Spanyol Ungkap Jaringan yang Eksploitasi Pengungsi Ukraina

Pengungsi ilegal Ukraina rawan terdampak eksploitasi

Jakarta, IDN Times - Otoritas Spanyol berhasil mengungkap jaringan pengeksploitasi pengungsi Ukraina pada Minggu (22/1/2023). Para pengungsi tersebut diharuskan bekerja di sebuah pabrik pembuatan rokok dengan kondisi yang memprihatinkan dan tinggal di tempat seadanya. 

Pada awal Desember 2022, polisi Spanyol sukses meringkus pelaku penyelundupan marijuana yang disembunyikan dalam bentuk bantuan untuk pengungsi Ukraina di Andalusia. Bahkan, pelaku diketahui dari berbagai negara, seperti Jerman, Spanyol, Ukraina, dan Maroko. 

Baca Juga: Pengungsi Ukraina Diizinkan Tinggal di Wilayah Uni Eropa hingga 2024

1. Geng kriminal mempekerjakan pengungsi ilegal Ukraina

Operasi untuk meringkus geng pemroduksi rokok ilegal itu digelar di tiga daerah, yakni La Rioja, Sevilla, dan Valencia. Dalam aksinya, polisi berhasil meringkus 27 orang yang diduga ada di balik jaringan kriminal tersebut. 

Ketiga pabrik di wilayah yang produsen anggur itu disebut mampu memroduksi lebih dari setengah juta ton rokok palsu dalam setiap harinya. Bahkan, rokok tersebut telah dijual di berbagai wilayah di Spanyol maupun diekspor ke berbagai negara, dilansir Euronews.

Polisi menyebut bahwa pengungsi Ukraina yang dipekerjakan masuk secara ilegal ke Spanyol usai berlangsungnya invasi Rusia. Mereka bahkan tinggal di bangunan semi permanen di dalam pabrik dengan kondisi yang tak layak.

Para imigran Ukraina diharuskan bekerja selama berjam-jam dan tidak diperbolehkan pergi karena takut akan ditangkap oleh otoritas Spanyol. Sebaliknya, bosnya diketahui punya kehidupan mewah dan diduga sudah mencuci uang dari hasil penyelundupan rokok. 

Baca Juga: Tempat Pengungsi Ukraina Dituduh Curi Data untuk Intelijen Rusia

2. Polisi Spanyol sita tembakau senilai Rp613 miliar

Dalam operasi ini, Kepolisian Spanyol berhasil menyita produk tembakau yang nilainya mencapai 37,5 juta euro (Rp613 miliar). Kendaraan mewah, perhiasan, beserta uang tunai juga ikut disita dalam penggerebekan yang dilakukan pada lebih dari 20 rumah, pabrik, dan toko. 

Polisi menyebut bahwa penggerebekan pertama pabrik rokok ilegal ini pada akhir 2021 di Sevilla. Kemudian operasi kembali dilakukan di Valencia dan La Rioja pada tahun ini. Geng tersebut diketahui mendiversifikasi produknya dan ikut memroduksi marijuana, dilansir BBC.

Pada November lalu, Parlemen Eropa melaporkan bahwa ekploitasi tenaga kerja Ukraina melonjak di seluruh Eropa. Ini karena situasi yang mendesak dan kertebatasan kemampuan bahasa membuat mereka rela bekerja apapun dengan upah murah. 

Dilaporkan El Periodico de Espana, otoritas Spanyol menyebut bahwa hanya terdapat 13.695 dari 109.388 pengungsi Ukraina dalam usia kerja yang terdaftar dalam Tesorería General de la Seguridad Social. Ini membuktikan bahwa hanya 13 persen warga Ukraina yang memiliki pekerjaan di Spanyol. 

Baca Juga: Imbas Invasi Rusia, Jepang Telah Terima 437 Pengungsi Ukraina 

3. Akan ada tambahan 4 juta warga Ukraina ke Uni Eropa

Spanyol Ungkap Jaringan yang Eksploitasi Pengungsi UkrainaOrang yang membawa bendera Ukraina. (pexels.com/@mutecevvil)

Menurut prediksi dari Pusat Internasional untuk Kebijakan Migrasi dan Pembangunan (ICMPD) akan ada gelombang baru pengungsi dari Ukraina pada 2023. Bahkan, lembaga itu memperingatkan akan adanya 4 juta pengungsi tambahan dari Ukraina. 

Sejauh ini sudah ada 4,9 juta warga Ukraina yang terdaftar dalam skema Perlindungan Sementara Uni Eropa usai pecahnya konflik Rusia-Ukraina. Namun, diperkirakan bahwa 18 juta warga Ukraina akan membutuhkan bantuan kemanudiaan di dalam negeri dan akan disusul 4 juta orang yang masuk ke UE, dikutip Euractiv.

Sementara, Swedia dan Spanyol yang akan mengambil alih rotasi presidensi Dewan Uni Eropa pada tahun ini telah memrioritaskan pada kontrol migrasi selama masa jabatannya selama 6 bulan. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya