PM Libya Sementara Dikabarkan Maju Sebagai Calon Presiden

Ia akan bersaing menghadapi anak dari Muammar Gaddafi

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Libya sementara, Abdul Hamid Dbeibah, memutuskan untuk maju sebagai calon Presiden Libya dalam Pemilu Presiden Libya yang akan digelar pada akhir Desember 2021 ini. Dengan demikian, ia akan bertarung menghadapi Saif-al-Islam Gaddafi, yang tak lain adalah putra dari mantan Presiden Libya, Muammar Gaddafi.

1. Nama Dbeibah sementara berada di posisi teratas menjelang pemilu Presiden Libya kali ini

Dilansir The Guardian, Dbeibah mengumumkan pada Minggu (21/11/2021) waktu setempat telah mendaftar sebagai calon Presiden Libya di Pemilu Presiden Libya kali ini.

Keputusan tersebut diambil mematahkan janji bahwa pemegang jabatan saat ini di pemerintahan sementara tidak akan mencalonkan diri agar tidak menyalahgunakan posisi mereka.

Dbeibah saat ini berada di posisi terdepan dalam jajak pendapat yang dilakukan pada Agustus 2021 lalu dan telah menggunakan kantornya untuk memberikan sumbangan, termasuk 372 proyek ekonomi dan infrastruktur di seluruh Libya, di bawah payung "Return to Life".

Program ini secara khusus ditujukan kepada kaum muda, tetapi telah menciptakan jaringan patronase yang ia dapat menarik simpati rakyat dalam Pemilu.

Selain itu, masuknya Dbeibah ke dalam calon Presiden Libya menampilkan banyak pemain utama Libya dari kekacauan dekade terakhir menambah gejolak atas pemungutan suara yang akan berlangsung dalam waktu 5 minggu, tetapi aturannya belum disepakati.

Selain Pemilu Presiden, Libya juga akan menggelar Pemilu Parlemen dalam waktu bersamaan pada (24/12/2021) ini yang diminta oleh forum politik PBB tahun 2020 lalu sebagai bagian dari peta jalan untuk mengakhiri perang saudara Libya, sebuah proses yang juga mengarah pada pembentukan pemerintah persatuan sementara saat ini.

Baca Juga: Filipina: Penasihat Spiritual Duterte Terlibat Sex-Trafficking

2. Sebelumnya, Dbeibah dituduh telah melakukan pelanggaran korupsi

Sebelumnya, Dbeibah telah dikelilingi oleh tuduhan korupsinya sendiri serta pencalonannya kemungkinan akan ditentang atas dasar hal yang dapat melanggar Pasal 12 UU Pemilu Libya, yang mengharuskan calon untuk mundur dari jabatan publik 3 bulan sebelum Pemilu digelar.

Meskipun ada beberapa tokoh serius yang bertekad untuk mencoba mendamaikan negara, bahayanya adalah pemilih yang terpecah di timur dan barat akan mendukung calon partisan yang mendukung wilayah atau suku mereka. Legitimasi proses akan ditentang oleh faksi-faksi jika tokoh-tokoh kunci dilarang maju.

Media sosial juga penuh dengan berbagai tudingan bahwa berbagai calon adalah kendaraan bagi negara asing, terutama Turki, Uni Emirat Arab, dan Israel. Banyak dari calon diharapkan untuk mundur lebih dekat ke pemungutan suara yang direncanakan dalam kesepakatan yang dirancang untuk memenangkan mereka di kemudian hari jabatan publik atau kursi di parlemen.

Pria berusia 63 tahun itu berasal dari salah satu keluarga bisnis terkaya di Libya, tetapi
bukan tokoh terkemuka dalam dirinya sendiri sebelum forum politik PBB memilihnya untuk memimpin pemerintah sementara yang mengawasi Pemilu.

Sebagai Perdana Menteri, dia telah menjanjikan investasi di wilayah Libya yang mengalami pengabaian selama beberapa dekade terakhir yang mengalami kekacauan, menyetujui kontrak besar dengan negara-negara yang terlibat di kedua sisi perang saudara dan merayu kaum muda dengan dukungan keuangan.

3. Pekan lalu, putra Muammar Gaddafi maju sebagai calon Presiden Libya di Pemilu

PM Libya Sementara Dikabarkan Maju Sebagai Calon PresidenPutra dari Muammar Gaddafi, Saif-al-Islam Gaddafi. (Twitter.com/AfricaFactsZone)

Pekan lalu, Saif-al-Islam Gaddafi memutuskan maju untuk mencalonkan diri sebagai calon
Presiden Libya dalam Pemilu Presiden Libya kali ini.

Kemunculannya kembali mengejutan melalui upaya yang sudah rapuh untuk menggelar Pemilu, yang diharapkan oleh aktor internasional dan warga Libya akan menjadi langkah besar berikutnya dalam transisi Libya dari tahun-tahun perang saudara dan kekacauan menuju perdamaian dan stabilitas.

Banyak yang menilai putra Muammar Gaddafi ini menjadi penantang serius dalam Pemilu Presiden ini. Menang atau tidak, Saif-al-Islam Gaddafi telah bangkit kembali dengan luar biasa, kemunculannya ke depan publik mencerminkan bagaimana waktu telah berubah di Libya sejak pemberontak menangkapnya dan membunuh ayahnya pada tahun 2011 lalu.

Selama beberapa tahun lamanya, warga Libya tidak tahu apakah Saif-al-Islam Gaddafi masih hidup atau sudah tewas. Akan tetapi, dia diam-diam dibebaskan pada tahun 2017 lalu setelah menghabiskan beberapa tahun terakhir di penahanan.

Sayangnya, beberapa warga Libya kurang setuju dengan pencalonannya tersebut sebagai upaya sinis untuk merebut kembali kekuasaan setelah pemerintahan destruktif ayahnya. Namun demikian, mereka tidak berharap bahwa ada alternatif yang lebih baik.

 

Baca Juga: Chile Pilih Presiden Baru saat Konstitusi Baru Dibuat

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya