Jakarta, IDN Times - China telah dengan tegas menolak klaim Amerika Serikat (AS) bahwa mereka melanggar kesepakatan tarif baru-baru ini. Hal tersebut terkait dengan perjanjian perdagangan bilateral yang dicapai di Jenewa pada Mei, tentang pengurangan tarif selama 90 hari.
"AS telah membuat tuduhan palsu dan secara tidak masuk akal menuduh China melanggar konsensus yang sangat bertentangan dengan fakta," kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan pada Selasa (2/6/2025), dikutip dari The Straits Times.
Pekan lalu, para pejabat AS, termasuk Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Presiden Donald Trump, menuduh China memperlambat perjanjian dan melanggar sepenuhnya kesepakatan itu. Namun, pihaknya tidak memberi rincian spesifik dari dugaan pelanggaran tersebut secara konsisten.