Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Angkat Program MBG, RI Dorong Kolaborasi Ketahanan Pangan ASEAN-India

d50c62cf-e548-44ee-b45e-08d009efc914.jpeg
Menlu Sugiono dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. (dok. Kemlu RI)
Intinya sih...
  • Indonesia ingin kolaborasi program Makan Bergizi Gratis dengan India.
  • Ketahanan pangan bukan lagi urusan domestik, perlu kerja sama lintas batas.
  • ASEAN-India menuju kemitraan yang lebih berdampak melalui kerja sama ketahanan pangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama ketahanan pangan antara ASEAN dan India untuk memastikan kesejahteraan masyarakat di kawasan. Dalam pidatonya di KTT ASEAN–India ke-22 yang digelar di Kuala Lumpur pada Minggu (26/10/2025), Sugiono menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah dasar kemakmuran sebuah bangsa.

“Kerja sama di bidang ketahanan pangan sama pentingnya, karena fondasi kemakmuran adalah kesejahteraan rakyat,” ujar Menlu Sugiono di hadapan para pemimpin ASEAN dan Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Sugiono menilai bahwa pangan bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi juga alat diplomasi baru yang bisa mempererat hubungan antarnegara di Asia. Ia menyebut kerja sama ini mampu menciptakan masyarakat yang lebih sehat, kuat, dan produktif.

1. Ingin kolaborasi program Makan Bergizi Gratis

Proses penyajian menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Pakri Palembang (IDN Times/Rangga Er
Proses penyajian menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Pakri Palembang (IDN Times/Rangga Er

Menlu Sugiono mengungkapkan bahwa Indonesia siap berbagi pengalaman dalam menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang telah diluncurkan Presiden Prabowo Subianto. “Di Indonesia, Presiden Prabowo telah meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis dengan lebih dari 37 juta penerima manfaat,” ucapnya.

Ia menyebut, pengalaman Indonesia dalam memperkuat kebijakan gizi nasional bisa menjadi bahan kolaborasi dengan India melalui PM Poshan Program, yang memiliki tujuan serupa dalam meningkatkan gizi anak-anak sekolah. “Kami melihat potensi besar untuk berbagi pengalaman dengan India,” tutur Sugiono.

Menurutnya, sinergi dua program ini akan menciptakan model kerja sama baru di kawasan, bukan hanya berbasis ekonomi, tapi juga kemanusiaan dan kesejahteraan rakyat.

Namun, saat ini program Makan Bergizi Gratis pemerintah Indonesia sedang mendapat sorotan tajam. Pasalnya, banyak anak sekolah yang mengalami keracunan usai menyantap makanan MBG.

Pemerintah Indonesia diminta untuk meninju kembali regulasi dan pelaksanaan terkait MBG.

2. Ketahanan pangan bukan lagi urusan domestik

e0c0425b-8016-40bf-9dfa-1fef48b58679.jpeg
Menlu Sugiono dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. (Dok. Kemlu RI)

Dalam forum tersebut, Sugiono menegaskan ketahanan pangan tidak boleh dilihat sebagai isu nasional semata. Ia mendorong agar ASEAN dan India membangun kerja sama lintas batas untuk memperkuat sistem pangan regional.

Menurutnya, krisis iklim, ketegangan geopolitik, dan rantai pasok global yang terganggu telah membuktikan bahwa pangan adalah isu strategis kawasan. “Kerjasama ketahanan pangan sangat penting, karena fondasi kemakmuran adalah kesejahteraan rakyat kita,” kata Sugiono menegaskan.

Ia juga mendorong keterlibatan generasi muda dan komunitas lokal dalam inovasi pertanian, distribusi pangan, hingga transformasi digital di sektor agrikultur. “Dengan memperkuat kerja sama pangan, kita bukan hanya membangun ketahanan, tapi juga harapan — harapan akan masa depan yang lebih sehat dan berdaya,” ujarnya.

3. ASEAN–India menuju kemitraan lebih berdampak

106a3af2-94cc-400a-bf85-695a52744462.jpeg
KTT ke-22 ASEAN-India di Kuala Lumpur, Malaysia. (Dok. Kemlu RI)

Sugiono menyampaikan keyakinannya bahwa kerja sama pangan akan memperkuat ASEAN–India Comprehensive Strategic Partnership agar lebih relevan dan bermanfaat bagi masyarakat di dua kawasan besar tersebut. Ia menekankan pentingnya berbagi sumber daya, memperkuat riset pertanian, serta meningkatkan konektivitas antarnegara untuk distribusi bahan makanan pokok.

“Dengan memajukan ketahanan pangan, kita dapat menjadikan Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN–India lebih relevan dan berdampak bagi rakyat kita,” ujar Sugiono menutup pernyataannya.

Bagi Indonesia, diplomasi pangan ini bukan sekadar kerja sama teknis, tetapi cerminan diplomasi kemanusiaan, memastikan tidak ada warga ASEAN yang tertinggal dalam pemenuhan gizi dan kesejahteraan dasar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Pemerintah Berupaya Turunkan Biaya Haji 2026 di Tengah Rupiah Melemah

27 Okt 2025, 22:26 WIBNews