Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Bangun Lebih dari 100 Silo Rudal Balistik

Penyelidikan lewat citra satelit pada akhir bulan Juni 2021 diketahui bahwa China membangun ratusan silo rudal di tengah gurun. (Twitter.com/Will Marshall)

Beijing, IDN Times - China terus melaju mengembangkan teknologi militernya. Dalam perkembangan terbaru melalui pengamatan citra satelit, negara yang dipimpin oleh Xi Jin Ping itu disebut telah membangun lebih dari 100 silo rudal balistik yang bisa diisi dengan rudal nuklir.

Para pengamat dan analisis memperingatkan ekspansi perkembangan teknologi China itu. Ada desakan untuk berhati-hati ditengah ketegangan kekuatan nuklir antarnegara. Kemampuan teknologi China, khususnya nuklir, disebut jauh berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan.

1. Pembangunan silo rudal balistik China berada di tengah gurun

ICBM atau rudal balistik China. (Twitter.com/MENAFN Business)

Secara kuantitas, hulu ledak nuklir yang dimiliki oleh China memang masih jauh lebih sedikit jika dibandingan dengan hulu ledak nuklir yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan Rusia. Namun perkembangan teknologi yang dimiliki oleh China terus melaju, didampingi dengan kekuatan ekonomi raksasa yang membuat negara tersebut mampu membiayai risetnya.

Perkembangan teknologi militer China terbaru yang jadi sorotan adalah pembangunan silo rudal balistik atau wadah yang digunakan untuk meluncurkan rudal. Hal itu diketahui melalui pengamatan citra satelit yang dilakukan oleh Center for Nonproliferation Studies at the Middlebury Institute of International Studies.

Melansir laman The Guardian, menurut lembaga tersebut, mereka telah mengidentifikasi pembangunan setidaknya 119 silo, yang kemungkinan memiliki kemampuan wadah peluncur rudal balistik antarbenua, yang juga bisa diisi dengan rudal nuklir. Letak pembanguunan silo terbaru yang dimiliki oleh China berada di gurun provinsi Gansu, sekitar 1.600 kilometer barat daya ibukota Beijing.

Jeffrey Lewis, salah satu peneliti mengatakan "kami percaya China sedang memperluas kekuatan nuklirnya, sebagian untuk pencegah yang dapat mempertahankan dari serangan pertama AS dalam jumlah yang cukup untuk mengalahkan pertahanan rudal AS."

2. Pembangunan banyak silo sebagai strategi mengelabuhi

Saat ini China disebut memiliki hulu ledak nuklir sekitar 350 buah dan rudal ICBM (rudal balistik) 100 buah. Namun dengan analisis terbaru tentang pembangunan silo rudal balistik yang berjumlah hampir 120, pembangunan itu disebut mengejutkan. Itu disebut terlalu banyak, karena satu bangunan silo sebenarnya bisa dibuat untuk meluncurkan beberapa rudal.

Tapi, menurut peneliti Jeffrey Lewis, apa yang dilakukan oleh China adalah sebuah strategi yang mirip seperti yang pernah dilakukan AS pada era Perang Dingin. Banyaknya silo yang dibangun memiliki tujuan sebagai sebuah strategi mengelabuhi.

Melansir laman Foreign Policy, Lewis menulis analisisnya dan mengatakan strategi itu disebut "shell game". Amerika Serikat pernah melakukannya dengan membangun 23 silo untuk setiap satu rudal jelajah MX pada tahun 1970-an. Strategi itu dibuat untuk memaksa Soviet menargetkan semua silo.

China, menurut Lewis, menggunakan cara seperti AS. Untuk era sekarang, di mana rudal balistik jauh lebih akurat, pembangunan silo yang biasanya besar sangat mudah diincar. Akan tetapi China dengan membangun 120 silo, bukan berarti itu digunakan untuk 120 rudal. Itu mungkin strategi "shell game" seperti yang pernah dilakukan AS.

Akan tetapi dengan kemampuan perkembangan teknologi nuklir China yang jauh lebih cepat dari yang diperkirakan, maka bukan suatu kemustahilan jika dalam beberapa tahun mendatang, China akan menggandakan pasokan hulu ledak nuklir miliknya, dengan alasan sebagai sebuah strategi pertahanan.

3. Menurut analisa, China juga akan membangun 145 silo rudal baru

Titik-titik rencana pembangunan silo rudal balistik China di dekat kota Yumen, provinsi Gansu. (Twitter.com/Will Marshall)

Penyelidikan dengan citra satelit yang dilakukan untuk mengetahui pembangunan silo rudal balistik milik China, memiliki luas wilayah yang disebut sangat luas, yakni 700 mil persegi. 119 silo itu tepatnya berada di dekat kota Yumen, yang pembangunannya mencakup pembangunan bunker bawah tanah, yang dapat berfungsi sebagai pusat peluncuran, parit kabel, jalan dan pangkalan militer kecil.

Namun lebih dari itu, China tampaknya juga akan membangun lebih banyak lagi. Melansir laman Newsweek, Lewis mengatakan bahwa menurut analisisnya, China akan membangun sekitar 145 silo rudal baru.

Gerald Brown, seorang analis Washington yang mempelajari pencegahan dan kekuatan nuklir China, menyebut bahwa perkembangan teknologi nuklir China mengejutkan, besar dan cepat. Ia mengatakan "China akan memperluas persenjataan nuklirnya, dan akan ada lebih banyak ekspansi melewati silo-silo ini."

Seorang peneliti senior Institute for National Defense and Security Research di Taipei, Su Tzu-yun, mengatakan China telah menggandakan pengeluaran militernya dari 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.457 triliun menjadi lebih dari 209 miliar dolar AS atau sekitar Rp3.047 triliun dalam satu dekade sejak Xi Jinping berkuasa.

Selain hulu ledak nuklir China, Beijing memiliki rudal balistik DF-41, DF-26 dan JL-3, serta kapal selam Type 094A dan pembom siluman strategis H-20 yang diproyeksikan semuanya mengarah pada pengejaran triad nuklir. Su mengatakan kemampuan China itu akan mampu "mengubah keseimbangan nuklir dunia."

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us