Komunitas LGBT Protes Rencana Orban Batasi Pergerakan Mereka

Kota Budapest selalu mengadakan pawai ini setiap tahun

Budapest, IDN Times - Sebanyak ribuan orang yang tergabung dalam komunitas LGBT pada hari Sabtu, 24 Juli 2021, waktu setempat berkumpul di jalan-jalan sekitar Budapest dalam acara Budapest Pride sekaligus menentang kebijakan rencana Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, yang akan membatasi pergerakan LGBT. Kota Budapest, yang merupakan ibu kota Hungaria, selalu mengadakan pawai Budapest Pride setiap tahunnya. Bagaimana suasana di sana?

1. Tujuan acara tersebut adalah membela masyarakat yang beragam, terbuka, dan inklusif 

Dilansir dari BBC, orang-orang kaum LGBT dan para pendukungnya berbaris melalui Budapest untuk membela hak-hak mereka dalam pawai Budapest Pride. Hal itu terjadi ketika pemerintah Hungaria mencoba membatasi diskusi mengenai masalah homoseksualitas dan transgender di sekolah. Menurut salah satu orang yang mengikuti pawai ini, Istvan, mengatakan bahwa undang-undang yang membatasi pergerakan LGBT keterlaluan dan kita hidup di abad 21, ketika hal-hal seperti itu seharusnya tidak terjadi serta tidak lagi berada di masa komunis, ini Uni Eropa dan semua orang berhak hidup bebas.

Seorang juru bicara Hatter, yang merupakan asosiasi hak LGBTQI terkemuka di Hungaria, Tamas Dombos, mengatakan bahwa undang-undang tersebut mendorong dan melegitimasi menjadi homofobia atau transfobia secara terbuka. Ia juga menambahkan kerusakan itu akan tetap bersama pihaknya selama bertahun-tahun. Tujuan acara ini sendiri adalah untuk membela masyarakat yang beragam, terbuka, dan inklusif serta itu adalab perayaan identitias sebagai protes terhadap bentuk diskriminasi.

2. Seorang ekonom Hungaria menilai undang-undang yang membatasi pergerakan LGBT merupakan alat kampanye 

Komunitas LGBT Protes Rencana Orban Batasi Pergerakan MerekaRibuan komunitas LGBT berkumpul di jalan menentang kebijakan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, pada hari Sabtu, 24 Juli 2021, waktu setempat. (Twitter.com/AlexanderFaludy)

Baca Juga: Parlemen UE Kecam UU Anti LGBT yang Dibuat Hungaria

Seorang ekonom Hungaria, Boglarka Balazs, mengatakan bahwa undang-undang yang
membatasi pergerakan LGBT adalah alat kampanye dan ini tidak lebih dari pengalihan yang mencoba untuk menghancurkan negara, tetapi ini provokasi karena Pemilu. Sebuah survei yang digelar bulan Juni 2021 lalu oleh organisasi polling Ipsos menemukan babwah 46 persen orang Hungaria mendukung pernikahan sesama jenis. Lebih dari 40 kedutaan dan lembaga budaya asing di Hungaria mengeluarkan pernyataan yang mendukung festival Budapest Pride.

Para penandatangan, termasuk kedutaan besar Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman, mengatakan bahwa pihaknya mendorong langkah-langkah di setiap negara untuk memastikan kesetaraan dan martabat semua manusia terlepas dari orientasi seksual atau identitas gender mereka. Seorang warga bernama Balint Berta mengatakan bahwa undang-undang itu menciptakan ketegangan yang terjadi di sekitar masyarakat. Ia juga menambahkan semakin politik menghasut masalah ini, masyarakat akan berbalik dan orang-orang akan berbalik melawan satu sama lain setelah beberapa saat.

3. Beberapa hari yang lalu, Orban mengumumkan pemerintahannya akan mengadakan referendum nasional

Komunitas LGBT Protes Rencana Orban Batasi Pergerakan MerekaPerdana Menteri Hungaria, Viktor Orban. (Instagram.com/orbanviktor)

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, beberapa hari yang lalu mengumumkan bahwa pemerintahannya akan mengadakan referendum nasional mengenai perlindungan anak, sebuah eufemisme untuk bagian dari undang-undang baru-baru ini yang secara luas dikutuk sebagai diskriminatif yang melarang penggambaran orang LGBT dalam materi yang ditujukan untuk anak-anak. Orban menjelaskan bahwa aktivis LGBTQ mengunjungi taman kanak-kanak dan sekolah serta mengadakan kelas pendidikan seksual dan mereka juga ingin melakukan ini di Hungaria. Referendum tersebut akan memiliki 5 pertanyaan yang sebagian besar ditulis dalam bahasa utama.

Salah satu pertayaannya adalah apakah anak anda mendukung anak di bawah umur yang ditampilkan, tanpa batasan apa pun, konten media yang bersifat seksual yang mampu memengaruhi perkembangan mereka. Orban mengumumkan referendum 3 hari sebelum acara Budapest Pride. Undang-undang baru Hungaria ini mulai berlaku awal Juli dan tampaknya menggabungkan homoseksualitas dan pedofilia serta sebagian dimodelkan pada undang-undang Rusia yang melarang apa yang disebut "propaganda gay" di antara anak di bawah umur.

Hukum Hungaria melangkah lebih jauh, menjadikannya pelanggaran untuk mempromosikan atau menggambarkan homoseksualitas atau penugasan kembali gender kepada anak di bawah umur. Hal ini juga membatasi pendidikan seks di sekolah untuk organisasi yang disetujui pemerintah.

Baca Juga: UEFA Buka Investigasi Kasus Diskriminasi di Hungaria

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya