Tinggalkan Pos saat Perang Terjadi, Pejabat Keamanan Ukraina Ditahan

Dianggap sebagai pengkhianatan

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Keamanan Ukraina (SBU) di Kharkiv, Roman Dudin, ditangkap oleh otoritas setempat pada Minggu (11/9/2022). Ia dituding terlibat dalam kasus pengkhianatan tingkat tinggi, sebab tidak ikut membela ketika Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. 

Beberapa petinggi SBU lokal di Ukraina sudah dipecat atas kasus pengkhianatan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menyusul pengetatan dari Presiden Volodymyr Zelenskyy terhadap dugaan pejabat negara yang berkhianat usai pencopotan Kepala SBU, Ivan Bakanov, pada Juli lalu.

1. Penangkapan Dudin dilakukan di sebuah daerah di Kharkiv

Penangkapan Dudin ini dikabarkan oleh media lokal di sebuah daerah di bagian barat Ukraina. Kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh juru bicara Badan Investigasi Negara (DBR), Olha Chyakanova, dan menyebut ia sudah berada di tahanan. 

Mantan pejabat SBU lokal itu ditangkap lantaran disebut tidak ikut membela dan mempertahankan Kharkiv ketika Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Dudin juga sudah dipecat oleh Zelenskyy ketika presiden itu berkunjung ke Kharkiv pada Mei lalu. 

Di sisi lain, Dudin mengatakan kepada RFE/RL bahwa Zelenskyy dan Bakanov sama sekali tidak memberikan keluhan apapun soal kinerja atau aktivitasnya selama memimpin SBU di Kharkiv Oblast. 

Baca Juga: Situasi Ukraina Terkini: Kiev Paksa Mundur Rusia hingga Perbatasan

2. Dudin diduga meninggalkan pos-nya ketika perang berlangsung

Tuntutan hukum yang menjerat Dudin ini tertulis dalam Kode Kriminal Ukraina karena dianggap merusak kapabilitas pertahanan di tengah situasi darurat atau martial law. Sesuai dalam investigasi, ia dengan sengaja meninggalkan pos-nya kala invasi skala besar Rusia dimulai. 

"Terduga pelaku yang punya fungsi untuk menyatukan komando dan kontrol sistem pasukan keamanan dan pertahanan tidak menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya. Padahal SBU lokal mempunyai tugas melindungi kedaulatan negara, keutuhan konstitusi, dan integritas teritorial di Ukraina," tutur DBR, dilansir The Odessa Journal.

"Dia juga melakukan sejumlah aksi yang bertujuan menyingkirkan pemegang jabatan administrasi militer regional di Kharkiv dalam melaksanakan tugasnya," tambahnya.

Selain itu, Dudin dituding sengaja meninggalkan tugasnya sebagai militer di bawah martial law dan pergi tanpa izin dari wilayah tanggung jawabnya. Ia juga disebut tinggal beberapa saat di luar Kharkiv Oblast. 

3. Terdapat lebih dari 100 orang yang diduga berkhianat

Pemerintah Militer Kharkiv, Oleg Sinegubov, pada Senin (12/9/2022) mengatakan bahwa terdapat lebih dari 100 orang yang diduga berkhianat kepada Ukraina. Bahkan, pihaknya sudah mendakwa ratusan orang tersebut. 

"Kami sudah mengajukan tuntutan kepada lebih dari 100 terduga pengkhianat di teritori Kharkiv. Beberapa orang sudah diserahkan ke Kantor Kejaksaan, Polisi Nasional, dan SBU. Beberapa orang yang ditahan, termasuk personel militer Rusia," papar Sinegubov. 

Ia menambahkan, ratusan terduga pelaku tersebut sementara akan disidang in absentia dan nantinya akan dilakukan penangkapan, seiring dengan pergerakan pasukan Ukraina yang berhasil menguasai kembali Kharkiv. 

Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskyy Minta Barat Percepat Kirim Senjata 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya