250 Pastor Ikut Pelatihan Pengusiran Setan Melalui Ponsel di Vatikan

Keren juga ya

Vatikan, IDN Times - Kasus kesurupan ternyata melanda negara-negara Eropa dan Amerika. Pasalnya, semakin meningkat kasus kesurupan yang terjadi di sana membuat Vatikan memilih menggelar pelatihan pengusiran setan kepada 250 pastor.

Namun, pengusiran setan yang satu ini dilakukan dengan menggunakan ponsel. Bagaimana awal ceritanya?

1. Mereka datang berasal dari 50 negara yang berbeda

250 Pastor Ikut Pelatihan Pengusiran Setan Melalui Ponsel di Vatikanpixabay.com/paterdarius

Dilansir dari BBC, Vatikan telah membuka pelatihan untuk 250 pastor dalam kegiatan eksorsisme di tengah maraknya berbagai permintaan di beberapa komunitas Katolik sedunia.

Maraknya kasus kesurupan yang terjadi di negara-negara Eropa dan Amerika ini, membuat mereka yang datang berasal dari 50 negara tersebut ingin memperdalam ilmu lebih banyak lagi tentang pengusiran setan.

Mereka akan belajar mengidentifikasi kepemilikan makhluk tersebut serta mendengar kisah pribadi dari para imam, untuk mengetahui lebih banyak tentang ritual pengusiran setan.

Pelatihan seperti ini masih dibilang kontroversial. Karena pelatihan seperti ini masih ada kaitannya dengan film horor. Namun, ada juga berbagai sekte keagamaan yang melakukan pelatihan ini dan berujung pada kasus pelecehan.

Kegiatan tersebut akan diikuti selama seminggu penuh dan juga ada kuliah umum saat diskusi selama mereka di Vatikan.

2. Penggunaan kartu tarot serta sihir memicu meningkatnya permintaan eksorsisme

250 Pastor Ikut Pelatihan Pengusiran Setan Melalui Ponsel di Vatikanpixabay.com/jackmac34

Para imam Katolik di beberapa negara mengatakan bahwa ada peningkatan jumlah orang yang melaporkan tanda-tanda kesurupan. Tahun lalu, Paus Fransiskus memberi tahu para imam bahwa mereka tidak ragu-ragu untuk merujuk umat paroki ke pengusir setan, jika mereka menderita "gangguan spiritual yang asli".

Setengah juta orang dilaporkan mencari eksorsisme setiap tahun di Italia, dilansir dari Sbs.com.au. Sementara laporan oleh pemikir Kristen Theos pada 2017 mengatakan bahwa latihan itu juga meningkat di Inggris, sebagian karena penyebaran gereja-gereja Pantekosta.

Beberapa keuskupan telah mengembangkan kursus mereka sendiri untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat. Termasuk di Sisilia, Italia dan kota Chicago, Amerika Serikat.

Pastor Gary Thomas, seorang pendeta Amerika yang telah berlatih eksorsisme selama 12 tahun, mengatakan bahwa alasan peningkatan adalah karena masyarakat mulai lebih bergantung pada ilmu-ilmu sosial, lebih sedikit gereja telah melatih pengusir setan. Kemunduran agama Kristen juga telah menyebabkan peningkatan praktik-praktik takhayul.

Pastor Italia Benigno Palilla mengatakan bahwa meningkatnya penggunaan kartu tarot dan sihir, juga telah menyebabkan permintaan baru untuk eksorsisme. Namun, sangat sedikit kasus yang benar-benar membutuhkan pengusiran setan besar.

Dari 180 kasus yang dia lihat, Pastor Thomas mengatakan dia telah melakukan hanya selusin eksorsisme besar. Di Gereja Katolik, "eksorsisme besar" hanya dapat dilakukan oleh seorang imam dengan persetujuan uskup.

Ini melibatkan doa-doa khusus dan doa bagi setan untuk meninggalkan tubuh yang dirasuki dalam nama Yesus.

3. Proses yang terjadi saat dalam proses eksorsisme

250 Pastor Ikut Pelatihan Pengusiran Setan Melalui Ponsel di Vatikanpixabay.com/emersonmello

Dalam proses eksorsime, pendeta harus mengenakan jubah putih bersulam yang disebut surplice di samping stola ungu. Orang yang kesurupan mungkin terikat, dan air suci harus digunakan. Imam akan membuat tanda salib pada orang itu beberapa kali.

Imam memanggil orang-orang kudus, berdoa dan membaca kutipan dari Alkitab di mana Yesus mengusir setan dari orang-orang.

Dalam nama Yesus, ia meminta iblis yang memiliki untuk "menyerah kepada Allah" dan "pergi", sebanyak yang diperlukan. Setelah pastor yakin bahwa eksorsisme telah berhasil, dia berdoa kepada Tuhan untuk mencegah roh jahat mengganggu orang yang menderita lebih jauh, dan untuk "kebaikan dan kedamaian Tuhan kita Yesus Kristus" untuk menguasai orang itu.

Namun di balik itu semua, ada kritik yang meluas tentang eksorsisme dan kekhawatiran, bahwa itu telah digunakan oleh berbagai praktisi agama untuk melakukan pelecehan anak-anak dan orang-orang rentan lainnya.

Beberapa korban meninggal dalam ritual yang terkait dengan eksorsisme. Lebih umum, ada risiko bahwa orang dengan penyakit seperti epilepsi atau skizofrenia bisa salah didiagnosis, dan kehilangan perawatan medis jika gejala mereka dianggap berasal dari fenomena supranatural.

Pada tahun 2012, pemerintah Inggris menerbitkan rencana aksi nasional untuk membantu mencegah penyalahgunaan anak-anak dalam ritual keagamaan, dilansir dari Telegraph.co.uk.

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya