Terbaru, Ukraina Tangkap Mata-mata Rusia di Dnipro

Diduga ada di balik tragedi Dnipro

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Ukraina (SBU) mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil menangkap tujuh orang terduga agen Rusia di Dnipro pada Jumat (20/1/2023). Penyergapan ini dilakukan di tengah intensitas serangan Rusia ke Dnipro dalam beberapa pekan terakhir. 

SBU mengklaim sukses menangkap lebih dari 600 mata-mata Rusia selama berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina. Pada awal tahun ini, SBU juga meringkus agen Rusia yang berupaya mengumpulkan data-data terkait letak roket HIMARS beserta pangkalan militer Ukraina. 

Baca Juga: Rusia Sebut Warga AS Terlibat Kasus Spionase, Terancam Bui 20 Tahun

1. Tujuh terduga pelaku memberikan koordinat kepada tentara Rusia

Berdasarkan keterangan di atas, SBU mengungkapkan bahwa operasi multilevel sudah diadakan untuk meringkus jaringan aktif intelijen militer Rusia di Dnipro. Hasilnya, tujuh orang agen yang bekerja untuk Rusia berhasil ditangkap. 

SBU menambahkan bahwa pihaknya telah menahan tujuh orang yang diduga membocorkan koordinat kepada tentara Rusia untuk menyerang wilayah Dnipro bagian timur. Namun, informasi itu justru berdampak pada insiden tewasnya puluhan warga sipil di apartemen Dnipro. 

"Terduga pelaku memberikan koordinat kepada Rusia terkait informasi fasilitas infrastruktur penting, termasuk perusahaan energi. Namun, informasi terkait kemungkinan terduga pelaku terlibat dalam serangan misil di apartemen Dnipro masih akan dicek" papar SBU, dikutip The Moscow Times

Baca Juga: Kepala BIN: Intelijen Dunia Gambarkan 2023 Sebagai Tahun Gelap!

2. Agen intelijen merupakan mantan warga Dnipro

Menurut keterangan dari SBU, terduga pelaku diketahui sebagai warga negara Federasi Rusia. Namun, mereka adalah mantan warga Dnipro yang membentuk organisasi publik pro-Moskow pada 2014. Mereka merepresentasiken pembentukan 'Republik Ukraina Timur-Selatan' di bawah kontrol Rusia. 

Mereka disebut sempat melarikan diri ke Rusia dan direkrut oleh organisasi yang bertujuan mencari agen intelijen. Terduga pelaku ditugaskan untuk menciptakan organisasi tersendiri bersama dengan orang yang punya pandangan sama, dilaporkan The Odessa Journal.

Kelompok itu telah ditetapkan dalam mode siap pada awal berlangsungnya perang Rusia-Ukraina. Pada Oktober 2022, mereka mulai aktif dalam menyelenggarakan survei dan sejumlah aktivitas pengrusakan dalam melawan militer Ukraina. 

Mereka dilaporkan bertugas mengumpulkan informasi kepada perwakilan organisasi di wilayahnya. Selama ini, agen tersebut menggunakan pesan anonim untuk berkomunikasi dan lokasi dikirimkan lewat koordinat digital dengan foto pendukung. 

Baca Juga: Hore! Pakistan Dapat Diskon Beli Minyak dari Rusia

3. Lebih dari 100 ribu tentara Rusia tewas di Ukraina

Terbaru, Ukraina Tangkap Mata-mata Rusia di DniproTank milik militer Rusia (facebook.com/mod.mil.rus)

Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat (AS), Jenderal Mark Milley mengatakan bahwa Rusia merasakan kekalahan besar dalam perang di Ukraina. Milley memperkirakan bahwa lebih dari 100 ribu Rusia tewas. 

"Tentara Rusia yang gugur telah dilaporkan ke publik, Saya mengatakan jumlah itu di atas 100 ribu, dan saya percaya jumlahnya sudah jauh di atas 100 ribu. Rusia merasakan banyaknya korban dalam militernya, dan itu termasuk militer reguler dan pasukan pembunuh bayaran Wagner Group" papar Milley, dilansir Ukrainska Pravda.

Milley menambahkan bahwa dalam mobilisasi yang dilangsungkan pada September 2022 untuk memanggil 300 ribu komponen cadangan. Ia berpikir bahwa Rusia dapat menambah 200-250 ribu tentara untuk menggantikan pasukan yang tewas. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya