Venezuela Terapkan Karantina Radikal Saat Perayaan Paskah

Masuknya varian COVID-19 asal Brasil

Caracas, IDN Times - Presiden Venezuela mengumumkan pemberlakuan karantina radikal di negaranya pada hari Minggu (21/03/2021). Pemberlakukan karantina ketat disebabkan semakin tingginya kasus COVID-19 di Venezuela terutama usai masuknya varian baru COVID-19 P1 asal Brasil. 

Kebijakan pembatasan baru ini lantas membuat seluruh warga Venezuela harus menunda perayaan Paskah yang digelar minggu depan mengingat mayoritas warganya menganut agama Katolik. 

1. Maduro berlakukan kebijakan karantina radikal 

Pada Senin (22/03/2021) Pemerintah Venezuela telah memberlakukan kebijakan karantina radikal di negaranya. Kebijakan karantina baru ini ditengarai lonjakan infeksi COVID-19 yang disebabkan masuknya varian P1 dan P2 asal Brasil beberapa waktu lalu. 

Bahkan karantina yang dilakukan berlangsung selama dua minggu dan akan berakhir tanggal 4 April 2021. Adanya kebijakan ini maka warga Venezuela harus mengurungkan niatnya untuk mengadakan liburan Paskah, dikutip dari Pagina 12

Melansir dari Al Jazeera, pasalnya Presiden Maduro sebelumya sudah mengumumkan jika akan melakukan pelonggaran saat perayaan Paskah tahun ini. Namun ia justru memberikan kebijakan sebaliknya yang memperketat pembatasan sosial. 

2. Terapkan sejumlah pembatasan bagi warga

Baca Juga: Venezuela Sebut Ledakan Pipa Gas Sebagai Aksi Terorisme

Pemberlakuan karantina ini membuat pemerintah setempat memutuskan menunda mulainya kelas tatap muka dan setuju untuk melakukan disinfektasi pada area permukiman tempat tinggal pasien COVID-19 dan transportasi umum. Pemerintah juga akan mengurangi kegiatan perbankan serta aktivitas komersial yang tidak mendesak, dilansir dari CNN.

Di samping itu, Presiden Nicolas Maduro juga akan mengaktifkan brigadir komunitas untuk mengawasi penggunaan masker seluruh warga di tempat umum. Pasukan tersebut juga berfungsi untuk mereduksi mobilitas penduduk dan membubarkan pertemuan sosial secara massal, dilansir dari Pagina 12

3. Venezuela akan datangkan vaksin buatan Kuba

Venezuela Terapkan Karantina Radikal Saat Perayaan PaskahLima jenis vaksin buatan Kuba. (twitter.com/AmbassadorCuba/)

Kasus penularan COVID-19 di Venezuela hingga kini mencapai 153.315 kasus dengan jumlah kematian sebesar 1.521 jiwa. Meskipun total kasusnya terbilang tidak terlalu tinggi, tapi Maduro mengatakan jika beberapa pembatasan perlu dilakukan untuk memutus transmisi penularan terutama terkait varian P1 dan P2 asal Brasil. 

Sebelumnya Venezuela sudah melakukan vaksinasi sejak Februari lalu menggunakan 200 ribu dosis vaksin Rusia Sputnik V yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Sementara pada bulan ini akan menggunakan vaksin Sinopharm sumbangan dari Tiongkok. 

Selain itu, Maduro juga menegaskan jika ia akan mendatangkan sebanyak 60 ribu vaksin buatan Kuba yang kini sudah masuk dalam uji klinis tahap akhir. Nantinya sebanyak 30 ribu vaksin Soberana 2 dan Abdala akan masuk ke Venezuela pada awal April 2021, dikutip dari Infobae

Baca Juga: Venezuela Keluarkan Uang Kertas Bernominal Satu Juta Bolivar

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya