Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi banjir. (Pixabay.com/Juhele)

Jakarta, IDN Times - Di negara bagian Bahia, timur laut Brasil, banjir telah berlangsung selama berminggu-minggu dan memberikan dampak terhadap 15 juta penduduknya. Sejauh ini, 20 orang dilaporkan tewas dan operasi penyelamatan terus dilakukan oleh para petugas darurat dan kebakaran.

Selain menyebabkan puluhan kematian, banjir di Brasil juga menyebabkan dua bendungan jebol. Gubernur negara bagian Bahia, Rui Costa, menjelaskan bahwa 72 kota di wilayahnya kini dalam kondisi darurat.

1. Sedikitnya 20 orang tewas di 11 kota terpisah

Memasuki bulan Desember 2021, negara bagian Bahia diguyur hujan yang tak biasa. Bertepatan dengan badai La Nina, yang menyebabkan Samudera Pasifik lebih dingin dari biasanya, hal itu berdampak pada tingginya curah hujan di negara bagian timur laut Brasil itu.

Dilansir Al Jazeera, pejabat dari lembaga cuaca di ibu kota Salvador mengatakan bahwa curah hujan di negara bagian tersebut enam kali lebih besar dari rata-rata.

Karena guyuran hujan yang lebih besar dari biasanya, air menggenang di beberapa wilayah. Ketinggian air yang menggenang beragam, dari mulai satu meter, dua meter bahkan hingga tiga meter. Sebagian besar masyarakat merayakan Natal di tengah genangan air.

Pada hari Senin (27/12/21), akibat dari banjir itu pejabat negara bagian mengatakan 20 orang tewas di 11 kota terpisah. Negara bagian tersebut adalah rumah bagi setidaknya 15 juta penduduk. Dalam dua hari terakhir, banjir telah meningkat karena bendungan jebol dan tak lagi mampu menahan air.

Manfredo Santana, juru bicara korps pemadam kebakaran Bahia, mengatakan bahwa timnya telah menyelamatkan 200 orang hanya di tiga kota saja. Ratusan orang masih terdampak dan masih membutuhkan pertolongan.

Akan tetapi, arus dari Sungai Cachoeira yang menguat, "sulit untuk bermanuver bahkan dengan jet ski. Tim penyelamat harus mundur pada saat-saat tertentu," jelas Santana.

2. Dua bendungan jebol, 10 bendungan dalam pantauan

Editorial Team