Tiongkok Utara Dihantam Badai Pasir Terbesar dalam Satu Dekade

Akibat terjadinya degradasi lahan di Gurun Gobi

Beijing, IDN Times - Sejak beberapa hari terakhir wilayah Tiongkok Utara termasuk Ibukota Beijing sudah diselimuti badai pasir dan membuat langit berwarna oranye. Bahkan diketahui bahwa badai pasir kali ini menjadi badai pasir terbesar dalam satu dekade terakhir di Tiongkok. 

Akibat peristiwa badai pasir, ibukota Tiongkok dengan populasi sebesar 21,7 juta jiwa tersebut mencatatkan rekor indeks kualitas udara berbahaya dan menanjurkan penduduknya agar tetap berada di dalam ruangan. 

1. Terjadi badai pasir terparah di Tiongkok

Pada Senin (15/03/2021) sebagian besar wilayah Tiongkok tengah dihantam bencana badai pasir terbesar dalam satu dekade. Menurut Badan Meteorologi Tiongkok, badai kali ini menghampiri wilayah utara Negeri Tirai Bambu, mulai barat Provinsi Xinjiang hingga bagian timur di Laut Bohai. 

Bahkan badai pasir kali ini juga turut menghantam ibukota Beijing dan menyebabkan dibatalkannya ratusan penerbangan, penutupan sekolah di sejumlah kota. Badai pasir ini juga membuat langit wilayah bagian utara Tiongkok berubah menjadi oranye akibat banyaknya partikel pasir dan debu di udara, dilansir dari The New York Times

2. Kualitas udara di Beijing masuk kategori berbahaya

Baca Juga: Tiongkok Setujui Vaksin Keempat untuk Penggunaan Darurat

Mengutip dari CNN, badai pasir bermula di Mongolia yang menyebabkan setidaknya enam orang tewas dan 81 orang hilang. Kemudian badai pasir secara perlahan bergerak ke selatan dan menyapu wilayah bagian utara Tiongkok termasuk Beijing. 

Kualitas udara di Beijing yang sebelumnya sudah buruk menjadi jauh lebih buruk akibat badai pasir. Bahkan pada Senin (15/03/2021) kualitas udara turun ke level berbahaya seiring partikel kecil dari polusi udara mencapai 55 mikrogram per meter kubik. Sementara ambang batas aman partikel udara hanya kurang dari 25 mikrogram per meter kubik. Hal ini dikawatirkan dapat memicu resiko penyakit kardiovaskular atau masalah pernapasan. 

Bencana ini membuat otoritas setempat memberikan peringatan kuning dan menganjurkan warga untuk menghindari pergi ke luar rumah dan meminta sekolah untuk tidak menyelenggarakan kegiatan di luar ruangan. Bahkan badai pasir juga membuat masalah transportasi lantaran jarak pandang yang kurang dari satu kilometer, dikutip dari Vox.

3. Badai disebabkan terjadinya degradasi lahan dan ekologi

Tiongkok Utara Dihantam Badai Pasir Terbesar dalam Satu DekadeGurun Gobi di Tiongkok. twitter.com/jenzhuscott/

Berdasarkan laman The New York Times, seorang pengamat kebijakan Greenpeace bernama Li Shuo mengatakan jika, "Badai yang terjadi saat ini adalah hasil dari degradasi lahan dan ekologi di bagian utara dan barat Beijing. Selain itu, polutan dari industri di sekitar Beijing sejauh ini juga sudah melampaui rata-rata harian empat tahun belakangan ini."

Melansir dari Vox, selama ini badai pasir merupakan hal yang umum terjadi di Beijing karena kedekatan kota tersebut dengan Gurun Gobi. Namun maraknya deforestasi dan erosi lahan membuat masalah ini kian memburuk. 

Menanggapi masalah ini, Pemerintah Tiongkok bahkan sudah mendirikan Tembok Hijau Tiongkok sejak tahun 1978. Tembok berupa hutan tersebut dibangun sepanjang 4828 km dengan 88 juta pohon yang ditanam oleh ribuan relawan selama lebih dari 50 tahun demi mencegah meluasnya Gurun Gobi.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi AS Diramal Kalahkan Tiongkok Berkat Stimulus Biden

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya