Joe Biden Tak Wajibkan Warga AS untuk Ambil Vaksin COVID-19

Ia juga memastikan bahwa vaksin COVID-19 bersifat gratis

Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, tidak akan mewajibkan para warga Amerika Serikat untuk mengambil vaksin COVID-19 jika sudah didistribusikan di negaranya. Biden juga memastikan bahwa vaksin COVID-19 dapat diambil secara gratis. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pihak CDC mengatakan Amerika Serikat saat ini memasuki fase penularan virus tingkat tinggi

Joe Biden Tak Wajibkan Warga AS untuk Ambil Vaksin COVID-19Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, saat masih melangsungkan kampanye Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 pada bulan Oktober 2020 lalu. (Instagram.com/joebiden)

Dilansir dari BBC, pernyataan Biden tersebut disampaikan pada hari Jumat, 4 Desember 2020, waktu setempat ketika berkunjung ke CDC (Pusat Pengendalian Penyakit) serta mendesak untuk mengenakan masker ketika berada di dalam ruangan. Pihak CDC sendiri menilai Amerika Serikat sedang berada dalam fase penularan virus tingkat tinggi. Pada hari yang sama, Amerika Serikat sudah menambah kasus baru sebanyak 235.272 kasus dengan rincian 2.718 kasus berakhir meninggal dunia dan sampai saat ini sudah mencapai total sebanyak 14.772.535 kasus COVID-19 dengan rincian 285.550 kasus berakhir meninggal dunia.

Sebelumnya, Biden sempat menyatakan bahwa dirinya bersedia untuk menerima vaksin COVID-19 di depan publik dengan tujuan untuk meredakan kekhawatiran serta memastikan vaksin tersebut aman digunakan. Terlebih, vaksin COVID-19 yang akan didistribusikan secara publik bersifat gratis. Pada upacara pelantikannya pada tanggal 20 Januari 2021 ini, dia berharap proses pelantikannya akan dilakukan secara berskala kecil tanpa adanya kerumunan para pendukung karena pandemi COVID-19.

2. Kebijakan Biden mengenai vaksin yang akan didistribusikan

Joe Biden Tak Wajibkan Warga AS untuk Ambil Vaksin COVID-19Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, saat sedang berpidato di depan publik pada tanggal 30 November 2020 lalu. (Instagram.com/joebiden)

Vaksin buatan Pfizer sebelumnya mengumumkan hasil yang sangat baik dengan tingkat persentase sebesar 95 persen dalam uji klinis serta suntikannya mencapai 94 persen efektif dan saat ini telah mengajukan permohonan ke Food and Drug Administration. Inggris sendiri menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui distribusi vaksin Pfizer pada hari Rabu, 2 Desember 2020, lalu. Pada hari Jumat, 4 Desember 2020, Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, mengatakan selama kunjungan ke CDC Atlanta bahwa persetujuan federal untuk vaksin COVID-19 dilakukan hingga 9-10 hari ke depan.

Pusat Penelitian Pew mengatakan sebanyak 60 persen warga Amerika Serikat saat ini sudah siap untuk menerima vaksin COVID-19, naik dari angka 51 persen yang terakhir pada bulan September 2020 lalu. Sebelumnya, Biden juga memerintahkan untuk seluruh warga Amerika Serikat wajib menggunakan masker selama 100 hari ke depan usai dirinya dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat. Badan kesehatan setempat juga mengatakan kini telah merekomendasikan agar warga mengenakan masker dimanapun di luar rumah, termasuk di dalam ruangan.

Alasan negara dikatakan berada dalam fase penularan virus tingkat tinggi dikarenakan cuaca musim dingin yang membuat lebih banyak orang menghabiskan waktunya di dalam ruangan. Sekitar setengah dari total kasus COVID-19 selama ini berasal dari orang yang terinfeksi dengan tidak ada gejala apapun.

Baca Juga: Usai Dilantik, Joe Biden Perintahkan Warga AS Kenakan Masker 100 Hari

3. Biden mengatakan pemerintahan Amerika Serikat saat ini telah berbagi informasi mengenai distribusi vaksin

Joe Biden Tak Wajibkan Warga AS untuk Ambil Vaksin COVID-19Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, saat sedang berpidato di depan publik. (Instagram.com/joebiden)

Di hari yang sama, Biden mengatakan pihak pemerintahan Donald Trump telah berbagi informasi dengan tim transisinya mengenai distribusi vaksin ke berbagai negara bagian, akan tetapi Biden mengatakan timnya belum melihatnya rencana secara rinci. Menurut Biden, ini sangat sulit untuk dilakukan dan itu proposisi yang sangat mahal.

Biden menekankan pentingnya pendistribusian vaksin secara adil di seluruh adil dengan mencatat bahwa jumlah korban tewas pada orang kulit hitam dan Hispanik yang terinfeksi virus lebih tinggi dibandingkan dengan orang kulit putih. Dia juga menambahkan timnya juga mencari cara untuk mendapatkan vaksin pertama bagi petugas kesehatan dan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang, seperti yang disarankan oleh oleh pihak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat belum lama ini. 

Baca Juga: Joe Biden Kecam Donald Trump yang Tolak Hasil Akhir Pilpres

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya