Presiden Venezuela Tuding Amerika Serikat Ingin Menggulingkan Dirinya

Pihaknya menuding John Bolton memiliki sebuah rencana

Caracas, IDN Times - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menuding pemerintah Amerika Serikat ingin menggulingkan dirinya dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Venezuela. Pihaknya juga menuding John Bolton memiliki sebuah rencana tersebut. Bagaimana awal ceritanya?

1. Maduro mengatakan siap menghadapi ini dengan bantuan negara sahabat

Presiden Venezuela Tuding Amerika Serikat Ingin Menggulingkan Dirinyatwitter.com/OpenMindNews

Dilansir dari The Guardian, Nicolas Maduro menuduh pemerintah Amerika Serikat merencanakan untuk menggulingkan pemerintahannya serta membunuhnya. Ia juga menuduh Penasihat Keamanan Presiden, John Bolton, terlibat dalam ini meski tidak ada bukti yang kuat.

"John Bolton telah ditugaskan dengan pekerjaan mengatur pembunuhan saya, mengerahkan pasukan asing dan memaksakan pemerintahan transisi di Venezuela. Rakyat Venezuela siap untuk melawan, dengan bantuan negara sahabat," ungkap pernyataan Nicolas Maduro seperti yang dikutip dari BBC.

Maduro sebelumnya menuduh Amerika Serikat dan Kolombia serta oposisi pemerintahan Venezuela untuk bersekongkol membunuh dirinya. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memberikan label kepada pemimpin sayap kiri ini sebagai seorang diktator dan telah menjatuhkan sanksi Amerika Serikat.

2. Maduro tegaskan Venezuela tidak akan menjadi korban agresi neo fasis

Presiden Venezuela Tuding Amerika Serikat Ingin Menggulingkan Dirinyatwitter.com/NewsBFM

Maduro telah bersumpah untuk menolak apa yang disebutnya sebagai kegilaan neo fasis dari musuh-musuh asing dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengecam rencana yang tertuju kepadanya.

"Pesan kami kepada dunia adalah saatnya untuk membela Venezuela! Venezuela tidak akan menjadi korban agresi neo-fasis. Kami tidak akan mundur, kami tidak akan dibawa ke lutut kami, kami tidak akan menyerah. Kami akan berjuang dan kami akan menjamin perdamaian Venezuela berapa pun harganya. Kami tidak menginginkan kekerasan, atau konflik internasional, atau perang, atau kudeta. Tidak tidak tidak tidak. Rakyat menginginkan kemajuan, kemakmuran dan koeksistensi," ungkap pernyataan tegas Maduro seperti yang dikutip dari The Guardian.

Awal pekan ini, Venezuela menerima kedatangan 2 pembuat bom asal Rusia dan dikecam keras oleh Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan kunjungan para pembuat bom asal Rusia ini dinilai menyia-nyiakan dana publik. Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino, mengatakan mereka adalah bagian dari latihan angkatan udara dengan sekutu Rusia.

"Ini akan kita lakukan dengan teman-teman kita, karena kita memiliki teman di dunia yang mempertahankan hubungan yang saling menghormati dan seimbang," ungkap Vladimir Padrino seperti yang dikutip dari BBC. Pihak Gedung Putih telah diberitahu bahwa para pembuat bom ini akan meninggalkan Venezuela pada hari Jumat, 14 Desember 2018.

3. Perekonomian Venezuela saat ini kian memburuk

Presiden Venezuela Tuding Amerika Serikat Ingin Menggulingkan Dirinyatwitter.com/BrookingsGlobal

Lebih dari 2 juta warga Venezuela memilih untuk pindah dari negaranya sendiri sejak tahun 2014 lalu, yang artinya adalah sebanyak 7% populasi penduduk di Venezuela. Pihak Venezuela mengatakan Amerika Serikat telah melancarkan perang ekonomi untuk mengakhiri hampir 20 tahun pemerintahan sosialismen di negaranya.

Maduro menyalahkan kebijakan dan sanksi Amerika Serikat atas inflasi tinggi yang menyebabkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan barang-barang lainnya. Pada hari Senin, 10 Desember 2018, pabrik ban, Goodyear, memutuskan untuk menghentikan bisnisnya di Venezuela.

"Tujuan kami adalah mempertahankan operasinya, tetapi kondisi ekonomi dan sanksi Amerika Serikat membuat ini tidak mungkin," ungkap pihak perusahaan Goodyear seperti yang dikutip dari BBC.

Seluruh pegawainya di Venezuela diberikan masing-masing 10 ban sebagai bagian dari pembayaran kompensasinya. Sejumlah perusahaan asing seperti Kellogg dan Clorox telah melakukan hal yang sama dengan alasan sanksi Amerika Serikat di Venezuela.

Baca Juga: Mantan Kepala Perbendaharaan Venezuela Divonis 10 Tahun Penjara

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya