Eks Parlemen Australia Akui Diperlakukan Tidak Pantas oleh Menteri

Kantor PM Australia tidak pernah mengetahui peristiwa itu

Canberra, IDN Times - Mantan anggota parlemen Australia, Julia Banks, angkat bicara dengan mengakui bahwa dia sempat merasakan perbuatan yang tidak pantas oleh seorang menteri kabinet. Kantor Perdana Menteri Australia justru tidak mengetahui perbuatan tersebut. Bagaimana awal ceritanya?

1. Banks mengatakan pelaku menggerakkan tangannya ke atas kakinya 

Dilansir dari BBC, mantan anggota parlemen Australia mengatakan dia secara tidak pantas disentuh oleh menteri kabinet saat ini di Gedung Parlemen, di mana peristiwa itu terjadi pada tahun 2017 lalu. Banks, yang membuat tuduhan dalam sebuah memoar, mengatakan pelaku itu menggerakan tangannya ke atas kakinya selama sesi pemungutan suara parlemen sebelum pindah. Kantor Perdana Menteri Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sebelumnya tidak mengetahui tuduhan tersebut, di mana tuduhan itu dibuat pada hari Selasa, 6 Juli 2021, waktu setempat.

Dalam kutipan dari memoarnya, Banks tidak mengidentifikasi pria tersebut, yang saat ini masih berada di dalam kabinet. Dia mengatakan bahwa dia dan anggota parlemen pemerintah lainnya telah menunggu pemungutan suara parlemen malam hari, ketika menteri datang dan duduk di sebelahnya serta meletakkan tangannya tepat di atas lututnya dan perlahan-lahan dan dengan sengaja menyentuh paha bagian dalam serta kemudian lebih jauh ke atas kakinya. Menurutnya, itu sulit dipercaya karena dilakukan saat dihadiri penuh oleh anggota parlemen saat itu.

Tuduhan Banks sekali lagi menyoroti perlakuan terhadap wanita dalam pemerintahan konservatif Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, dan politik Australia yang lebih luas.

2. Ia menilai Scott Morrison seperti "wallpaper pengontrol" yang mengancam  

Eks Parlemen Australia Akui Diperlakukan Tidak Pantas oleh MenteriPerdana Menteri Australia, Scott Morrison. (Instagram.com/scottmorrisonmp)

Selama wawancara dengan pihak televisi setempat, Banks mengatakan hal-hal buruk telah terjadi pada wanita lain di tempat kerja, tetapi yang mengganggunya mengenai itu adalah anggota parlemen yang memperlakukan hal yang tidak pantas kepadanya. Banks juga mengatakan bahwa Scott Morrison seperti "wallpaper pengontrol" yang mengancam selama periode di mana dia memutuskan untuk meninggalkan Partai Liberal setelah Malcolm Turnbull digulingkan dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Australia saat itu.

Dia mengatakan dia berniat untuk tetap di backbench setelah Morrison mengambil alih sebagai Perdana Menteri Australia, tetapi berubah pikiran setelah dia berusaha untuk membungkamnya. Banks sendiri berpendapat bahwa kantor Perdana Menteri Australia mendukung pers dan yang lainnya tentu saja di dalam partai bahwa ia telah mengalami gangguan emosional yang lengkap serta tidak mampu mengatasi kudeta saat itu. Banks mengatakan Morrison sangat pandai mengendalikan narasi dan dia telah membangun seluruh narasi tentangnya sebagai kelopak lemah yang tidak mengatasi minggu kudeta dan itulah alasan dirinya hengkang.

Baca Juga: Australia Setuju Ekstradisi Adriana Rivas ke Chile

3. Sebelumnya, Banks berbicara mengenai seksisme dan kebencian terhadap wanita 

Eks Parlemen Australia Akui Diperlakukan Tidak Pantas oleh MenteriMantan anggota parlemen Australia, Julia Banks (tengah). (Twitter.com/Strongisgentle)

Banks sebelumnya telah berbicara mengenai seksisme dan kebencian terhadap wanita dalam politik Australia. Mantan anggota parlemen secara sensasional keluar dari Partai Liberal pada tahun 2018 lalu. Dalam pidatonya pada saat itu, Banks mengutuk contoh intimidasi yang dia alami di parlemen, yang dia katakan berada beberapa dekade belakangan ini di belakang dunia usaha dalam sikapnya terhadap perempuan.

Dia juga telah memperluas budaya anti-perempuan ini dalam bukunya yang berjudul "Power Play: Breaking Through Bias, Barriers and Boys' Clubs". Juru bicara Perdana Menteri Australia mengatakan Perdana Menteri merasa kecewa dengan keputusan Banks untuk partai parlemen dan melakukan beberapa percakapan dengannya untuk memahami apa yang dia alami untuk melihat dukungan apa yang dapat ditawarkan sebelum dia membuat keputusan. Mereka juga menambahkan bahwa Morrison benar-benar menolak klaim tentang sifat percakapan itu.

Parlemen Australia saat ini tunduk pada penyelidikan budaya tempat kerja yang dijalankan oleh Komisioner Diskriminasi Jenis Kelamin. Penyelidikan itu adalah salah satu dari lima yang dimulai seorang mantan ajudan pemerintah, Brittany Higgins, berbicara mengenai dugaan pemerkosaan oleh seorang rekan senior di sebuah kantor kementerian pada tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Australia Setuju Ekstradisi Adriana Rivas ke Chile

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya