Diminta Batal, PM Jepang Akui Tak Utamakan Gelaran Olimpiade

Saat ini, Jepang memperpanjang status situasi darurat

Tokyo, IDN Times - Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan pada hari Senin, 10 Mei 2021, waktu setempat bahwa dia tidak pernah mengutamakan pergelaran Olimpiade Tokyo meski banyak yang meminta untuk dibatalkan di tengah pandemi COVID-19. Saat ini, Jepang sudah memperpanjang status situasi darurat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pemerintah Jepang bersikeras Olimpiade akan dilanjutkan dengan cara yang aman dan terjamin

Diminta Batal, PM Jepang Akui Tak Utamakan Gelaran OlimpiadePerdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga. (Instagram.com/suga.yoshihide)

Dilansir dari Aljazeera.com, sebuah survei menunjukkan bahwa sekitar 60 persen warga Jepang meminta pergelaran Olimpiade dibatalkan kurang dari 3 bulan sebelum Olimpiade Tokyo dimulai. Pemerintah Jepang telah memperpanjang status situasi darurat di Tokyo hingga akhir Mei 2021 ini dan sedang berjuang untuk menahan lonjakan kasus COVID-19, sehingga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut apakah Olimpiade harus dilanjutkan atau tidak. Tingkat vaksinasi di Jepang masih terlalu rendah diantara negara-negara kaya lainnya.

Pejabat Olimpiade Internasional, perencana Tokyo, dan Suga sendiri telah bersikeras bahwa acara senilai 15,4 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp218,6 triliun akan dilanjutkan dengan cara yang aman dan terjamin. Penonton dari negara-negara luar telah dilarang menonton langsung dan perencana mengeluarkan buku pedoman aturan yang rumit bulan April 2021 lalu yang bertujuan untuk mencegah infeksi virus COVID-19. Lebih dari 300 ribu orang telah menandatangani petisi untuk membatalkan Olimpiade dalam waktu sekitar 5 hari sejak diposting.

2. Pihak IOC mendengar sentimen warga Jepang terhadap pergelaran Olimpiade

Diminta Batal, PM Jepang Akui Tak Utamakan Gelaran OlimpiadeLogo Olimpiade Tokyo. (Twitter.com/Tokyo2020)

Wakil Presiden Komite Olimpiade Intenasional (IOC), John Coates, mengatakan pada hari Sabtu, 8 Mei 2021, waktu setempat bahwa meskipun sentimen warga Jepang tentang pergelaran Olimpiade begitu mengkhawatirkan, dia tidak dapat meramalkan skenario di mana Olimpiade tidak akan dilanjutkan. Coates menambahkan bahwa Perdana Menteri Jepang telah mengatakan hal itu kepada Presiden Amerika Serikat sekitar 2 atau 3 minggu yang lalu, kemudian mengatakan hal itu ke pihak IOC.

Kunjungan ke Jepang oleh Presiden IOC, Thomas Bach, yang semula diharapkan berlangsung pada pekan depan, sedang direncanakan pada bulan Juni 2021 ini. Sebelumnya, Bach akan mengambil bagian dalam acara estafet obor di Hiroshima, Jepang, pada tanggal 17 Mei 2021 ini, tetapi penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan kunjungan tersebut belum dikonfirmasi. Prasyarat untuk kunjungannya adalah pencabutan status situasi darurat yang ditargetkan Jepang.

Baca Juga: Jepang Perpanjang Status Darurat COVID-19 Jelang Olimpiade

3. Jumlah kasus COVID-19 di Jepang sampai saat ini

Diminta Batal, PM Jepang Akui Tak Utamakan Gelaran OlimpiadeSuasana di sekitar wilayah Tokyo, Jepang. (Pixabay.com/sofi5t)

Jumlah kasus COVID-19 di Jepang sampai hari Minggu, 9 Mei 2021, waktu setempat telah mencapai angka 633.027 kasus dengan rincian 10.823 kasus berakhir meninggal dunia dan 555.401 kasus berakhir sembuh. Di hari yang sama, Jepang mengalami penambahan kasus sebanyak 6.996 kasus baru dengan rincian 121 kasus berakhir meninggal dunia. Dengan demikian, Jepang berada di urutan ke-37 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Dari total populasi sebanyak 126 juta orang, hanya sekitar 2 persen telah menerima vaksin setidaknya satu dosis sejak peluncuranya dimulai pada pertengahan Februari 2021 lalu, sementara rumah sakit berjuang untuk mendapatkan tempat tidur bagi orang yang baru didiagnosis. Sebuah rumah sakit di Tachikawa, Tokyo Barat, memasang spanduk yang memperingatkan bahwa kapasitas medis telah mencapai batasnya. Di Prefektur Osaka, yang mengalami lonjakan kasus, di mana lebih dari 13 ribu orang yang terpapar COVID-19 telah diminta untuk tinggal di rumah karena kapasitas di rumah sakit sudah penuh.

Baca Juga: Ada Atlet Transgender Pertama di Olimpiade Tokyo 2020

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya