Swiss Cabut Gugatan ke Eks Raja Spanyol Juan Carlos

Juan Carlos diduga terlibat skandal pencucian uang

Jakarta, IDN Times - Kantor Kejaksaan Swiss pada Senin (14/12/2021) telah mencabut gugatan terhadap mantan Raja Spanyol Juan Carlos I. Investigasi ini dilakukan menyusul adanya dugaan mantan kepala negara Spanyol itu telah menerima uang suap dari Pemerintah Arab Saudi. 

Sebelumnya, pihak keluarga Kerajaan Spanyol menolak tudingan dan komentar yang diberikan. Bahkan, kini Juan Carlos I sudah mengasingkan diri ke UEA dan menolak untuk memberikan komentar terkait masalah yang menjeratnya. 

1. Bukti transfer dari Raja Abdullah kepada Juan Carlos tidak ditemukan

Pencabutan gugatan dan investigasi kepada eks Raja Spanyol Juan Carlos ini dilatarbelakangi oleh bukti yang tidak cukup. Bahkan, Kantor Kejaksaan Jenewa mengungkapkan bila pihaknya tidak menemukan uang sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,4 triliun) yang ditransfer ke akun bank di Swiss oleh Raja Abdullah di tahun 2008.  

Tidak adanya bukti yang cukup terkait uang yang dikirimkan, sehingga mereka tidak dapat membuktikan tuduhan kasus suap. Hal ini juga mengakhiri salah satu dari beberapa tudingan korupsi yang dilakukan Juan Carlos selama kepemimpinannya. 

Selama ini Juan Carlos diketahui memiliki akses rekening bank di Swiss dan tudingan kepadanya ini naik ke permukaan di tahun 2018. Pasalnya, ia diduga menerima uang bonus dari kontrak pembangunan dengan konsorsium Spanyol terkait proyek kereta cepat di Arab Saudi antara Madinah dan Mekah, dilansir dari Daily Mail

2. Dugaan Juan Carlos dan kekasihnya menerima suap juga tidak ditemukan

Baca Juga: Swiss Setujui Ekstradisi Pebisnis Rusia ke AS

Menurut Jaksa Yves Bertossa dikutip dari Reuters, menambahkan bila terdapat dugaan pembayaran lain dari Kuwait dan Bahrain yang jumlahnya mencapai 9 juta dolar AS (Rp128,8 miliar). Transfer itu diduga ditransfer ke akun Juan Carlos dan mantan kekasihnya asal Jerman bernama Corinna Zu Sayn-Wittgenstein. 

Zu Sayn-Wittgenstein diduga mendapatkan uang sebesar 65 juta euro (Rp1,04 triliun) akun bank Mirabaud dan kemudian dikirimkan ke akunnya yang ada di Bahama. Namun, kasus yang menjerat keduanya akhirnya dicabut setelah tidak ditemukan aktivitas tidak biasa yang bisa dijadikan bukti pencucian uang. 

Mirabaud kemudian mendapatkan denda hingga 50 ribu Swiss francs (Rp775,9 juta) lantaran memberikan laporan salah kepada Zu Sayn-Wittgenstein yang diduga mendapatkan dana dari yayasan yang dimiliki oleh mantan Raja Spanyol itu. 

Pihak bank asal Swiss itu juga menerima denda tersebut dan menyambut baik keputusan penutupan investigasi dan memberikan pernyataan jika dugaan yang salah ini tidak menyangkut akun rekening milik Juan Carlos, dilaporkan dari RT

3. Investigasi kepada Juan Carlos telah mencemarkan nama Monarki Spanyol

Dilaporkan dari Daily Mail, Juan Carlos merupakan seorang tokoh di masa transisi demokrasi di Spanyol menyusul meninggalnya diktator Francisco Franco pada tahun 1975. Namun, ia juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial dan tengah diinvestigasi dalam beberapa kasus korupsi di Spanyol. 

Pihak Kejaksaan Spanyol pada bulan ini juga memutuskan untuk memperpanjang proses investigasi kepada mantan Raja Spanyol berusia 84 tahun itu. Sementara, penyidikan berfokus pada kemungkinan adanya kesepakatan ilegal yang menyangkutnya, terutama usai abdikasi di tahun 2014 dan kehilangan impunitas. 

Kendati belum ada satu pun tuduhan kriminal kepada Juan Carlos yang terbukti, tetapi adanya investigasi sudah membuat citra dan reputasi monarki di Spanyol terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir. 

Juan Carlos sudah menjadi kepala negara Spanyol sejak tahun 1975 dan memutuskan untuk menyerahkan jabatannya kepada Raja Felipe IV pada Juni 2014. Pada Juni 2019, ia memutuskan untuk lari dari publik dan pindah ke Abu Dhabi pada Agustus 2020. 

Baca Juga: Dipaksa Vaksinasi, 3 Pengawal Swiss di Vatikan Resign

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya