo meninggalkan lokasi dan menyingkirkan blokade, sehingga jalan di perbatasan Serbia-Kosovo dapat kembali dilintasi. Ia juga menginstruksikan dialog dengan baik untuk mengatasi masalah ini. 

Sementara NATO mengungkapkan kesiapannya untuk mengatasi masalah ini dan siap untuk intervensi demi mempertahankan stabilitas negara. Organisasi militer tersebut juga sudah mengawasi secara langsung situasi di Kosovo bagian utara. 

Baca Juga: Polisi Kosovo Copot Seluruh CCTV di Kota Mayoritas Etnis Serbia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya