Mesir Akhirnya Buka Gereja dan Mesjid Terbesar di Timur Tengah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kairo, IDN Times - Presiden Mesir, Abdul Fattah Al Sisi, telah meresmikan sebuah Gereja Kristen Koptik dan Mesjid terbesar di Timur Tengah pada hari Minggu, 6 Januari 2019, malam waktu setempat. Ia juga tak lupa menyampaikan pesan toleransi saat peresmian. Bagaimana awal ceritanya?
1. Menurut Presiden Mesir, ini adalah momen penting
Dilansir dari Reuters, Abdul Fattah Al Sisi meresmikan Gereja dan Mesjid terbesar yang ada di kawasan Timur Tengah di Kairo pada hari Minggu, 6 Januari 2019, waktu setempat. Peresmian tersebut terjadi 1 hari sebelum perayaan Natal Kristen Koptik di Mesir. Para pejabat lokal dan pejabat asing juga hadir dalam peresmian ini, termasuk Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan Ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit yang berada di samping Sisi saat peresmian berlangsung.
Tak lupa, Sisi menyampaikan pesan-pesannya lewat pidato usai peresmian. "Ini adalah momen penting dalam sejarah kita. Kami adalah satu dan kami akan tetap menjadi satu.
"Pada hari ini kami melihat anda telah memenuhi janji ini dan di sini kami menyaksikan pembukaan besar pada kesempatan besar ini," ungkap pernyataan Sisi dalam pidatonya seperti yang dikutip dari Reuters.
2. Trump memuji peresmian Gereja dan Masjid yang dilakukan secara bersamaan
Editor’s picks
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji peresmian Gereja dan Mesjid dalam waktu yang bersamaan. "Senang melihat teman-teman kita di Mesir membuka Katedral terbesar di Timur Tengah. Presiden Al-Sisi sedang memindahkan negaranya ke masa depan yang lebih inklusif," ungkap pernyataan Trump lewat cuitannya di akun Twitter miliknya @realDonaldTrump.
Imam Besar Masjid Al Azhar, Sheikh Ahmed Al Tayeb, mengingatkan umat Muslim untuk wajib menjaga dan mempertahankan rumah ibadah, baik itu rumah ibadah kaum Muslim sendiri, Kristen, bahkan Yahudi. Gereja Kristen Koptik dengan nama Cathedral of the Navity ini dihiasi dengan ikon Kristen Koptik dapat menampung lebih dari 8.000 jemaat sedangkan Masjid Al Fattah Al Aleem dapat menampung hampir 2 kali lipat dari jumlah di Gereja Kristen Koptik tersebut.
Paus Fransiskus juga menyampaikan salam kepada Paus Tawadros II dari Aleksandria, Kepala Gereja Kristen Koptik, yang kemudian memimpin misa tengah malam.
3. Umat Kristen Koptik merupakan salah satu minoritas di Mesir
Seperti yang diketahui, Mesir memang mayoritas penduduknya beragama Muslim, namun sebanyak 10 persen diantaranya beragama Kristen Koptik. Dengan demikian, umat Kristen Koptik merupakan salah satu umat minoritas yang ada di Mesir. Tak ayal, seringkali mereka selalu mendapatkan serangan diskriminasi yang dikeluhkan oleh sebagian besar penduduk minoritas.
Belum lama ini, ada kejadian pengeboman yang terjadi di luar Gereja Kristen Koptik di Mesir pada tanggal 5 Januari 2019 lalu yang menewaskan 1 orang polisi saat itu. Saat peresmian Gereja ini berlangsung, pengamanan di sekitar berlangsung sangat ketat demi menghindari peristiwa serupa.
Baca Juga: Muslim Indonesia Punya Kelebihan, Kenapa Suka Terpukau Timur Tengah?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.