Para Petani India Sepakat Bertemu Menteri Federal

Hal ini terkait dengan UU yang diberlakukan 2 pekan lalu 

New Delhi, IDN Times - Para petani India akhirnya sepakat bertemu dengan pihak Menteri Federal India para hari Selasa, 29 Desember 2020, ini. Mereka bertemu membahas undang-undang yang diberlakukan sekitar 2 pekan lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ini merupakan jalan proses perundingan yang ketujuh kalinya

Para Petani India Sepakat Bertemu Menteri FederalPara petani India sedang melakukan protes besar-besaran terkait undang-undang yang diberlakukan beberapa pekan lalu. (Twitter.com/KisanEktaMorchs)

Dilansir dari Aljazeera.com, para pemimpin serikat petani di India telah sepakat untuk bertemu dengan Menteri Federal India pada hari Selasa, 29 Desember 2020, ini dan sekaligus merupakan perundingan yang ketujuh dengan pihak pemerintah India. Sejauh ini, dari semua perundingan berakhir dengan jalan buntu yang mengakibatkan para petani terus melakukan protes besar-besaran dalam beberapa minggu terakhir ini. Khawatir sikap para petani di India melakukan hal tersebut terus berlanjut, pemerintahan Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada hari Kamis, 31 Desember 2020, mengundang para pemimpin serikat petani India untuk membicarakan lebih lanjut.

Pihak serikat petani bersikeras menginginkan undang-undang tersebut dicabut dalam sebuah surat yang disampaikan kepada pihak Kementerian Pertanian India. Saat membacarakan surat yang dikirim ke pemerintah India, anggota dari organisasi Swaraj India, Yogendra Yadav, mengatakan agenda pertama pertemuan itu membahas pencabutan undang-undang yang dianggap merugikan sebagian besar petani India setelah diberlakukan pada bulan September 2020 lalu.

2. Perdana Menteri India tegaskan sistem batas harga bawah (MSP) akan terus berjalan saat pencairan dana

Para Petani India Sepakat Bertemu Menteri FederalPerdana Menteri India, Narendra Modi, saat mengunjungi gedung bersejarah Gurdwara Rakabganj Sahib. (Twitter.com/narendramodi)

Baca Juga: Petani Protes Besar-besaran, Pemerintah India Buka Dialog

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyoroti bahwa sistem batas harga bawah (MSP) akan terus berjalan saat pencairan dana kepada petani di bawah skema PM-KISAN, sebuah organisasi pemerintahan yang menaungi seluruh petani India. Ia juga menuding pihak oposisi yang menyesatkan para petani India dan jika ingin menjual di batas harga bawah, mereka bisa menjualnya ke mandis. Modi juga mengklaim bahwa para petani akan terus mendapatkan harga terjamin untuk produk mereka di bawah pemerintahannya.

Ketua Persatuan Bharatiya Kisan, Rakesh Tikait, mengatakan bahwa modalitas untuk mencabut undang-undang tersebut akan menjadi salah satu poin utama diskusi ketika pembicaraan dilanjutkan. Pemerintahan sebelumnya telah menguraikan bahwa mereka siap untuk jangka panjang atas Undang-Undang Pertanian dan terus meyakinkan para petani bahwa undang-undang tersebut bersifat reformatoris. 

3. Citra Narendra Modi sebagai Perdana Menteri India dinilai semakin hari semakin menurun

Para Petani India Sepakat Bertemu Menteri FederalPerdana Menteri India, Narendra Modi, saat akan menghadiri acara peringatan Armed Forces Flag Day pada tanggal 7 Desember 2020 lalu. (Twitter.com/narendramodi)

Protes besar-besaran yang dilakukan sebagian besar petani yang ada di India membuat citra Narendra Modi sebagai Perdana Menteri India semakin hari semakin menurun. Sebelumnya, Modi dikenal kuat sebagai Perdana Menteri India yang pernah ada, namun undang-undang yang dianggap menyengsarakan petani India ini membuatnya dilanda kebingungan. Saat itu, Modi pergi mengunjungi para petani yang ada di Kutch, India dan menjelaskan kepada mereka mengenai manfaat dari Undang-Undang Pertanian yang baru.

Setelah dari sana, Modi bertemu dengan beberapa kelompok petani lainnya di Madhya Pradesh, akan tetapi tidak pernah berbicara langsung dengan mereka yang telah duduk di perbatasan utara Delhi selama lebih dari sebulan. Lalu, ada kunjungan ke Rakab Ganj Sahib gurudwara yang sangat transparan sebagai upaya untuk menenangkan para petani Sikh yang melancarkan protes besar-besaran. Semua ini telah terjadi selama berminggu-minggu terakhir di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.

Berbagai cara sudah dilakukan oleh pemerintahan India saat ini, bahkan juru bicara Perdana Menteri India mulai meredam amarah mereka dengan memuji para petani yang dianggap "setara dengan Tuhan" karena dinilai telah memberi makan kepada umat manusia. Sebelum undang-undang ini berlaku, Modi sempat mengutarakan janjinya kepada para petani sebelum Pemilihan Umum bahwa ia akan melipatgandakan pendapatan para petani pada tahun 2022 ini. Sayangnya, janji tersebut perlahan-lahan dianggap dilupakan apalagi ditengah kesulitan akibat pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia.

Baca Juga: Petani Protes Besar-besaran, Pemerintah India Buka Dialog

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya