Miliki Banyak Prestasi, Jurnalis Media Jerman Ini Justru Dipecat

Kabar ini justru mengejutkan dunia jurnalisme

Hamburg, IDN Times - Memiliki prestasi segudang ternyata tidak menjadi jaminan untuk bisa bertahan di sebuah perusahaan. Seperti kasus yang satu ini dimana salah seorang jurnalis ternama di dunia, Claas Relotius, justru dipecat oleh media Jerman, Der Spiegel, hari Rabu, 19 Desember 2018. Padahal, ia memiliki banyak prestasi di bidang jurnalisme tingkat dunia.

Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia mengakui ada 14 tulisan yang dibuatnya membuat tulisan palsu

Miliki Banyak Prestasi, Jurnalis Media Jerman Ini Justru Dipecatsbs.com.au

Dilansir dari The Guardian, salah satu media ternama di Jerman, Der Spiegel, telah memecat wartawan terbaiknya selama ini, Claas Relotius. Dalam pengakuannya, ia telah memalukan setidaknya 14 tulisan dari 60 tulisan yang dibuatnya telah diterbitkan di media cetak dan media online. Kabar ini sendiri justru membuat tercengang dunia jurnalisme, apalagi Relotius juga dikenal memenangkan berbagai penghargaan di bidang jurnalisme tingkat dunia.

Pada tahun 2014 lalu, Relotius telah memenangkan penghargaan bidang jurnalisme CNN Journalist of the Year. Awal bulan Desember 2018 yang artinya belum lama ini, Relotius berhasil memenangkan penghargaan Reporterpreis Jerman (Reporter of the Year) atas karyanya mengenai tentang seorang anak muda Suriah. Karyanya ini dipuji oleh para juri karena tulisannya ringan, putis, dan banyak relevansinya.

2. Kejadian ini terungkap berawal dari salah seorang rekan sendiri

Miliki Banyak Prestasi, Jurnalis Media Jerman Ini Justru Dipecattwitter.com/otimenews_com

Kejadian ini terungkap melalui salah seorang rekan sendiri dalam sebuah cerita di sepanjang perbatasan Amerika Serikat-Meksiko yang menimbulkan kecurigaan dalam beberapa rincian pelaporan oleh Relotius. Salah seorang rekan bernama Juan Moreno melacak 2 sumber yang diduga dikutip secara luas oleh Relotius dalam tulisan tersebut yang telah diterbitkan bulan November 2018. Baik itu dari Relotius maupun narasumbernya justru belum pernah bertemu secara langsung sama sekali. 

Relotius diyakini berbohong melihat sebuah tanda yang tertulis "orang-orang Meksiko terus keluar" sehingga penyelidikan berikutnya telah ditemukan. Tak hanya sampai di situ saja, beberapa tulisan lain yang ia palsukan seperti kisah seorang tahanan asal Yaman di Guantanamo serta kisah bintang football NFL, Colin Kaepernick. Awalnya, Relotius menyangkal segala tuduhan dari rekannya sendiri, namun lama kelamaan setelah ditemukan barang-barang buktinya, Relotius akhirnya mengakui segala kesalahannya.

"Dengan pengakuannya sendiri, setidaknya ada 14 artikel. Mungkinkah angka itu benar-benar jauh lebih tinggi?" ungkap pihak media Der Spiegel seperti yang dikutip dari BBC. Der Spiegel mengatakan apa yang dilakukan oleh Relotius selama ini dilakukan dengan sengaja dan dibuat secara metode.

3. Der Spiegel meminta maaf dan menilai ini adalah titik terendah sepanjang 70 tahun sejarah media tersebut

Miliki Banyak Prestasi, Jurnalis Media Jerman Ini Justru Dipecatspiegel.de

Setelah terungkapnya kasus ini, media Der Spiegel akhirnya meminta maaf kepada para pembaca serta kepada siapa saja yang mungkin saja telah mengambil berbagai tulisan milik Relotius untuk dikutip secara luas. Media yang berbasis di Hamburg ini telah didirikan pada tahun 1947 dan mengakui kasus penipuan yang dibuat Relotius ini merupakan titik terendah sepanjang sejarah 70 tahun Der Spiegel dan menganggap Relotius telah melakukan penipuan jurnalistik dalam skala besar.

Seperti yang diketahui, Der Spiegel telah menjual sekitar 725.000 salinan setiap bulan dan telah memiliki pembaca online sebanyak 6,5 juta pembaca. Rekan-rekan di Der Spiegel juga mengaku sempat tak percaya atas apa yang dituduhkan Juan Moreno terhadap Relotius dan sebagian besar diantara mereka justru menilai Juan Moreno mencoba menjatuhkan rekannya sendiri. 

Atas pengakuan ini, Relotius mengaku sangat malu. "Saya sakit dan saya butuh bantuan," ungkap pengakuan Relotius seperti yang dikutip dari The Guardian. Selain bekerja di Der Spiegel, Relotius juga menulis di surat media cetak Jerman, Welt, dan edisi mingguan, Frankfurter Allgemeine. Surat media cetak Welt menyayangkan apa yang dilakukan Relotius ini telah menyalahgunakan bakatnya sendiri. 

Baca Juga: Polisi Nikaragua Diduga Melakukan Kekerasan Terhadap Jurnalis

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya