Tuduhan Pelecehan Seksual, Alibaba Kooperatif dengan Polisi

Kasus tersebut akhir-akhir ini dapat sorotan di Tiongkok

Beijing, IDN Times - Perusahaan asal Tiongkok, Alibaba, akan bekerja sama dengan kepolisian setempat dalam menyelidiki kasus pelecehan seksual pada hari Minggu, 8 Agustus 2021, waktu setempat. Kasus pelecehan seksual akhir-akhir ini mendapatkan sorotan di Tiongkok. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pihak Alibaba juga menangguhkan pihak-pihak terkait yang dicurigai melanggar kebijakan dan nilai-nilai perusahaannya 

Dilansir dari The Guardian, perusahaan e-commerce asal Tiongkok ini telah mengumumkan bahwa mereka bekerja sama dengan penyelidikan polisi atas tuduhan pelecehan seksual yang disiarkan oleh seorang karyawan perusahaan sendiri. Sebuah pernyataan pada hari Minggu, 8 Agustus 2021, waktu setempat oleh perusahaan mengatakan mereka juga telah menangguhkan pihak-pihak terkait yang dicurigai melanggar kebijakan dan nilai-nilai perusahaan dengan menegaskan bahwa mereka memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap pelanggaran seksual.

Seorang karyawan wanita yang tidak disebutkan namanya itu membuat tuduhan terhadap Alibaba dalam posting internal panjang yang dikutip oleh sumber setempat. Dia menuduh manajernya dan kliennya telah melakukan pelecehan seksual selama perjalanan kerja ke kota Jinan di Provinsi Shandong, Tiongkok. Tagar #MeToo untuk tuduhan itu adalah salah satu postingan yang paling banyak dilihat di media sosial Tiongkok, Weibo, pada hari yang sama.

2. Kepala Eksekutif Alibaba membuat sebuah memo setelah laporan dari karyawan wanita tersebut 

Tuduhan Pelecehan Seksual, Alibaba Kooperatif dengan PolisiIlustrasi sebuah memo. (Unsplash.com/diana_pole)

Pada hari Senin, 9 Agustus 2021, waktu setempat Kepala Eksekutif Alibaba, Daniel Zhang, menulis dalam sebuah memo bahwa selain pemecatan karyawan pria, dua manajer senior telah mengundurkan diri karena gagal menanggapi tepat setelah wanita tersebut melaporkan kejadian tersebut. Menurut memo yang dibuat oleh Zhang, para manajer yang mengundurkan diri adalah Presiden Divisi Lingkungan Alibaba dan Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Alibaba. Perusahaan akan mempercepat pembentukan kebijakan anti pelecehan seksual dan akan membuat saluran khusus bagi karyawan untuk melaporkan insiden pelanggaran.

Juru bicara perusahaan Alibaba mengatakan pihaknya memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap pelanggaran seksual dan memastikan tempat kerja yang aman bagi semua karyawan dan itu merupakan prioritas utama Alibaba. Kepolisian Jinan mengatakan mereka secara aktif menyelidiki bukti dan akan memberi tahu kepada publik tentang temuan mereka sesegera mungkin. Sekitar bulan Juli 2021 lalu, kepolisian setempat telah menahan penyanyi Tiongkok-Kanada, Kris Wu, setelah seorang mahasiswa berusia 18 tahun di Beijing, Tiongkok menuduhnya menekan wanita muda seperti dirinya untuk berhubungan badan.

Akibatnya, Wu merupakan publik figur paling terkemuka di Tiongkok yang telah menghadapi tuduhan #MeToo.

Baca Juga: Ricuh Final Piala Eropa 2020: Fans Ribut Sampai Pelecehan Seksual

3. Ini bukanlah kasus pertama yang memunculkan gerakan #MeToo di Tiongkok

Tuduhan Pelecehan Seksual, Alibaba Kooperatif dengan PolisiGerakan tagar #MeToo. (Pixabay.com/surdumihail)

Ketika gerakan #MeToo pertama kali muncul di Tiongkok pada tahun 2018 lalu gerakan  tersebut mengajukan beberapa kemenangan kecil, yang memaksa beberapa profesor untuk mengundurkan diri. Tetapi para wanita mengatakan kemungkinan masih ada di negara yang sangat membatasi perbedaan pendapat dan aktivisme. Banyak wanita yang mengatakan bahwa mereka merasa hampir tidak mungkin untuk mengajukan pengaduan ke polisi karena mereka kekurangan bukti video, yang seringkali diminta oleh pihak berwenang.

Media yang dikontrol oleh pemerintah Tiongkok umumnya enggan untuk menyelidiki, sehingga perempuan sering dipaksa untuk menyampaikan tuduhan mereka secara online. Beberapa yang berbicara dapat menghadapi tuntutan hukum, trolling, serta mempermalukan korban. Beberapa wnaita telah dituntut karena kasus pencemaran nama baik oleh pria yang mereka tuduh telah melakukan pelecehan seksual.

Pada bulan Januari 2021 lalu, pengadilan Tiongkok memutuskan bahwa seorang mantan jurnalis telah melanggar undang-undang pencemaran nama baik ketika dia mempublikasikan tuduhannya melakukan kekerasan seksual terhadap reporter lain. Pada tahun 2018 lalu, pendiri gerakan #MeToo Tiongkok, Zhou Xiaoxuan, dituntut karena pencemaran nama baik oleh pria yang dia tuduh melecehkannya. Sementara wanita telah membuat langkah besar secara profesional, tempat kerja, khususnya industri teknologi Tiongkok, tetap menjadi sumber ketidakseimbangan gender yang mendalam.

Baca Juga: Waspadai 5 Tanda Psikologis pada Pelaku Pelecehan Seksual

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya