Pemerintah Botswana Cabut Larangan Berburu Gajah, Ini Alasannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah Botswana melalui Kementerian Lingkungan Hidup secara resmi mencabut larangan berburu gajah pada Rabu (22/5). Sebelumnya, larangan tersebut telah diberlakukan sejak tahun 2014 lalu.
Lalu apa yang melatarbelakangi pencabutan larangan berburu gajah? Padahal gajah adalah hewan yang layak dilindungi di dunia. Simak fakta-fakta pencabutan larangan berburu gajah berikut ini.
1. Keputusan itu memicu reaksi keras dari para konservasionis
Dilansir dari BBC, Kementerian Lingkungan Hidup Botswana telah mencabut larangan perburuan gajah. Pengkritik kebijakan itu mengatakan larangan tersebut menyebabkan masalah bagi petani kecil dan bagi mereka yang sebelumnya diuntungkan dari perburuan.
Keputusan yang diambil Pemerintah Botswana belum lama ini berpotensi menimbulkan reaksi keras dari para konservasionis yang menilai langkah tersebut bersifat politis. Ini juga dapat merusak reputasi Botswana di mata internasional serta berpengaruh pada pendapatan dari sektor pariwisata yang merupakan sumber pendapatan terbesar kedua setelah penambangan intan. Konservasionis memperkirakan Botswana setidaknya telah memiliki 130.000 ekor gajah, yang merupakan populasi gajah terbesar di dunia.
Baca Juga: 7 Hewan Bertelinga Besar Paling Menakjubkan, Gak Cuma Gajah Lho!
2. Berawal dari komite yang dibentuk pada Juni 2018 lalu
Editor’s picks
Penangguhan larangan ini berawal pada Juni 2018 lalu, di mana Presiden Botswana, Mokgweetsi Masisi, membentuk sebuah komite untuk mempertimbangkan aturan ini yang diberlakukan oleh Presiden Botswana sebelumnya, Ian Khama, pada tahun 2014 lalu. Pada Februari 2019, pihak komite telah merekomendasikan untuk mengizinkan kembali perburuan gajah.
"Jumlah dan tingkat konflik manusia dengan gajah yang tinggi dan dampak konsekuensinya terhadap mata pencaharian meningkat. Predator tampaknya telah meningkat dan menyebabkan banyak kerusakan karena mereka membunuh ternak dalam jumlah besar," ungkap pihak Kementerian Lingkungan Hidup, Konservasi Sumber Daya Alam, dan Pariwisata Botswana seperti dikutip dari BBC.
3. Sebagian besar gajah di Botswana berkeliaran di wilayah perbatasan
Gajah bisa merusak lingkungan ketika merambah ke tanah pertanian dan pindah ke desa-desa dengan menghancurkan tanaman, bahkan membunuh orang. Para ahli mengatakan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan iklim.
Sebagian besar gajah di Botswana tinggal di wilayah utara Botswana, namun terkadang mereka juga berkeliaran di wilayah perbatasan dengan Namibia, Zambia, dan Zimbabwe. Survei terakhir terhadap satwa liar menunjukkan jumlah mereka justru tidak bertambah.
Menurut International Union of Conservation of Nature (IUCN), ada sekitar 415.000 gajah di Afrika telah diburu karena gading. Kampanye internasional untuk melarang semua penjualan gading sebagai cara untuk mencegah perburuan liar telah memperoleh momentum besar, tetapi ada ketidaksepakatan tentang bagaimana mengelola populasi gajah yang besar dan merambah ke permukiman manusia.
Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.