Usai Bocah Tembak 9 Orang, Serbia Akan Reformasi UU Senjata Api

Siap tangani masalah kepemilikan senjata api 

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia Aleksandar Vucic, pada Kamis (4/5/2023), akan mengusulkan perubahan undang-undang izin kepemilikan senjata api pribadi, usai penembakan yang dilakukan remaja berusia 13 tahun di Belgrade. 

Insiden mengakibatkan 8 siswa dan seorang penjaga sekolah tewas di tempat. Pelaku yang masih di bawah umur itu diketahui sudah merencanakan aksinya dan memiliki daftar nama siswa yang ingin ia bunuh. 

1. Serbia adakan sidak ke rumah pemilik senjata api

Kementerian Dalam Negeri Serbia menganjurkan kepada seluruh pemilik senjata api agar menyimpannya di tempat yang aman. Ia juga menyarakan agar senjata api dibiarkan tanpa terisi peluru. 

"Kami menyarakan semua pemilik senjata api untuk menyimpan pistol mereka dengan aman, kunci di tempat yang aman, atau masukkan dalam lemari, sehingga senjata tersebut tidak dapat direbut orang lain, terutama anak-anak," papar kementerian dilansir B92.

Sementara itu, aparat kepolisian sudah melakukan pengecekan dengan mengunjungi rumah pemilik senjata yang terdaftar. Polisi akan memastikan pemilik menyimpan senjata api di tempat aman, jika tidak pemilik bakal dihukum denda atau penyitaan.

Baca Juga: Siswa Serbia Lepas Tembakan di Sekolah, 9 Orang Tewas

2. Ada korban dalam kondisi kritis

Kepala Klinik Universitas Serbia Milika Asanin, Sinisa Ducic, mengatakan bahwa situasi lima siswa dan guru korban penembakan jauh lebih baik dari sebelumnya. 

"Pasien keempat yang mengalami luka serius sudah menjalani dua kali operasi. Sekarang kondisinya sudah membaik dan sudah bangun, tapi masih harus menjalani perawatan khusus," terang Ducic, dilansir N1.

Ducic mengatakan, 2 dari 3 korban penembakan yang dilarikan ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang stabil. Mereka sudah menjalani terapi antibiotik dan bisa pulang dalam beberapa hari ke depan. 

Sementara itu, seorang siswa perempuan yang terkena luka tembak sudah menjalani operasi pada Rabu. Namun, kondisinya masih kritis dan tim dokter sudah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa korban. 

3. Ratusan warga adakan acara mengenang korban penembakan

Dilaporkan Balkan Insight, ratusan orang berkumpul di depan SD Vladislav Ribnikar untuk mengenang sembilan korban tewas. Selain di depan sekolah, terdapat massa yang melangsungkan protes di depan gedung Kementerian Pendidikan terkait kasus ini. 

Mereka menuntut agar Menteri Pendidikan Serbia, Branko Ruzic, mundur dari jabatannya usai peristiwa memilukan ini. Meski begitu, Menteri Dalam Negeri Serbia, Ivica Dacic, mengklaim mundurnya Ruzic tidak akan menyelesaikan masalah ini. 

Sementara itu, pelaku penembakan diketahui bernama Kosta Kecmanovic yang melakukan serangan dengan menggunakan senjata api milik ayahnya. Akibatnya, orang tua pelaku sudah ditahan, dikutip RFE/RL.

Penembakan massal di Serbia sangat jarang terjadi karena negara Balkan itu memiliki hukum kepemilikan senjata api yang ketat. Namun, banyak warga yang memiliki senjata tak terdaftar imbas pecahnya perang saudara pada 1990-an. 

Baca Juga: Serbia Ubah Strategi Luar Negerinya Usai Kosovo Masuk Dewan Eropa

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya