Trump Bertemu PM Hungaria Di Gedung Putih, Ini Isi Pembahasannya

Pertemuan tersebut ditentang sejumlah pihak

Presiden Amerika Serikat, , dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban di Gedung Putih, Senin (13/5).

Donald Trump bersikeras menerima Orban meski kunjungan tersebut ditentang sejumlah pihak. Pasalnya Orban dikenal sebagai seorang politikus yang menerapkan kebijakan antiimigran di Eropa.

Sikap keras Orban terhadap imigran yang dinilai sejumlah pihak masuk kategori xenophobia membuat dirinya dikucilkan, bahkan oleh beberapa elemen kubu konservatif di Hongaria.

Kunjungan Perdana Menteri Hungaria ke Amerika Serikat dilakukan kurang dari dua pekan menjelang digelarnya pemilihan umum Parlemen Uni Eropa. Berikut fakta-fakta pertemuan Donald Trump dan Viktor Orban.

1. Ini adalah kunjungan pertama Pemimpin Hungaria sejak terakhir kali tahun 2005 lalu

Trump Bertemu PM Hungaria Di Gedung Putih, Ini Isi Pembahasannyatwitter.com/Expressen

Dilansir dari Channel News Asia, Donald Trump dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban di Gedung Putih. Pembicaraan empat mata kedua pemimpin ini digelar 2 minggu sebelum dimulainya Pemilihan Umum Parlemen Uni Eropa, di mana partai-partai dari sayap kanan diharapkan bisa menunjukkan kinerja yang kuat.

"Menyadari hubungan lama antara Amerika Serikat dan Hungaria, presiden dan perdana menteri akan membahas cara-cara untuk memperdalam kerja sama dalam berbagai masalah, termasuk perdagangan, energi, dan keamanan dunia maya," ungkap Sekretaris Gedung Putih, Sarah Sanders. 

Dengan demikian, ini adalah kunjungan pertama Pemimpin Hungaria sejak terakhir kali datang ke Amerika Serikat pada 2005 lalu.

Baca Juga: Usai Tembakkan Proyektil, Trump Masih Percaya Korut Bakal Tepati Janji

2. Hubungan Amerika Serikat-Hungaria sebelum era Trump sempat memanas

Trump Bertemu PM Hungaria Di Gedung Putih, Ini Isi Pembahasannyatwitter.com/RussOnPolitics

Hubungan Amerika Serikat dengan Hungaria sempat memanas sebelum era kepemimpinan Donald Trump. Orban pada saat itu dinilai menindas kebebasan warga sipil dan pers di Hungaria. Akan tetapi, hubungan tersebut mulai membaik ketika kampanye antiimigrasi Orban di Eropa sejalan dengan kebijakan Trump untuk membangun tembok perbatasan Amerika Serikat-Meksiko dan upayanya untuk menggagalkan para migran yang mencari suaka di Amerika Serikat.

Akan tetapi, para kritikus percaya bahwa Orban tidak boleh disambut di Washington, Amerika Serikat.

"Kunjungan itu adalah kesalahan besar, bukan hanya karena itu akan dilihat sebagai dukungan dari seorang pemimpin yang telah berhasil membongkar demokrasi, tetapi juga karena itu akan menandakan penegasan agenda yang secara fundamental mengancam keamanan Trans Atlantik," ungkap Rob Berschinski dari Human Rights First seperti yang dikutip dari Channel News Asia

3. Hungaria merupakan negara yang mendukung Trump saat Pilpres AS 2016 lalu

Trump Bertemu PM Hungaria Di Gedung Putih, Ini Isi Pembahasannyatwitter.com/France24_en

Mantan Perwakilan dari Trump, Connie Mack, yang melobi Pemerintah Hungaria sampai musim panas 2018 lalu, membantu mengatur panggilan telepon ucapan selamat antara Trump dan Orban dalam minggu-minggu setelah Pemilihan Presiden 2016 lalu. Dia kemudianmengatur pertemuan di Gedung Putih antara kedua pemimpin.

"Itu adalah sesuatu yang saya kerjakan secara konsisten. Saya pikir kami membuat banyak langkah dan menempatkannya di posisi ini," ungkap Connie Mack seperti dikutip dari Politico.com.

Di depan umum, Orban telah memberikan pujian pada Trump. Pada masa-masa awalnya, Pemerintahan Trump terpecah menjadi tiga kubu ketika datang ke Hungaria yakni pejabat yang ingin tetap berpegang pada kebijakan Amerika Serikat yang ada saat menentang pembubaran Orbán atas institusi independen, penasehat yang tidak terlalu peduli dengan Hungaria dan beberapa yang mengagumi Orban.

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Efendi Ari Wibowo
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya