Pejabat Rusia Jadi Kandidat Kuat Pemimpin Interpol Baru

Banyak dari pihak yang menentang jika ia terpilih

Moskow, Rusia, IDN Times - Seorang pejabat Rusia, Alexander Prokopchuk, didaulat sebagai kandidat kuat pemimpin Interpol pada periode baru. Sayangnya, jika Prokopchuk benar-benar ditunjuk sebagai pemimpin Interpol, banyak sekali pihak yang menentang terpilihnya dia. Apa sebabnya?

1. Ini adalah alarm bagi Uni Eropa dan Amerika Serikat

Pejabat Rusia Jadi Kandidat Kuat Pemimpin Interpol Barutwitter.com/AlexKokcharov

Dilansir dari CNN, badan kepolisian internasional, Interpol, diperkirakan akan memilih kandidat kuat yang tak lain dari seorang pejabat Rusia, Alexander Prokopchuk. Jika benar ditunjuk, ini adalah sebuah alarm bagi Uni Eropa dan Amerika Serikat akan resiko jika pihak Rusia turut ikut campur. 

Sebanyak 194 negara anggota Interpol telah berkumpul di Dubai pada Kongres Tahunan mereka serta akan mengadakan pemilihan pada hari Rabu waktu setempat. Ada dua kandidat resmi yang mengikuti pemilihan ini namun pemungutan suara secara luas diperkirakan akan mengarahkan dukungan ke Alexander Prokopchuk, seorang mayor jenderal serta merupakan salah satu dari 4 wakil pemimpin Interpol saat ini.

2. Menunjuk Prokopchuk sama saja dengan menempatkan rubah dalam kandang ayam

Pejabat Rusia Jadi Kandidat Kuat Pemimpin Interpol Barutwitter.com/RusEmbUSA

Beberapa oposisi terkuat terhadap pencalonan Prokopchuk datang dari sekelompok 4 orang senator Amerika Serikat yang mengeluarkan pernyataannya berupa penolakan pencalonannya. Mereka mengatakan memilih dia diibaratkan seperti memilih rubah yang bertanggung jawab atas kandang ayam. 

Menurut mereka, Rusia bisa saja menyalahgunakan Red Notiice. "Rusia secara rutin menyalahgunakan Interpol untuk tujuan menyelesaikan skor dan melecehkan lawan politik, pembangkang dan jurnalis," ungkap pihak oposisi seperti yang dikutip dari BBC. Sedangkan pihak Rusia sendiri membantah pernah menyalahgunakan penggunaan Red Notice Interpol dan mengatakan oposisi publik sama dengan campur tangan dalam proses pemilihan.

3. Menggantikan pemimpin Interpol asal Tiongkok untuk menjalani sisa jabatannya

Pejabat Rusia Jadi Kandidat Kuat Pemimpin Interpol Barutwitter.com/newsv24

Pemimpin Interpol sebelumnya, Meng Hongwei, sampai saat ini masih menghilang. Kabar hilangnya Meng Hongwei ini sendiri terjadi pada akhir September 2018 lalu setelah bepergian dari kantor pusat organisasi di Perancis menuju Tiongkok. Meng Hongwei sendiri terpilih sebagai pemimpin Interpol pada bulan November 2016 lalu dan menjadi orang Tiongkok pertama yang mengisi posisi itu. 

Sebenarnya, Meng Hongwei menjabat hingga tahun 2020 namun pihak berwenang Tiongkok mengumumkan pada bulan lalu bahwa dia telah ditahan dan sedang diselidiki karena dugaan suap. Istri Meng Hongwei, Grace, menuduh Interpol telah bersekongkol dengan Tiongkok karena gagal melindungi suaminya. "Ini adalah perilaku yang sangat mengecewakan dan mengkhawatirkan dari sebuah organisasi yang seharusnya melindungi orang-orang dari penyalahgunaan kekuasaan, tidak membantu dan memenuhi pelanggaran tersebut," ungkap Grace seperti yang dikutip dari CNN

Pihak Interpol sendiri mengaku pada tanggal 7 Oktober lalu telah menerima surat pengunduran diri yang tampaknya ditandatangani olehnya. Untuk saat ini, jabatan pemimpin Interpol diisi oleh wakil pemimpin senior, Kim Jong Yang, dari Korea Selatan. Dengan adanya pemilihan ini, kandidat terpilih akan menggantikan posisi Meng Hongwei dalam menjalani sisa jabatannya.

Baca Juga: Kapal Induk Rusia Tertimpa Derek di Murmansk

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya