Setelah 35 Hari, Trump Akhiri Shutdown Pemerintahan Amerika Serikat

Ia menandatangani RUU tanpa adanya dana tembok perbatasan

Washington D.C., IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akhirnya secara resmi mengakhiri shutdown pemerintahan Amerika Serikat yang sudah memasuki hari ke-35 dan yang merupakan terpanjang sepanjang sejarah pemerintahan. Ia menandatangani RUU tanpa adanya pembiayaan dana tembok perbatasan Ameirka Serikat-Meksiko. Bagaimana awal ceritanya?

1. Namun, Trump tetap menagih dana tembok tersebut hingga pertengahan Februari 2019 ini

Setelah 35 Hari, Trump Akhiri Shutdown Pemerintahan Amerika Serikatapnews.com

Dilansir dari BBC, bericara di Gedung Putih, Trump mengatakan dengan sangat bangga mengumumkan perjanjian yang akan mendanai pemerintah hingga 15 Februari 2019 ini. Ia mengatakan para pekerja federal yang terkena imbroglio politik, yang dia sebut sebagai patriot luar biasa, akan menerima bayaran secara penuh. Ia juga menambahkan dia belum menggunakan alternatif yang sangat kuat, referensi yang jelas untuk menyatakan keadaan darurat nasional.

Ini bisa mengalihkan dana militer untuk membangun tembok perbatasan di bagian selatan, tetapi proklamasi semacam itu justru memicu keributan konstitusional dan tantangan hukum. "Kami benar-benar tidak punya pilihan selain membangun tembok atau penghalang baja yang kuat. Jika kita tidak mendapatkan kesepakatan yang adil dari Kongres, pemerintah akan tutup pada 15 Februari lagi.

"Atau aku akan menggunakan kekuatan yang diberikan kepadaku di bawah hukum dan konstitusi Amerika Serikat untuk mengatasi keadaan darurat ini," ungkap pernyataan Trump mengenai isi perjanjian tersebut seperti yang dikutip dari BBC

Trump telah menerima kesepakatan itu setelah mendengar tekanan shutdown pada lembaga penegak hukum. Ia juga siap menawar dana 5,7 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp80,1 triliun untuk tembok perbatasan.

2. Ini adalah kemenangan gemilang bagi kubu oposisi

Setelah 35 Hari, Trump Akhiri Shutdown Pemerintahan Amerika Serikatbbc.com

Secara tak langsung, ini adalah kemenangan gemilang bagi kubu oposisi, terlebih seperti yang kita lihat selama ini, Trump begitu teguh dengan pendiriannya untuk memilih tidak menandatangani RUU tanpa adanya dana tembok perbatasan. Apa yang dilakukan oleh kubu Demokrat menuai pujian, terlebih saat ini parlemen sudah dikuasai oleh mayoritas berasal dari Demokrat. Beberapa netizen justru menilai karir Trump di dunia politik sudah hancur dan berada dalam penurunan.

Komentator dari pihak sayap kanan, Ann Coulter, menyebut Trump sebagai "pengecut terbesar" yang pernah menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. ""Berita baik untuk George Herbert Walker Bush. Sampai hari ini, dia tidak lagi pengecut terbesar yang pernah melayani sebagai Presiden Amerika Serikat," ungkap pernyataan dari Ann Coulter seperti yang dikutip dari Foxnews.com.

Sekretaris buruh di bawah Presiden Gerald Fold, Jimmy Carter, dan Bill Clinton, Robert Reich, mengungkapkan Trump telah melakukan ulah dan sama sekali tidak mendapatkan apa-apa.

3. Para pekerja federal sebelumnya menuntut untuk berakhirnya shutdown ini

Setelah 35 Hari, Trump Akhiri Shutdown Pemerintahan Amerika Serikattwitter.com/AJEnglish

Sebelumnya, sekitar 800.000 pekerja federal belum mendapatkan bayaran yang merupakan haknya hingga hari Jumat, 26 Januari 2019, di tengah shutdown yang terjadi selama 5 minggu. Pada hari yang sama, ratusan penerbangan dihentikan atau ditunda di bandara Amerika Serikat karena para pekerja pengontrol lalu lintas udara tidak dibayar/ Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menghentikan kedatangan selama sekitar satu jam di Bandara LaGuardia New York.

Penerbangan juga ditunda di Bandara Internasional Newark Liberty dan Bandara Internasional Philadelphia karena kekurangan staf. Sementara itu, ribuan karyawan Internal Revenue Service (IRS) memilih absen setelah mereka diperintahkan untuk kembali bekerja tanpa dibayar. Administrasi Trump telah menarik 26.000 pekerja IRS minggu ini untuk menangani musim pengajuan pajak yang membayangi.

Tetapi sekitar 14.000 dari mereka tidak kembali pada hari Selasa, 22 Januari 2019, seperti yang diungkapkan pejabat IRS mengatakan kepada anggota Kongres. Direktur FBI, Christopher Wray, mengatakan dalam sebuah pesan video kepada agen pada kemarin bahwa ia sama-sama merasa kecewa seperti yang ia rasakan saat ini setelah sudah lama belum mendapatkan hak.

"Ini membingungkan, itu picik, dan itu tidak adil," ungkap pernyataan dari Christopher Wray seperti yang dikutip dari BBC. Kini, para pekerja federal merasa bersuka cita setelah berakhirnya shutdown ini dan bisa mendapatkan bayaran yang seharusnya didapatkan.

Baca Juga: Pihak Senat AS Tolak Dua RUU yang Diajukan Untuk Akhiri Shutdown

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya