Biden Tuding Trump Rusak Badan-badan Keamanan AS

Tim transisi Biden juga tidak mendapatkan informasi penting

Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, menuding Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah membuat rusak badan-badan keamanan Amerika Serikat. Tak hanya itu saja, Biden mengatakan tim transisinya tidak mendapatkan informasi-informasi penting, terutama dari pihak Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Biden mengeluarkan pernyataan tersebut setelah mendapatkan pengarahan oleh keamanan nasional dan pembantu kebijakan luar negeri

Biden Tuding Trump Rusak Badan-badan Keamanan ASPresiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, bersama Wakil Presiden Amerika Serikat terpilih, Kamala Harris. (Facebook.com/joebiden)

Dilansir dari BBC, pernyataan Biden tersebut disampaikan setelah mendapatkan pengarahan oleh pihak keamanan nasional dan pembantu kebijakan luar negeri. Biden sendiri mulai menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat sejak tanggal 20 Januari 2021 ini tetapi Trump sendiri sampai sekarang masih menolak kekalahan dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat pada bulan November 2020 lalu.

Selama berminggu-minggu setelah tanggal 3 November 2020, Biden justru diblokir aksesnya dalam menerima pengarahan intelijen penting, bagian penting, dan biasanya itu dilakukan rutin saat transisi pergantian pemerintahan baru. Biden menilai tindakan Trump selama ini dinilai mempersulit pemerintahannya untuk melindungi rakyat Amerika Serikat serta mempertahankan kepentingan paling vital.

Ia juga mengatakan sangat penting untuk memastikan tidak ada yang hilang selama perubahan dalam pemerintahan kepresidenan dan menekankan perlunya tim transisi Biden memiliki gambaran yang jelas mengenai postur kekuatan negara di seluruh dunia dan operasi untuk mencegah musuh.

2. Sekretaris Departemen Pertahanan Amerika Serikat langsung mengklarifikasi pernyataan yang disampaikan oleh Biden saat itu juga

Biden Tuding Trump Rusak Badan-badan Keamanan ASSekretaris Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Christopher C. Miller. (Twitter.com/LookNoFurther4)

Apa yang disampaikan oleh Biden mendapatkan respon dari Sekretaris Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Christopher C. Miller, yang langsung memberikan klarifikasi. Ia mengatakan bahwa pihak Departemen Pertahanan terus menjadwalkan pertemuan tambahan untuk sisa transisi dan menjawab setiap atau semua permintaan informasi dalam lingkupnya.

Pihak Departemen Pertahanan telah bekerja dengan profesional maksimal untuk mendukung aktivitas transisi dalam jadwal yang begitu padat, serta akan terus melakukannya dengan cara yang transparan dan kolegial dengan menjunjung tradisi terbaik. Miller telah mengutip adanya jeda liburan yang telah disepakati bersama, akan tetapi Direktur Eksekutif Transisi pemerintahan Biden, Yohannes Abraham, mengatakan tak ada kesepakatan seperti itu yang dibuat sebelumnya.

Yohannes Abraham juga mengakui bahwa tim Presiden Amerika Serikat terpilih telah menghadapi perlawanan terisolasi di beberapa sudut, termasuk dari orang yang ditunjuk secara politik di dalam Departemen Pertahanan. 

Baca Juga: Joe Biden Ingatkan Trump Segera Tandatangani RUU Bantuan COVID-19

3. Beberapa hari lalu, Biden menuding Trump akan menghancurkan perekonomian saat menolak tandatangan RUU bantuan COVID-19

Biden Tuding Trump Rusak Badan-badan Keamanan ASPresiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, saat masih melakukan kampanye menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat beberapa bulan lalu. (Facebook.com/joebiden)

Pernyataan miring yang disampaikan Biden terhadap Trump tak hanya sekali saja, beberapa hari lalu Biden sempat menuding Trump akan menghancurkan perekonomian Amerika Serikat jika tidak bersedia menandatangani RUU bantuan COVID-19. Tak hanya itu saja, Biden menilai Trump sebagai pemimpin yang melepas tanggung jawab begitu saja. Alasan Trump sendiri sebenarnya tidak ingin bantuan tersebut diberikan kepada negara-negara lain, melainkan diberikan kepada para warga Amerika Serikat yang membutuhkan.

Tak lama, tepatnya pada hari Minggu, 27 Desember 2020, lalu Trump memutuskan untuk menandatangani RUU tersebut dan tak diketahui apa alasan Trump ingin mengambil keputusan yang dianggap bertentangan dengan keinginannya. Namun, perseteruan antara Biden dan Trump masih berlanjut sampai saat ini, apalagi Trump masih belum mengakui kemenangan Biden dalam Pemilihan Presiden beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Joe Biden Ingatkan Trump Segera Tandatangani RUU Bantuan COVID-19

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya