Venezuela: Raúl Isaías Baduel Meninggal di dalam Penjara

Meninggal usai terjangkit COVID-19

Jakarta, IDN Times - Seorang mantan Menteri Pertahanan Venezuela bernama Raúl Isaías Baduel meninggal dunia di dalam penjara pada Selasa (12/10/2021). Meninggalnya eks pejabat pada masa pemerintahan Hugo Chavez itu disebabkan terjangkit virus COVID-19 dan terkena komplikasi. 

Dilansir dari France24, menurut organisasi non profit Foro Penal menyebutkan apabila, hingga kini sudah terdapat sepuluh orang tahanan politik yang tewas di dalam penjara di negara Amerika Selatan itu. 

1. Baduel meninggal akibat kegagalan pernapasan dampak terjangkit COVID-19

Jaksaan Agung Venezuela, Tarek Saab telah mengumumkan kematian Raul Baduel di dalam penjara usai terjangkit COVID-19. "Kami menyesali kematian Raul Isaias Baduel akibat kegagalan saluran pernapasan yang disebabkan COVID-19. Meskipun, ia sudah mendapatkan penanganan medis dan mendapatkan satu dosis suntikan vaksin COVID-19" ungkap Saab. 

Namun, Saab disebut tidak mengumumkan secara detil kapan dan di mana Baduel dirawat atau dipenjarakan ketika ia dilaporkan meninggal. Akan tetapi, ia selama ini disebut berada dalam fasilitas milik Kepolisian Intelijen Sebin. 

Selain itu, Baduel diketahui sudah dipenjara sejak tahun 2009 dalam kasus korupsi setelah jatuhnya Partai Sosialis. Pada tahun 2015, ia sudah dibebaskan dari penjara, tapi dua tahun kemduian ia kembali dipenjara setelah tersandung kasus konspirasi melawan rezim Maduro, dilansir dari Reuters

2. Aktivis HAM menyalahkan Pemerintah Venezuela atas kematian Baduel

Baca Juga: Kolombia: 2 Imigran Anak Venezuela Dibunuh di Tibú

Sejumlah organisasi HAM menyalahkan Pemerintah Venezuela atas kematian Baduel di dalam penjara. "Kematian Raul Isaias Baduel berarti sudah ada 10 tahanan politik yang tewas di dalam penjara. Pada kasus ini, tanggung jawab hidup dan mati setiap tahanan dijatuhkan pada negara" ujar aktivis Gonzalo Himiob. 

Bahkan dua anak Baduel juga sudah ditangkap dan ditahan, salah satunya bernama Raul Emilio yang dituding melakukan aksi konspirasi dan melawan pemerintahan Venezuela yang dipimpim Maduro. 

Sedangkan, Josnars Adolfo Baduel juga sudah ditahan kareena diduga terlibat dalam invasi maritim yang gagal di tahun 2019 dan disebut berusaha untuk melengserkan Nicolas Maduro dari kekuasaannya, dikutip dari laman France24

3. PBB desak dibukanya investigasi kematian Baduel

Dilaporkan dari Al Jazeera, Komisi HAM PBB mendesak Venezuela untuk mengadakan investigasi independen terkait kematian mantan Menhan Raul Baduel. 

"Kami sangat sedih atas kematian Raul Baduel kala menjalani hukumannya. Kami menyerukan Venezuela untuk memastikan adanya investigasi secara independen dan mengambil seluruh kebijakan untuk menjamin akses jaminan kesehatan bagi para tahanan, mengambil kebijakan alternatif dan membebaskan semua tahanan yang dipaksa" kata Michelle Bachelet. 

Di sisi lain, Baduel merupakan sekutu dekat mantan Presiden Hugo Chavez dan terkenal akan keberhasilannya mengembalikan Chaves untuk menduduki jabatan tertinggi di Venezuela usai kudeta tahun 2002. 

Namun, ia kemudian justru menjadi penentang pemerintahan Venezuela dan kerap memberikan kritik kepada Presiden Hugo Chavez serta penerusnya Nicolas Maduro yang dianggap mengarah otoriterisme, dikutip dari DW

Baca Juga: Venezuela Sebut Drone Kolombia Langgar Perbatasan Udara

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya