Pentagon Tidak Izinkan Militer AS Kibarkan Bendera Pelangi

Aturan tersebut telah diberlakukan sejak Juli 2020 lalu

Washington, D.C, IDN Times - Pentagon dalam pernyataannya pada hari Jumat (4/05/2021), waktu setempat bahwa tidak mengizinkan militer Amerika Serikat untuk mengibarkan bendera warna pelangi. Aturan tersebut sebelumnya sudah diberlakukan pada bulan Juli 2020 lalu oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump. Bagaimana awal ceritanya?

1. Beberapa hari sebelum pengumuman, Biden mengatakan hampir 1.500 orang yang ditunjuk mengidentifikasi diri sebagai kaum LGBTQ 

Pentagon Tidak Izinkan Militer AS Kibarkan Bendera PelangiPresiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Dilansir The Guardian, Pentagon secara tegas tidak akan membuat pengecualian untuk mengizinkan instalasi militer Amerika Serikat untuk mengibarkan bendera kebanggan pelangi pada bulan Juni 2021 ini. Ini berarti Pentagon mempertahankan kebijakan yang ditetapkan oleh Trump saati itu untuk membatasi jenis bendera yang dapat dikibarkan di pangkalan militer.

Beberapa hari sebelum pengumuman tersebut, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan bahwa hampir 1.500 orang yang ditunjuk agen federalnya mengidentifikasi diri sebagai kaum LGBT dalam sebuah proklamasi yang menandai dimulainya bulan kebanggan merayakan komunitas LGBTQ

Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan keputusan itu tidak dengan cara apapun mencerminkan rasa hormat dan kekaguman yang dirasakan untuk semua personel LGBTQ+ di dalam dan luar seragam.

Ini membuat Pentagon berselisih dengan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, di mana Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengeluarkan otorisasi menyeluruh bagi pos-pos diplomatik Amerika Serikat untuk mengibarkan bendera pelangi di tiang bendera yang sama dengan bendera Amerika Serikat di kedutaan dan konsulat pada bulan April 2021 lalu.

Baca Juga: Resmi, Facebook Tangguhkan Akun Trump hingga Januari 2023

2. Menurut Kirby, keputusan ini berasal dari kekhawatiran tentang tantangan lain 

Pentagon Tidak Izinkan Militer AS Kibarkan Bendera PelangiPentagon tidak mengizinkan militer Amerika Serikat untuk mengibarkan bendera warna pelangi. (Pixabay.com/SatyaPrem)

Keputusan untuk tidak mengubah kebijakan dan mengziinkan bendera pelangi dikibarkan berasal dari kekhawatiran mengenai tantangan lain hingga kebijakan yang mungkin ditimbulkan serta didorong oleh pengecualian semacam ini.

CEO dan Direktur Eksekutif Modern Military Association of America, Jennifer Dane, kecewa bahwa departemen tersebut tidak mengubah kebijakan untuk mengizinkan bendera pelangi dikibarkan.

Dane mengatakan bendera pelangi adalah simbol keragaman dan inklusi, persis apa yang harus diperjuangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Kirby menekankan bahwa keputusan itu sama sekali tidak mencerminkan kurangnya rasa hormat atau kekaguman terhadap orang-orang dari komunitas LGBTQ+, personel yang mengenakan seragam yang bertugas.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, akan berpartisipasi dalam kegiatan "Pride Month" di Pentagon pada pekan depan dan Austin juga mendorong semua perintah untuk menemukan cara dalam mengakui layanan serta komunitas LGBTQ+ dalam membela bangsa ini.

3. Kebijakan-kebijakan Trump sebelumnya sudah dibatalkan oleh Biden 

Pentagon Tidak Izinkan Militer AS Kibarkan Bendera PelangiMantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Instagram.com/realdonaldtrump)

Pada bulan Juli 2020 lalu, Pentagon di bawah pemerintahan Trump mengeluarkan kebijakan yang hanya mengizinkan bendera tertentu pada instalasi militer dan dipandang sebagai cara bagi Menteri Pertahanan Amerika Serikat saat itu, Mark Esper, untuk mengeluarkan larangan de facto untuk mengibarkan bendera konfederasi tanpa disebutkan secara khusus.

Namun, di masa-masa awal pemerintahan Biden telah menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan lembaga federal untuk melindungi orang-orang LGBTQ di bawah semua undang-undang federal yang melarang adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin.

Biden juga membatalkan larangan orang-orang transgender secara terbuka mendaftar dan bertugas di militer. Gedung Putih di pemerintahan Biden juga membatalkan perintah yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat pada saat itu, Mike Pompeo, tentang mengibarkan bendera pelangi dan beberapa Kedutaan Besar Amerika Serikat, termasuk di India dan Australia, yang menyoroti dukungan mereka untuk orang-orang LGBTQ.

Baca Juga: Biden Larang Warganya Investasi di Perusahaan China

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya