Jerman Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Beberapa negara lain di dunia juga mengikuti langkah itu

Berlin, IDN Times - Pemerintah Jerman memutuskan untuk menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca untuk orang-orang berusia 60 tahun ke bawah pada hari Selasa, 30 Maret 2021, waktu setempat. Sebelumnya, beberapa negara di dunia juga mengambil langkah serupa. Bagaimana awal ceritanya?

1. Keputusan tersebut dikecualikan atas kebijaksanaan dokter

Jerman Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZenecaIlustrasi vaksin COVID-19. (Pixabay.com/WiR_Pixs)

Dilansir dari BBC, Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, bersama 16 Menteri Kesehatan Negara Bagian di Jerman memutuskan untuk menangguhkan penggunaan rutin bagi mereka yang berusia di bawah 60 tahun dalam pertemuan darurat yang digelar hari Selasa, 30 Maret 2021, waktu setempat. Mereka yang di bawah berusia 60 tahun masih dapat menerima suntikan tetapi hanya atas kebijaksanaan dokter dan setelah dianalisis resiko individu dan penjelasan menyeluruh.

Keputusan itu diambil atas saran dari Komite Vaksin Jerman (Stiko) yang mengatakan setelah melakukan konsultasi beberapa kali, Stiko bersama bantuan ahli eksternal, diputuskan oleh mayoritas untuk merekomendasikan vaksin AstraZeneca hanya untuk orang-orang berusia 60 tahun serta usia 60 tahun ke atas berdasarkan data yang tersedia mengenai terjadinya efek samping tromboemboli yang jarang tetapi sangat parah. Saran tambahan mengenai suntikan penguat akan dikeluarkan pada akhir April 2021 ini untuk orang-orang yang berusia lebih muda yang sebelumnya sudah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan tidak boleh ada keraguan mengenai keamanan obat apapun yang diberikan di Jerman. Pihaknya juga harus dapat mempercayai vaksin dan ini juga termasuk pengujian berkelanjutan terhadap keefektifan dan keamanannya, sekaligus pertimbangan permanan, resiko, dan manfaat. Ia juga menambahkan bahwa dia terbuka untuk divaksinasi menggunakan AstraZeneca ketika gilirannya tiba.

2. Ini merupakan kabar yang kurang baik di tengah gencarnya program vaksinasi Eropa

Jerman Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZenecaIlustrasi vaksinasi global. (Pixabay.com/neelam279)

Kabar penangguhan tersebut merupakan kabar yang kurang baik bagi vaksin, di tengah gencarnya program vaksinasi di Eropa serta kunci utama dalam strategi global untuk memberikan suntikan ke negara-negara yang lebih miskin. Itu terjadi kurang dari 2 minggu setelah pihak regulator obat Uni Eropa mengatakan vaksin tersebut tidak meningkatkan insiden penggumpalan darah secara keseluruhan menyusul ketakutan serupa. European Medicines Agency (EMA) mengatakan pada saat itu bahwa manfaat vaksinasi lebih besar ketimbang resiko yang didapat.

Akan tetapi, itu tidak dapat mengesampingkan hubungan antara suntikan dan beberapa jenis gumpalan yang tidak biasa, serta merekomendasikan menambahkan peringatan mengenai kemungkinan efek samping yang jarang terjadi. Beberapa wilayah di Jerman, termasuk ibu kota Jerman, Berlin, dan negara bagian terpadat di Jerman, Rhine-Westphalia Utara, telah menangguhkan penggunaan suntikan pada orang-orang yang berusia di bawah 60 tahun, di mana di negara bagian tersebut insiden penggumpalan darah menjadi 31 kasus. Sampai saat ini, sebanyak 2,7 juta dosis AstraZeneca telah diberikan di Jerman.

Baca Juga: Kanada Tunda Suntikan Vaksin AstraZeneca

3. Kanada dan negara-negara lainnya juga melakukan keputusan serupa

Jerman Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZenecaBendera Kanada. (Pixabay.com/toptop54)

Pada hari Senin, 29 Maret 2021, waktu setempat, Kanada merekomendasikan segera menangguhkan penggunaan AstraZeneca kepada orang-orang berusia di bawah 55 tahun menyusul adanya laporan pembekuan darah yang jarang tetapi berpotensi fatal. Sampai saat ini, belum ada laporan kasus pembekuan darah terkait suntikan vaksin AstraZeneca, di mana sudah mencapai sekitar 300 ribu dosis suntikan vaksin AstraZeneca sudah diberikan. Sama halnya dengan Kanada, Prancis juga mengambil keputusan serupa dengan menangguhkan vaksin AstraZeneca kepada orang-orang berusia di atas 55 tahun.

Pihak AstraZeneca dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan oleh Badan Pengatur Obat dan Produk Inggris (MRHA) dan EMA tidak dapat menetapkan hubungan sebab akibat antara vaksin dan peristiwa pembekuan darah. Mereka juga menambahkan pihak EMA menyimpukan bahwa untuk kasus yang sangat jarang terjadi kejadian tromboemboli serebral yang serius dengan trombositopenia, hubungan sebab akibat dengan vaksin tidak terbukti tetapi membutuhkan analisis lebih lanjut. 

Baca Juga: Sebagian Penerima Vaksin AstraZeneca Demam 38 Derajat

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya