Jepang Gunakan 'Robot Serigala' untuk Halau Tingginya Serangan Beruang

Angka serangan beruang pada warga Jepang meningkat drastis

Takikawa, IDN Times - Laporan serangan beruang terhadap manusia meningkat sangat tajam dalam beberapa waktu belakangan ini di Jepang. Serentetan aksi teror hewan ‘ursine’ tersebut bahkan telah membuat banyak warga mengalami luka-luka parah dan diantaranya meninggal dunia.

Karena tingginya angka serangan melebihi tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Jepang sampai melakukan rapat darurat untuk meningkatkan kewaspadaan tinggi di seluruh negeri dan mendorong tiap daerah mempersiapkan langkah perlindungan. Salah satu cara yang dilakukan pun cukup menarik, yakni dengan memasang “robot serigala” guna menakut-nakuti beruang memasuki area pemukiman warga, seperti yang terjadi di kota Takikawa, Hokkaido.

1. Robot serigala disebut efektif dalam melakukan pengusiran beruang

Memiliki panjang 120cm dengan empat kaki, taring dan surai, robot serigala itu juga dilengkapi dengan sensor infra merah yang dapat menyala bila keberadaan hewan dan manusia terasa di dekatnya. Sensor itu berfungsi untuk mengeluarkan suara meraum dan lolongan, serta mengaktifkan gerakan pada kepala si serigala.

Melansir dari The Mainichi, robot serigala tersebut dikembangkan melalui proyek kerjasama yang melibatkan perusahaan Ohta Seiki - pembuat mesin presisi di Naie-, bersama dengan Universitas Hokkaido dan Universitas Pertanian Tokyo. Saat ini di kota Takikawa, hanya terdapat dua robot serigala saja yang dipasang. Namun secara keseluruhan, robot-robot itu telah laku sebanyak 70 unit sejak 2018, dimana awalnya ditujukan sebagai ‘boneka sawah’ untuk para petani dalam melindungi panennya.

“Kami telah memasukkan banyak metode dalam desainnya untuk mengusir beruang, jadi saya yakin ini akan efektif. Jika ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang bisa dihuni beruang dan orang-orang, saya akan bahagia." Kata Yuji Ota, kepala perusahaan Ohta Seiki. "Kami ingin memberi tahu beruang, bahwa pemukiman manusia bukanlah tempat tinggal kalian," ucapnya lebih lanjut.

Saat ini, keberadaan hewan serigala di Jepang sendiri telah lebih dari seabad punah akibat perburuan manusia. Kini, robot serigala-lah yang menjadi harapan warga dalam melindungi kota dan terbukti sangat berguna. Hal itu merujuk pernyataan pemerintah daerah setempat yang mengungkapkan bahwa tidak ada lagi saksi mata yang melaporkan pertemuan dengan beruang dalam beberapa waktu terakhir, sejak dua ‘serigala’ itu mulai ditempatkan sebagai pengawas.

2. Tingginya serangan beruang di Jepang melebihi tahun-tahun sebelumnya

Jepang Gunakan 'Robot Serigala' untuk Halau Tingginya Serangan BeruangBeruang hitam Asia. Sumber: Pexels.com/Pixabay

Melansir dari ABC, kota Takikawa diketahui selama bertahun-tahun memiliki sekitar satu penampakan beruang yang terjadi. Tetapi sejak 28 Mei 2020, jumlah beruang yang muncul di pemukiman naik secara drastis dan membahayakan nyawa.  Pada 14 September, penduduk yang terletak sekitar 6 kilometer dari daerah padat kota melaporkan kepada pemerintah daerah bahwa mereka dapat melihat beruang dari jendela rumah mereka. Berbagai laporan pun terus berlanjut yang membuat keputusan pemasangan robot pun dilakukan.

Tidak hanya di Takikawa, secara umum penampakan beruang di Jepang saat ini telah mencapai titik tertinggi dalam lima tahun terakhir, dimana sebagian besar terjadi di daerah pedesaan bagian barat dan utara, lapor media NHK. Penampakan itu pun sampai membawa pihak berwenang di salah satu wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan ke level tertinggi terhadap beruang sejak pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir. 

Baca Juga: Miris, Kebijakan Trump Buat Serigala Abu-Abu Semakin Terancam Punah!

3. Kurangnya sumber makanan di hutan jadi penyebab

Jepang Gunakan 'Robot Serigala' untuk Halau Tingginya Serangan BeruangFoto beruang hitam Asia. Sumber: Pixabay.com/Ishhweb

The Guardian melaporkan, kurangnya persediaan biji pohon ek di hutan sepertinya menjadi faktor penting dari turunnya para hewan berbobot 100 kg itu memasuki lingkungan padat penduduk. Beruang hitam Asia biasanya menjadikan kacang yang memiliki kalori tinggi dan bergizi sebagai makanan utama untuk mengisi cadangan sebelum masa hibernasi dimulai. Bila tidak dapat menemukan persediaan di hutan, mereka pasti akan mencarinya di tempat-tempat yang banyak orang meski secara natural mereka sebenarnya selalu menghindari manusia.

Para konservasionis pun memperingatkan situasi serangan di Jepang akan dapat menciptakan dampak traumatis tidak hanya bagi manusia tetapi juga hewan. Apalagi, tindakan pengusiran kepada beruang beberapa kali terpaksa dilakukan dengan menghabisi nyawa menggunakan senapan. Padahal, beruang hitam Asia di Jepang termasuk dalam kategori hewan yang saat ini rentan kepunahan.

Baca Juga: Miris, Kebijakan Trump Buat Serigala Abu-Abu Semakin Terancam Punah!

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya