Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penandatanganan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) 3.0
Penandatanganan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) 3.0 (x.com/@ASEAN)

Intinya sih...

  • Nilai perdagangan antara China dan ASEAN melonjak dari 235,5 miliar dolar AS pada 2010 menjadi hampir 1 triliun dolar AS pada 2024.

  • Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyambut baik pembaruan perjanjian perdagangan tersebut, tetapi tetap menyuarakan kekhawatiran atas tindakan China di Laut China Selatan.

  • Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghadiri KTT ASEAN dan menandatangani kesepakatan dagang dengan Kamboja serta Malaysia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN TimesChina bersama Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) yang beranggotakan 11 negara, termasuk Indonesia dan Timor-Leste, resmi memperbarui perjanjian perdagangan bebas mereka pada Selasa (28/10/2025). Penandatanganan dilakukan di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Versi terbaru “3.0” ini memperluas kerja sama dalam infrastruktur, teknologi digital, transisi energi hijau, kemudahan perdagangan, serta pertukaran antarmasyarakat, menurut Dewan Negara China.

Pembaruan ini merupakan revisi ketiga dari Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) yang pertama kali disepakati pada 2002 dan mulai berlaku pada 2010. ACFTA menjadi perjanjian perdagangan bebas pertama bagi China dan juga bagi ASEAN dengan mitra besar di luar kawasan. Kesepakatan ini mencakup pasar gabungan lebih dari 2 miliar penduduk dan menurunkan tarif barang, serta memperkuat aliran jasa dan investasi antarnegara.

1. Perdagangan meningkat pesat dan jadi pilar ekonomi kawasan

ilustrasi kapal (pexels.com/Thomas Parker)

Nilai perdagangan antara China dan ASEAN melonjak dari 235,5 miliar dolar AS (setara Rp3,9 kuadriliun) pada 2010 menjadi hampir 1 triliun dolar AS (setara Rp16,6 kuadriliun) pada 2024. China telah menjadi mitra dagang utama ASEAN selama 16 tahun berturut-turut. Dalam sembilan bulan pertama 2025, nilai perdagangan mencapai 783,3 miliar dolar AS (setara Rp13 kuadriliun), naik 9,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dilansie dari CNA.

Kedua pihak kini saling menjadi mitra dagang terbesar berkat strategi China Plus One, di mana sejumlah perusahaan memindahkan sebagian produksinya ke negara-negara ASEAN setelah perang dagang AS-China pada 2018. ASEAN sendiri kini menjadi ekonomi terbesar kelima dunia dengan total produk domestik bruto (PDB) mencapai 3,9 triliun dolar AS (setara Rp64,7 kuadriliun).

Kesepakatan yang diperbarui itu ditandatangani oleh Menteri Perdagangan China Wang Wentao dan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz. Penandatanganan disaksikan oleh Perdana Menteri China Li Qiang dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dengan Malaysia saat ini menjabat ketua bergilir ASEAN. Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan kesepakatan baru ini akan memperluas kerja sama ekonomi kedua pihak.

“Kerja sama di berbagai bidang telah menghasilkan hasil yang bermanfaat, volume perdagangan terus tumbuh dengan stabil, dan pemerintah ASEAN telah mempromosikan pertukaran orang-ke-orang (antar masyarakat) yang lebih dekat,” ujarnya.

Li juga menilai meningkatnya unilateralisme dan proteksionisme telah mengganggu stabilitas ekonomi global. Ia menilai solidaritas di kawasan dapat menjadi kekuatan untuk melindungi hak dan kepentingan bersama dari tekanan eksternal.

2. Filipina sambut baik kesepakatan tapi kritik aksi China di Laut China Selatan

Presiden terpilih Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. resmi menjabat sebagai presiden Filipina ke-17 setelah menjalani upacara pelantikan. Prosesi pengambilan sumpah dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung Alexander Gesmundo dan dihadiri oleh istrinya, Liza, bersama ketiga putra mereka. (Rey Baniquet for Presidential Communications Operations Office, Public domain, via Wikimedia Commons)

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyambut baik pembaruan perjanjian perdagangan tersebut, tetapi tetap menyuarakan kekhawatiran atas tindakan China di Laut China Selatan yang disengketakan beberapa negara. Ia menilai kerja sama ekonomi tidak bisa berjalan berdampingan dengan tindakan koersif di wilayah tersebut. Marcos mendesak Beijing menghormati hukum internasional dan menghentikan aksi berbahaya terhadap kapal maupun pesawat Filipina.

Marcos juga mengecam rencana China membentuk cagar alam di kawasan sengketa.

“Tindakan seperti ini tidak dapat disembunyikan di balik kedok perlindungan lingkungan laut karena tidak memiliki dasar hukum atau efek, secara terang-terangan mengabaikan hukum internasional, dan melanggar kedaulatan Filipina,” ujarnya, dikutip dari The Hill.

Meski demikian, ia menekankan Filipina tetap berkomitmen untuk berdialog dengan China guna mengelola perbedaan secara damai. Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiaku menuduh Manila sengaja memicu ketegangan di laut melalui pelanggaran dan provokasi yang disengaja.

3. Trump hadiri KTT ASEAN dan teken kesepakatan dagang baru

Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)

Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghadiri KTT ASEAN pada Minggu lalu dan menandatangani kesepakatan dagang dengan Kamboja serta Malaysia. Ia juga menandatangani perjanjian kerangka kerja dengan Thailand dan Vietnam yang menetapkan tarif AS bagi keempat negara di kisaran 19-20 persen. Trump lebih memilih perjanjian bilateral ketimbang kesepakatan regional besar.

Trump sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif 100 persen terhadap barang asal China mulai awal bulan depan setelah Beijing membatasi ekspor mineral tanah jarang yang penting bagi industri teknologi. Namun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengungkapkan kedua negara telah mencapai perjanjian kerangka untuk mencegah kenaikan tarif besar-besaran. Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu di Korea Selatan dalam pekan ini.

Anwar Ibrahim menilai ASEAN berusaha menjaga keseimbangan hubungan dengan AS dan China.

“Kemarin kami bersama Presiden Donald Trump dari Amerika Serikat, dan hari ini kami kembali bersama China… Ini mencerminkan sentralitas ASEAN… keterlibatan yang stabil yang membangun kepercayaan yang memungkinkan kita bekerja sama menghadapi tantangan,” katanya.

Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong mendorong ratifikasi cepat perjanjian perdagangan yang telah diperbarui agar manfaatnya segera dirasakan.

“Saya yakin bahwa jika ASEAN dan China terus menggandakan upaya kerja sama, kita dapat terus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di wilayah kita dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua rakyat kita,” katanya.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura menyebut kesepakatan baru membuka peluang kerja sama di bidang teknologi digital, energi hijau, serta rantai pasok termasuk kecerdasan buatan dan teknologi keuangan. Perjanjian ini juga menambahkan aturan baru untuk melawan praktik bisnis tidak adil serta memberikan perlindungan yang lebih kuat bagi konsumen daring.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team