Sebut Ayahnya Lebih Baik Dari Raja, Perempuan Yordania Dipenjara

Picu kontroversi di sosial media 

Amman, IDN Times - Hanya karena mengatakan "ayah saya lebih baik daripada raja", seorang perempuan di Yordania harus menerima dakwaan hukuman satu tahun penjara. Hukuman itu pun lantas menjadi viral di sosial media dan memicu perdebatan keras terkait 'kebebasan berbicara', disaat isu kudeta terhadap raja Abdullah II masih mengguncang negara itu awal bulan ini.

1. Bertengkar karena masalah parkir mobil

Sebut Ayahnya Lebih Baik Dari Raja, Perempuan Yordania DipenjaraPotret Raja Yordania, Abdullah II (tengah), pada 26 Agustus 2020. Twitter.com/KingAbdullahII

Dilansir dari Middle East Eye, dalam insiden yang terjadi awal pekan kemarin, seorang pekerja di perusahaan listrik berusia 34 tahun bernama Athar al-Dabbas dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena mengatakan "ayah saya lebih baik daripada raja". Kalimat itu dilontarkannya ketika tengah berdebat dengan seorang jurnalis, Ammal Hussein, akibat masalah parkir mobil.

Ketika Hussein berkata, “Yang Mulia berada di atas segalanya dan tidak ada seorang pun di atasnya. Ayahmu ada di bawahnya," Dabbas merasa tidak terima. Dalam kondisi emosi dan fakta bahwa ayahnya sudah meninggal, ia pun membalas, "Siapa yang berbicara tentang raja? Bagiku, ayahku lebih baik dari raja dan seluruh dunia."

Mungkin tidak ada yang salah dengan kalimat tersebut. Tetapi di Yordania, komentar semacam itu bisa dianggap oleh Pengadilan Hukum Magistrat Amman Utara sebagai pelanggaran atas Pasal 195/1 KUHP, yang berarti mengkriminalisasi tindakan menghina raja. Dan karenanya, Hussein pun mengajukan tuntutannya terhadap Dabbas.

2. Jadi trending topik di sosial media Yordania

Sebut Ayahnya Lebih Baik Dari Raja, Perempuan Yordania DipenjaraPotret Raja Abdullah II beserta istri dan anak-anaknya. Twitter.com/QueenRania

Baca Juga: Indonesia dan Yordania Sepakat Isu Palestina Jadi Prioritas Utama

Ketika tuntutan diterima dan Dabbas dijatuhi hukuman satu tahun penjara oleh pengadilan, berita itu pun membuat terkejut banyak warga Yordania hingga memicu reaksi luas di media sosial. Tagar "ayah saya lebih baik daripada raja" dalam bahasa Arab pun menjadi trending topik teratas pada hari Selasa lalu (13/04) di negara itu.

Banyak pengguna sosmed Yordania yang mengaku bingung bagaimana frasa itu bisa dianggap salah karena siapapun pasti akan menganggap ayah mereka lebih baik dari raja. Hal itulah yang kemudian memicu pembahasan tentang masalah kebebasan berbicara di sana, yang dianggap masih berada dalam bayang-bayang rezim.

"Ayah saya lebih baik dari seluruh dunia, termasuk raja, pangeran, dan menteri, dan siapa pun yang tidak melihat ayahnya lebih baik [daripada raja], ada sesuatu yang salah dengannya dan saya tidak berpikir pemikirannya sehat," twit akun @isuheem, yang ikut mengomentari kasus tersebut.

3. Ditelepon langsung oleh Raja Abdullah II

Sebut Ayahnya Lebih Baik Dari Raja, Perempuan Yordania DipenjaraIlustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Kasus yang menimpa Dabbas muncul disaat masalah internal kerajaan terkait destabilisasi oleh Pangeran Hamzah bin Hussein, masih mengguncang negara itu awal bulan ini. Dalam video yang dikirim oleh pangeran ke BBC, dia menggemakan ketidakpuasan yang besar terhadap larangan kebebasan berbicara di negaranya, dan mengatakan: "Tidak ada yang bisa berbicara atau mengungkapkan pendapat tentang apa pun tanpa ditindas, ditangkap, dilecehkan dan diancam.”

Masalah perpecahan internal itu kini telah diurus sepenuhnya oleh Raja Abdullah II. Dan seolah tidak ingin persoalan terkait "kebebasan berbicara" terus berlarut-larut, raja pun menelepon langsung Dabbas untuk memaafkannya.

“Dia mengatakan kepada saya, dengan lidahnya sendiri, bahwa anda seperti saudara perempuan bagi saya, jaga moral anda tetap tinggi, banggalah dengan ayah Anda, dan kami semua bersama anda. Saya ingin memeriksa untuk memastikan anda baik-baik saja, "kata Dabbas dalam postingan video yang diunggahnya di Facebook. Dabbas mengungkapkan bahwa ia merasa sangat terhormat karena raja memberinya waktu, mendengarkan, dan memperlakukannya dengan adil. Ia juga bersyukur atas dukungan warga Yordania di sosial media, karena berkat merekalah 'suaranya' didengar.

Usai kasusnya ramai di sosial media hingga mendapatkan telepon dari raja, Otoritas Yordania pun akhirnya kembali meninjau bukti dan memutuskan untuk membatalkan hukuman satu tahun penjara Dabbas dengan catatan bahwa kalimat itu diucapkannya tanpa niat khusus untuk menghina raja. Banyak yang kemudian merayakan pembebasan Dabbas dari dakwaannya dan menyebut hal itu sebagai kemenangan berkat sosial media.

Baca Juga: Yordania: Ledakan Besar Guncang Gudang Amunisi di Pangkalan Militer

Calledasia Lakawa Photo Verified Writer Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya