Buntut Konflik Hamas-Israel, Keamanan Warga Yahudi di Eropa Terancam

10 Okt 2023, 10:58 WIB

ilustrasi (Unsplash.com/Joshua Sukoff)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah negara Eropa -seperti Prancis, Inggris dan Jerman- telah meningkatkan keamanannya terhadap komunitas Yahudi. Keselamatan mereka terancam imbas konflik terbuka antara Hamas dengan Israel.

Sejak Sabtu (7/10/2023), Inggris memutuskan untuk melakuan patroli di seluruh ibu kota.

Pada Minggu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, dia tidak akan terima dengan peningkatan ancaman warga Israel di negaranya.

Di Prancis, Perdana Menteri (PM) Elisabeth Borne megatakan ada peningkatan tensi di sekitar tempat ibadah dan bangunan Yahudi.

1. Inggris tingkatkan keamanan untuk lindungi komunitas Yahudi

Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman bersama komunitas Yahudi (Twitter.com/Suella Braverman MP)

Serangan multi-front Hamas ke wilayah Israel telah menimbulkan beragam reaksi di komunitas internasional. Banyak yang mengutuk serangan itu, tapi juga tidak sedikit yang membelanya.

Dilansir CNN, ketika perang terbuka akhirnya pecah antara Hamas-Israel, warga Eropa yang mendukung Palestina turun ke jalanan dan mengibarkan bendera. Ini terlihat di jalanan di ibu kota Berlin dan London.

Pemerintah Inggris khawatir dengan peningkatan ancaman terhadap Yahudi, sehingga mereka memutuskan untuk bergerak lebih awal. Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman telah berbicara dengan badan amal antisemitisme (CST) untuk melindungi komunitas Yahudi.

"Tidak boleh ada toleransi terhadap antisemitisme atau pengagungan terorisme di jalanan Inggris. Saya berharap polisi menggunakan kekuatan hukum untuk melawan dukungan terhadap Hamas, kelompok teroris terlarang lainnya, atau upaya untuk mengintimidasi orang Yahudi Inggris," kata Braverman.

2. Partai kiri Prancis serukan agar penjajahan Israel atas Palestina dihentikan

Ketegangan antara Hamas dan Israel dikhawatirkan meluas menjadi ketegangan Arab-Israel. Ketegangan itu juga dikhawatirkan akan merembet ke Eropa.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, meminta negaranya untuk meningkatkan keamanan bagi komunitas Yahudi.

Dilansir Politico, Darmanin mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada ancaman yang mengancam komunitas Yahudi di negaranya. Tapi, dia akan mengadakan pertemuan untuk menilai situasi dan kondisi.

"Di saat serangan teroris dari Gaza melanda Israel, saya meminta Anda untuk segera meningkatkan kewaspadaan, keamanan, dan perlindungan situs komunitas Yahudi di Prancis," kata Darmanin.

PM Elisabeth Borne menyebut partai sayap kiri La France Insoumise menyembunyikan sesuatu dalam bentuk antisemitisme, usai partai tersebut menerbitkan siaran pers yang menyerukan akhir penjajahan Israel atas Palestina.

3. Jerman, Italia dan Spanyol tingkatkan pengawasan

Kanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/ Bundeskanzler Olaf Scholz)

Di Jerman, polisi Berlin menyebut ada pengaduan tentang orang-orang yang merayakan serangan Hamas terhadap Israel di jalanan. Scholz mengatakan bahwa Berlin tidak akan menerima serangan terhadap Israel dirayakan di jalanan di negaranya.

Dilansir The Guardian, Dewan Pusat Yahudi Jerman mengatakan telah melakukan kontak dengan pihak berwenang dan tindakan polisi ditingkatkan di lembaga-lembaga Yahudi di seluruh negara itu.

Di Spanyol, Kementerian Dalam Negeri telah menerapkan langkah yang diperlukan untuk melindungi komunitas Yahudi di negaranya. Italia juga memerintahkan peningkatan pengawasan di seluruh negeri.

Anti-Defamation League menyatakan, terjadi peningkatan retorika kekerasan, unggahan pesan kebencian, dan seruan untuk melakukan agresi lebih lanjut terhadap Israel dan para pendukungnya.

Pihak berwenang Eropa dalam beberapa tahun terakhir telah diperingatkan tentang peningkatan antisemitisme, dan meminta pihak berwenang untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan tren tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.