Santiago, IDN Times - Chile menjadi negara terdepan dalam melangsungkan program vaksinasi di Amerika Latin. Bahkan negara Amerika Selatan tersebut diketahui sudah menyuntikkan dosis vaksin kepada lebih dari dua juta penduduknya hingga kini.
Sebelumnya Chile sudah melangsungkan vaksinasi massal di bulan Desember 2020 yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Sejak bulan Februari suntikan vaksin sudah diberikan kepada tenaga pendidik dan penduduk lansia.
Pada Senin (15/02) Chile telah melakukan vaksinasi terhadap 2.147.272 jiwa dari total penduduknya yang hanya sebesar 19 juta jiwa. Data tersebut menunjukkan bahwa sekitar 10,95 persen warga Chile sudah disuntik vaksin COVID-19, dilansir dari Infobae.
Presiden Chile, Sebastián Piñera juga menyatakan jika, "Kita sudah mengatur vaksinasi lebih dari dua juta orang yang membuat posisi kita terdepan bukan hanya di Amerika Latin melainkan di seluruh dunia"
Atas hasil tersebut Chile menjadi negara terdepan di Amerika Latin dalam melakukan vaksinasi COVID-19 diikuti oleh Brasil di posisi kedua yang sudah memvaksinasi 2,5 persen warganya. Bahkan Chile termasuk negara tercepat kelima di dunia dalam proses vaksinasi COVID-19, dilansir dari La Prensa Latina.
Mengutip dari La Prensa Latina, cepatnya proses vaksinasi di Chile lantaran menerapkan program vaksinasi drive-through. Program tersebut membuat proses vaksinasi di dalam kendaraan yang disebut lebih cepat dan lebih aman dari penularan COVID-19 bagi orang yang diimunisasi maupun tenaga kesehatan.
Saat ini terdapat sepuluh pusat vaksinasi drive-through di Santiago yang dalam sehari mampu menyuntikkan sebanyak 500 dosis. Bahkan diketahui proses vaksinasi dapat dilakukan dalam durasi satu menit. Selain itu terdapat fasilitas pengecekan bagi warga yang memiliki kemungkinan terdampak efek samping.
Kawasan Metropolitan Santiago yang menjadi rumah bagi sekitar 7 juta penduduk sudah memiliki lebih dari 120 pusat vaksinasi yang tak hanya didirikan di rumah sakit. Namun juga didirikan di sekolah, gedung olahraga, dan tempat umum lainnya.
Pemerintah Chile sejak Senin (15/02) sudah melakukan vaksinasi pada tenaga pendidik dan asisten pendidikan. Sementara proses vaksinasi memrioritaskan tenaga pendidik yang berusia di atas 60 tahun dan nantinya akan berangsur diarahkan pada yang lebih muda, dilansir dari laman Infobae.
Melansir dari El Tiempo, upaya vaksinasi guru sekolah dasar maupun SMA ini ditujukan agar sekolah dapat kembali dibuka di bulan Maret. Sehingga pembelajaran tatap muka dapat kembali dilakukan seperti sebelumnya. Namun terdapat protes dari persatuan pengajar yang meminta tenaga pengajar harus divaksin sebanyak dua dosis sebelum melangsungkan pembelajaran tatap muka.
Bahkan suksesnya proses vaksinasi di Chile ini, membuat pemerintah setempat optimis untuk dapat menyuntikkan vaksin pada hampir 5 juta penduduknya di bulan Maret. Serta menargetkan dapat melakukan vaksinasi kepada 15 juta atau 80 persen penduduknya sebelum tanggal 1 Juni 2021, dilaporkan dari La Prensa Latina.