Brasil: 8 Mayat Ditemukan di Hutan Bakau, Rio de Janeiro

Jakarta, IDN Times - Warga permukiman kumuh Complexo do Salgueiro, Rio de Janeiro pada Senin (22/11/2021) menemukan sebanyak delapan mayat di sekitaran hutan bakau. Mayat tersebut diduga merupakan korban dari adu tembak antar terduga geng kriminal dan aparat kepolisian di area tersebut.
Pada awal November, polisi militer sudah membunuh puluhan terduga anggota geng kriminal di Minas Gerais yang diduga hendak beraksi merampok bank. Namun, hal ini menuai kontroversi terkait pelanggaran HAM yang dilakukan kepolisian Brasil.
1. Mayat di Sao Goncalo memiliki luka bekas kekerasan
Penemuan delapan jasad di area permukiman kumuh Complexo do Salgueiro, São Gonçalo di pinggiran wilayah metropolitan Rio de Janeiro sempat menggemparkan warga setempat. Pasalnya, pada tubuh korban diketahui terdapat berbagai macam luka bekas kekerasan dan kemungkinan masih ada jasad lain yang belum ditemukan.
"Seluruh mayat dibuang begitu saja di rawa-rawa sekitar hutan bakau. Bahkan, terdapat luka bekas kekerasan di sekujur tubuhnya. Tubuh korban juga tertumpuk satu sama lain. Kemungkinan ini merupakan bentuk pembunuhan massal" ungkap warga sekitar.
Menurut keterangan warga lokal yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan bila penemuan jasad ini setelah adanya operasi dari aparat polisi militer di area tersebut selama akhir pekan.
Di samping itu, area Complexo do Salgueiro dikenal sebagai salah satu lingkungan berbahaya di Rio de Janeiro sekaligus sebagai tempat persembunyian geng penyelundup narkoba, dilansir dari Reuters.
2. Operasi dilakukan setelah tewasnya seorang sersan saat berpatroli
Dikutip dari Market Research Telecast, operasi dari polisi militer dilakukan pada Sabtu (20/11/2021) setelah kematian seorang anggotanya bernama Sersan Leandro Rumbelsperger da Silva (38).
Agen kepolisian itu tewas setelah tertembak ketika berpatroli di sekitar area permukiman kumuh atau favela Complexo do Salgueiro. Setelah itu, Batalyon Khusus (BOPE) ditugaskan ke area tersebut untuk meringkus pada penyelundup narkoba dan akhirnya menyulut adanya konfrontasi antara kedua belah pihak.
"Usai tewasnya sersan, BOPE kembali ke lokasi tersebut. Terdapat beberapa kali adu tembak pada akhir pekan lalu di sekitar hutan bakau. Berbagai peralatan yang digunakan dalam pertempuran berhasil disita. Kami menyimpulkan terdapat beberapa pihak aparat kepolisian dan geng narkoba yang terluka" ujar juru bicara Polisi Militer, Ivan Blaz.
3. Sudah terjadi 58 kali kasus konfrontasi di Complexo do Salgueiro
Al Jazeera melaporkan, aparat kepolisian mengungkapkan bila mereka masuk ke Complexo do Salgueiro untuk menstabilkan area itu dari kekerasan yang didalangi oleh terduga anggota geng penyelundup narkoba.
Polisi Militer juga mengungkapkan bila pihaknya sudah menyita sebanyak dua pistol, amunisi dan lebih dari 800 balok ganja dan lebih dari 3.000 paket balok yang menyerupai kokain, setelah serangan tersebut.
Peristiwa adu tembak di favela Complexo do Salgueiro sudah terjadi sebanyak 58 kali dalam tahun ini. Bahkan, menurut organisasi HAM Fogo Cruzado mengungkapkan hal ini sudah mengakibatkan tewasnya lebih dari tiga orang di Negara Bagian Rio de Janeiro dalam setahun terakhir.
Pada bulan Mei lalu, serangan brutal aparat kepolisian yang menargetkan organisasi penyelundup narkoba di favela Jacarezinho telah mengakibatkan tewasnya 28 orang. Organisasi HAM menyebut polisi melakukan eksekusi dalam operasi tersebut.