Kebakaran Besar di Kamp Rohingya, 7 Pengungsi Dikabarkan Tewas

Sebanyak 50 ribu pengungsi lainnya terpaksa pindah

Dhaka, IDN Times - Kebakaran besar melanda kamp pengungsian kaum Rohingya di Dhaka Bangladesh, pada hari Senin, 22 Maret 2021, waktu setempat yang menewaskan sebanyak 7 pengungsi. Tak hanya itu saja, kebakaran tersebut juga membuat sebanyak 50 ribu pengungsi lainnya pindah ke tempat yang lebih aman. Bagaimana awal ceritanya?

1. Peristiwa tersebut berawal dari kebakaran yang terjadi di salah satu kamp diantara 34 kamp pengungsian

Kebakaran Besar di Kamp Rohingya, 7 Pengungsi Dikabarkan TewasPeristiwa kebakaran yang menimpa kamp pengungsian kaum Rohingya di Dhaka, Bangladesh, pada hari Senin, 22 Maret 2021, waktu setempat. (Twitter.com/Rohingya_ISCG)

Dilansir dari The Guardian, para pejabat setempat mengatakan kebakaran pada hari Senin, 22 Maret 2021, waktu setempat diyakini telah dimulai di salah satu dari 34 kamp, yang membentang di sekitar 3.237 hektar tanah, sebelum menyebar ke dua kamp lainnya. Asap tebal terlihat mengepul dari gubuk yang berkobar dalam sebuah video yang disebar di media sosial, ketika ratusan petugas pemadam kebakaran dan pekerja bantuan memadamkan api serta menarik para pengungsi ke tempat yang lebih aman.

Seorang petugas polisi setempat, Gazi Salahuddin, mengatakan api padam sekitar tengah malam waktu setempat dan petugas sebelumnya mendengar bahwa sebanyak 7 pengungsi tewas di tempat kejadian. Ia juga mengatakan awalnya api tersebut kecil dan terbatas pada jalur sempit, tetapi kemudian meningkat dan menyebar ke kamp lain setelah tabung gas yang digunakan untuk memasak telah meledak. Para pejabat setempat mengatakan bahwa penilaian awal menemukan lebih dari 900 tempat, rumah bagi sekitar 7.400 pengungsi, telah musnah dalam kobaran api masih menyala.

2. Menurut pengungsi Rohingya, kebakaran tersebut merupakan yang terburuk sejak tahun 2017 lalu

Kebakaran Besar di Kamp Rohingya, 7 Pengungsi Dikabarkan TewasPeristiwa kebakaran yang menimpa kamp pengungsian kaum Rohingya di Dhaka, Bangladesh, pada hari Senin, 22 Maret 2021, waktu setempat. (Twitter.com/Rohingya_ISCG)

Seorang pengungsi Rohingya yang ikut memadamkan kebakaran, Mohammad Yasin, mengatakan bahwa kobaran api masih berkobar selama 8 jam setelah kebakaran pertama kali muncul dan merupakan kebakaran terburuk yang pernah dilihatnya sejak tahun 2017 lalu. Seorang sukarelawan dari Save the Children, Tayeba Begum, mengatakan sebagian besar dari mereka berteriak dan berlarian ke sana mencari tempat aman serta anak-anak menangis mencari keluarga mereka. Pihak pemadam kebakaran setempat mengatakan ini merupakan peristiwa ketiga yang menghantam kamp dalam 4 hari terakhir.

Dua peristiwa kebakaran secara terpisah terjadi pada hari Jumat, 19 Maret 2021, lalu menyebabkan ribuan pengungsi kehilangan tempat tinggal dan memusnahkan 4 sekolah yang dibangun oleh UNICEF. Juru kampanye Amnesty International Asia Selatan, Saad Hamadi, mengatakan bahwa frekuensi kebakaran di kamp tersebut terlalu kebetulan, terutama ketika hasil penyelidikan sebelumnya atas insiden tersebut yang tidak diketahui dan tidak berulang.

Baca Juga: Penjaga Pantai India Selamatkan Pengungsi Rohingya di Laut Andaman

3. Kebakaran besar juga melanda kamp tersebut pada awal Januari 2021 lalu

Kebakaran Besar di Kamp Rohingya, 7 Pengungsi Dikabarkan TewasPeristiwa kebakaran yang menimpa kamp pengungsian kaum Rohingya di Dhaka, Bangladesh, pada bulan Januari 2021 lalu. (Twitter.com/Rohingya_ISCG)

Kebakaran besar juga melanda kamp pengungsian kaum Rohingya pada tanggal 14 Januari 2021 lalu yang menghancurkan tempat tinggal untuk ribuan pengungsi. Badan Pengungsi PBB, UNHCR, mengatakan lebih dari 550 tempat penampungan yang menampung sekitar 3.500 pengungsi hancur total atau sebagian dalam kobaran api serta 150 toko dan fasilitas milik organisasi nirlaba.

UNHCR mengatakan pihaknya menyediakan tempat berlindung, material, pakaian musim dingin, makanan hangat, serta perawatan medis bagi para pengungsi yang mengungsi dari kamp di distrik Cox's Bazar, sebidang tanah yang berbatasan dengan Myanmar di wilayah tenggara Bangladesh. Lebih dari 1 juta orang Rohingya memilih meninggalkan Myanmar pada tahun 2017 lalu setelah adanya tindakan keras dari pihak militer yang dinilai penyidik PBB dilakukan dengan niat genosida, tuduhan yang terus dibantah oleh pemerintah Myanmar pada saat itu. Api tersebut telah menghancurkan sebagian kamp yang dihuni oleh kaum Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar setelah kampanye pihak militer sebelumnya.

Baca Juga: Dikritik, Bangladesh Tetap Relokasi Pengungsi Rohingya

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya