Iran Dikabarkan Setuju Perpanjang Akses PBB ke Situs Nuklir

Krisis program nuklir Iran telah dibahas hampir 20 tahun

Teheran, IDN Times - Kepala Pengawas Nuklir PBB mengatakan pemerintah Iran dikabarkan setuju memperpanjang akses inspektur PBB ke situs nuklir selama 3 bulan ke depan. Krisis program nuklir Iran yang menjadi agneda internasional telah dibahas selama hampir 20 tahun terakhir ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Alasannya karena Amerika Serikat belum mencabut sanksi di era Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Donald Trump

Iran Dikabarkan Setuju Perpanjang Akses PBB ke Situs NuklirPertemuan antara pemerintahan Iran dengan pihak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada hari Minggu, 21 Februari 2021, waktu setempat. (Twitter.com/Gharibabadi)

Dilansir dari BBC, meski Iran mengatakan setuju, tetapi perjanjian yang diperantarai secara tergesa-gesa akan memberikan akses yang lebih sedikit kepada pejabat Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) serta mengakhiri hak mereka untuk melakukan inspeksi cepat. Iran telah mengubah kebijakannya yang dimulai pada hari Selasa, 23 Februari 2021, ini dengan alasan Amerika Serikat belum mencabut sanksi yang dijatuhkan di era Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Donald Trump, setelah membatalkan kesepakatan nuklir pada tahun 2015 lalu.

Amerika Serikat dan Iran sekarang memilih lebih banyak waktu untuk bisa mencari kompromi. Pemerintahan Trump saat itu memberlakukan kembali sanksi yang dinilai dapat melumpuhkan Iran serta pihak Iran membalas dengan melanjutkan aktivitas nuklir yang dilarang berdasarkan perjanjian yang ditandantangani dengan 6 negara kekuatan dunia saat itu. Pihak Iran juga mengatakan tidak akan membalikkan langkah-langkah tersebut, kecuali Amerika Serikat sepenuhnya mematuhi kesepakatan yang dibuat tahun 2015 lalu, tetapi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan Iran harus melakukannya terlebih dahulu.

Krisis program nuklir Iran telah menjadi agenda internasional selama hampir 20 tahun terakhir ini. Iran sendiri mengatakan program atomnya bertujuan untuk damai, sementara Amerika Serikat dan negara-negara lainnya mencurigai Iran secara diam-diam mencari kemampuan untuk mengembangkan senjata nuklir.

2. Menurut Kepala IAEA, ia menyesalkan Protokol Tambahan akan ditangguhkan dalam undang-undang tersebut

Iran Dikabarkan Setuju Perpanjang Akses PBB ke Situs NuklirPertemuan antara pemerintahan Iran dengan pihak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada hari Minggu, 21 Februari 2021, waktu setempat. (Twitter.com/Gharibabadi)

Sebuah undang-undang yang akan diberlakukan setelah disetujui anggota parlemen Iran mengharuskan pemerintah Iran untuk berhenti mengizinkan inspeksi dalam waktu singkat atas situs nuklir yang dinyatakan atau tidak diumumkan oleh para ahli dari IAEA. Menurut Kepala IAEA, Rafael Grossi, undang-undang tersebut benar-benar ada dan akan diterapkan, yang berarti bahwa Protokol Tambahan akan ditangguhkan. Ia juga menambahkan pihaknya akan menghadapi akses yang lebih sedikit, tetapi pihaknya juga bisa mempertahankan tingkat pekerjaan pemantauan dan verifikasi yang diperlukan.

Protokol Tambahan yang dimaksud adalah memungkinkan IAEA untuk melakukan inspeksi mendadak di situs yang sebelumnya tidak diungkapkan oleh suatu negara. Tahun 2020 lalu, Iran menolak akses IAEA ke dua situs yang dicurigai untuk dikunjungi sehingga mengakibatkan kebuntuan selama berbulan-bulan sebelum Iran memutuskan mengalah. Inspeksi rutin yang tidak terlalu mengganggu situs nuklir oleh para ahli IAEA yang disepakati berdasarkan kesepakatan tahun 2015 lalu akan terus berlanjut, serta Iran mengatakan undang-undang baru tidak akan mengarah pada pengusiran para inspektur, tetapi pengabaian komitmen lain akan meningkatkan peringatan internasional.

Grossi mengatakan bahwa perjanjian sementara yang mencakup 3 bulan ke depan telah sampai batas tertentu yang mengurangi perubahan dalam kebijakan Iran. Ia juga menambahkan tentu saja untuk situasi yang stabil dan berkelanjutan harus ada negosiasi politik.

Baca Juga: Iran Desak Biden Bawa AS Kembali ke Kesepakatan Nuklir Iran

3. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan pihaknya sedang menunggu tindakan dari Amerika Serikat

Iran Dikabarkan Setuju Perpanjang Akses PBB ke Situs NuklirMenteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif. (Twitter.com/Hafizul_Islam_M)

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Iran sedang menunggu tindakan dari Amerika Serikat, bukan hanya janji, serta menambahkan pengurangan dalam inspeksi telah diamanatkan oleh parlemen Iran dan tidak dapat diganti hingga sanksi dicabut. Amerika Serikat telah menawarkan untuk menghadiri pertemuan diplomatik informal yang diselenggarakan Uni Eropa, juga dihadiri oleh Rusia dan Tiongkok, serta penandatangan lain untuk kesepakatan tersebut.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengisyaratkan bahwa pada pertemuan ini, Amerika Serikat akan memetakan tawaran tentang bagaimana sanksi dan pembatasan ekonomi lainnya dapat dicabut atau ditangguhkan jika Iran kembali mematuhi kesepakatan nuklir, termasuk lebih dari stok pengayaan uranium dan penggunaan sentrifugal canggih. Zatif mengatakan Iran perlu tahu bagaimana jika Amerika Serikat kembali ke kesepakatan yang dibuat, Amerika Serikat tidak akan keluar begitu saja.

Dia juga menambahkan masalah kompensasi atau kerusakan sekitar 1 triliun dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp14.112,2 triliun yang ditimbulkan pada ekonomi Iran juga harus dibahas.

Baca Juga: Mengapa Ilmuwan Nuklir Top Iran Mohsen Fakhrizadeh Dibunuh?

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya